BAGIAN 13. [VANILA]

1.1K 84 56
                                    

NOTE : Hai Gaes, cerita Vanila kembali lagi. Maaf ya udah tiba-tiba di unpublish cerita Valina, karena menurut aku ada beberapa alasan yang logis buat aku ubah beberapa alur cerita Vanila dan harus di unpublish.
______________________________________

Jangan lupa untuk vote dan komentar yaa gaes.

Selamat Membaca 😙

Bel pulang telah berbunyi dan Vanila masih berada di UKS akibat paksaan dari abangnya yang menyuruhnya untuk tetap di UKS. Padahal dirinya baik-baik saja setelah tidur beberapa menit tadi saat sahabat-sahabat Albert datang. Akhirnya dirinya tidak ikut mata pelajaran jam terakhir dan Albert telah meminta izin kepada ketua kelas Vanila.

Vanila tidak ingin menoleh saat mendengar bunyi pintu UKS terbuka.

"Masih ngambek hm?" tanya Albert saat memasuki UKS dan berjalan menuju ranjang yang ditempati oleh Vanila.

"Tau ah." Vanila mengerucut bibirnya dan memutar tubuhnya membelakangi Albert.

Melihat tingkah lucu Vanila membuat Albert menjadi gemas. Pria itu dengan mudahnya memutar tubuh Vanila agar berhadapan dengannya.

"Ihh, pipi aku jangan di unyel-unyel," kesal Vanila dengan suara yang tidak terlalu jelas akibat pipinya di jepit oleh kedua tangan besar Albert.

Albert spontan tertawa melihat adiknya yang kesal akibat tingkahnya. "Abang gak ngerti kamu ngomong apa dek," ledek Albert.

Vanila segera membalas abangnya dengan mencubit pinggang pria itu dengan kuat hingga Albert meringis kesakitan dan refleks melepaskan kedua tangannya.

"Siapa suruh jahilin aku," sinis Vanila saat melihat abangnya memegang pinggang yang tadi dia cubit.

Albert meringis dan tangannya terulur mengacak rambut Vanila. "Makanya jangan gemesin kalau gak mau pipinya diunyel-unyel," jawab Albert.

"ABANG, RAMBUT AKU JANGAN DIBERANTAKIN," teriak Vanila dengan kesal dan segera merapikan rambutnya.

"Buset, dedek gemes gue kenapa teriak tadi?" tanya Alvasco sambil membanting pintu UKS dengan kuat dan dibelakang pria itu ada Daniel dan Kenzo yang segera berjalan menuju sisi lain ranjang Vanila.

"Ck, Lo pada kenapa ke sini?" tanya Albert dengan nada tidak suka.

Alvasco memutar matanya dengan malas mendengar perkataan Albert. "Like-like gue, masbulo?"

"Masbulo? Apa itu Ka Alva?" tanya Vanila dengan heran mendengar istilah yang baru pernah dia dengar.

Alvasco menoleh ke arah Vanila dan tersenyum lebar. "Masbulo itu artinya masalah buat Lo? Gitu dedek gemes," jawab Alvasco.

"Gigi Lo entar kering noh kalau senyum," ceplos Kenzo membuat wajah Alvasco menjadi masam.

Vanila membuat mulutnya berbentuk 'Oh' dan mengangguk kepalanya.

"Keadaan Vanila gimana Al?" tanya Daniel yang sedari tadi diam.

Alvasco, Kenzo, dan Albert menatap Daniel dengan pandangan curiga. Karena tidak biasanya pria itu peduli dengan sekitar mereka, apalagi dengan perempuan.

"Vanila baik-baik aja kok Kak. Bang Al aja yang nyebelin," jawab Vanila dengan nada kesal menatap abangnya.

"Kan buat jaga-jaga Van, apalagi tadi gue lihat di tangan nelam tadi ada beberapa helai rambut," jawab Kenzo dengan geram mengingat kejadian yang dialami oleh Vanila.

VANILA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang