BAGIAN 34. [VANILA]

49 5 0
                                    

⚠️KALAU ADA TYPO, TANDAI YA GUYSS⚠️

⚠️ JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENN GESSS⚠️

⚠️Happy Reading, I hope U like ⚠️
___________________________________________

Vanila menatap lama amplop coklat ditangannya dengan lekat dan memasukkan amplop coklat itu ke dalam tasnya karena bel masuk telah berbunyi.

Kemudian Vanila segera berdiri dan pergi meninggalkan halaman belakang sekolah menuju kelasnya. Sepanjang koridor, Vanila memikirkan perkataan Gerald yang mengusiknya.

"Haish ... Bikin pusing aja," gerutu Vanila dan segera menambah kecepatan kakinya menuju kelas.

***

Di dalam kelas, Vabi tidak fokus dengan guru yang sedang mengajar di depan. Reihan yang sedang mencatat, segera menoleh ke arah Vabi yang sedang menatap ke luar jendela.

"Vab," panggil Reihan dengan suara berbisik namun tidak ditanggapi oleh Vabi.

Tidak kehabisan ide, Reihan menendang kursi Vabi dan berhasil membuat Vabi menatap ke arahnya dengan tatapan datar.

"Ada apa?" tanya Reihan dengan penasaran melihat raut wajah Vabi yang seperti banyak pikiran walau tertutupi tatapan datar seperti biasanya.

Vabi menggelengkan kepalanya, kemudian mengambil pulpennya dan mulai mencatat. Reihan mendengus kesal melihat Vabi yang semakin tertutup dengannya.

***

Albert, Daniel, Kenzo, dan Alvasco sedang berada di lapangan indoor asik bertanding basket. Albert setim dengan Alvasco dan Daniel setim dengan Kenzo. Walaupun tidak termasuk ekskul basket, Kenzo dan Alvasco nampak terlihat gesit menembak bola basket ke ring.

Albert yang sedang mendribble bola basket dengan gesit mengecoh Kenzo yang hendak merampas bola dari tangannya. Begitupun Alvasco yang berusaha menghadang Daniel yang ingin mencapai Albert, namun dengan lihai Daniel berhasil melewati Alvasco. Saat ini Daniel dan Albert saling berhadapan dengan bola yang terpantul akibat Albert yang sedang mendribble bola.

Albert melihat ke arah Alvasco yang dihadang oleh Kenzo dan kemudian menatap ring.

"Bang Al," panggil Vanila sambil berjalan memasuki lapangan indoor membuat keempat pria itu mengalihkan perhatian menuju Vanila.

Melihat Daniel yang kehilangan fokus, Albert melempar bola ke arah ring dan tepat masuk ke dalam ring.

"Yes, three point," seru Alvasco dengan semangat.

"Point-nya gak kehitung. Semuanya gak fokus," cibir Kenzo dan kemudian berlari mendekati Albert dan Daniel.

Alvasco berdecak kesal karena tidak dapat membalas cibiran Kenzo.

"Kenapa dek?" tanya Albert saat Vanila tiba di hadapannya.

"Gak ganggu kan bang?" tanya Vanila merasa tidak enak karena mengganggu permainan Albert dengan yang lainnya.

"Untuk dedek gemes, gak ganggu kok," sela Alvasco sambil mengedip mata dan mendapat pukulan dibahunya.

"Apa sih pukul-pukul," gerutu Alvasco sambil mengelus bekas pukulan Kenzo.

VANILA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang