BAGIAN 26. [VANILA]

722 42 13
                                    

⚠️KALAU ADA TYPO, TANDAI YA GUYSS⚠️

⚠️ JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENN GESSS⚠️

⚠️Happy Reading, I hope U like ⚠️
___________________________________________

Sepulang sekolah, Vanila menunggu Albert di tempat parkir mobil. Gadis itu asik memainkan ponsel untuk mengurangi rasa bosan.

"Lo balik bareng gue."

Vanila tersentak kaget dan melihat ke arah sumber suara. Gadis itu segera menyimpan ponselnya. "Loh kirain kamu udah balik," ucap Vanila.

"Belum. Bang Al bilang sama gue kalau dia baliknya telat, jadi Lo pulang sama gue," balas Vabi sambil menunjuk ponselnya yang menampilkan chat dari Albert.

Vanila mengangguk kepalanya dan menatap Vabi dengan senang.

"Kenapa?" tanya Vabi.

"Kita ke taman yuk, sebelum pulang," ajak Vanila penuh harap.

Vabi terdiam sebentar melihat saudara kembarnya menatapnya. Kemudian dia melihat jam tangannya dan mengangguk.

"Sebentar doang," ujar Vabi dan diangguki semangat oleh Vanila.

Kemudian keduanya segera berjalan menuju motor Vabi yang terparkir tidak jauh dari mobil Albert.

Vabi segera mengenakan helm-nya dan melihat Vanila yang hendak naik ke atas motor, namun dia segera menghentikan gadis itu membuat Vanila menjadi heran.

"Pakai jaket gue, rok Lo entar ditiup angin," kata Vabi sambil memberikan jaketnya kepada Vanila.

Setelah mengikat jaket Vabi dipanggang, Vanila segera naik ke atas motor sambil memegang bahu Vabi agar tidak terjatuh.

Merasa Vanila telah duduk nyaman, Vabi menyalakan motor dan pergi meninggalkan daerah sekolah.

Dalam perjalanan menuju taman, Vanila membiarkan rambutnya ditiup angin karena tidak mengenakan helm. Senyuman terukir manis diwajah gadis itu.

Vabi melirik ke arah kaca spion motornya dan tersenyum tipis. Pria itu merasa bersalah karena telah bersikap seolah-olah membenci Vanila.

Tiba-tiba Vabi menghentikan motornya ditepi jalan membuat Vanila mengerutkan dahi.

"Mau eskrim gak?" tawar Vabi menoleh ke arah Vanila.

"Mau," jawab Vanila dengan semangat.

Vabi berdehem agar tidak tersenyum melihat Vanila yang seperti anak kecil. Kemudian Vabi menyalakan motornya kembali dan mereka menuju minimarket yang dekat dengan taman.

Sesampainya di minimarket, Vabi menjulurkan tangannya membantu Vanila untuk turun dari motor.

"Terimakasih," ucap Vanila setelah turun dan dibalas deheman dari Vabi.

Mereka dua segera masuk ke dalam minimarket dan menuju lemari es yang terdapat berbagai jenis eskrim.

"Lo pilih eskrimnya, gak boleh banyak. Gue beli cemilan," ujar Vabi kepada Vanila yang sedang menatap lemari es dengan tatapan berbinar.

VANILA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang