⚠️KALAU ADA TYPO, TANDAI YA GUYSS⚠️
⚠️ JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENN GESSS⚠️
⚠️Happy Reading, I hope U like ⚠️
___________________________________________
Setelah selesai membersihkan seragam milik Gerald, Vanila menyemprotkan parfum miliknya di seluruh kameja seragam milik Gerald dan kemudian meletakkan kameja itu ke dalam sebuah paper bag.
Kemudian Vanila segera menuruni tangga menuju dapur untuk mengambil cemilan di dalam kulkas.
"Eh, Ka Vabi," sapa Vanila saat melihat saudara kembarnya sedang berada di dapur.
Vabi melirik sebentar dan lanjut memasak sebuah telur karena tidak sempat ikut makan malam bersama. Apalagi kedua orangtua mereka sedang mengurusi pekerjaan yang membutuhkan sekitar seminggu atau bahkan sebulan untuk pulang, membuat Vabi dengan bebas untuk pulang larut malam.
Vanila mendengus saat sapaannya tidak dibalas oleh saudara kembarnya itu. Kadang rasa lelah muncul di hati Vanila untuk berbaikan dengan saudara kembarnya, namun sisi lain dari hatinya menahan untuk tidak menyerah.
Karena tidak di gubris, Vanila segera berjalan menuju kulkas dan mengambil banyak cemilan serta dua minuman dingin. Setelah itu dia segera menuju ruang lukis dan gadis itu akan berencana untuk semalaman di ruang lukis.
Vabi setelah selesai masak telur, pria itu membawa piring yang berisikan makanan dan gelas yang berisi air minum menuju ruang keluarga. Pria itu akan makan sambil menonton televisi, walau jarang dilakukan karena akan ditegur oleh Bunda.
Saat asik menikmati makanannya, Vabi mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya.
"Lo kenapa makan disini? Kalau ada Bunda, Lo bakal kena marah," tegur Albert melihat adiknya sedang asik makan sambil menonton televisi.
Vabi tidak menoleh ke arah abangnya, pandangan mata pria itu masih terfokus dengan layar televisi yang sedang menunjukkan aksi dari film yang ditayangkan.
"Tapi Bunda gak ada kan?" balas Vabi dengan acuh sambil meminum air.
Albert memutar matanya mendengar balasan dari Vabi. Kemudian pria itu segera ikut bergabung dengan adiknya untuk menikmati film yang ditayangkan.
Sedangkan di ruang lukis, Vanila sedang menggambar rangkaian bunga anggrek yang hampir mirip dengan tato milik Gerald.
"Wait, kok gue gambar tato cowok kurang ajar itu?" gumam Vanila merasa terkejut melihat hasil lukisannya yang tanpa sadar.
Vanila meletakkan palette lukis dan kuas di sebelah tempat duduknya. Tangan gadis itu terangkat menyusuri rangkaian bunga anggrek hasil lukisannya.
"I-ini bukannya mirip sama yang diceritakan oleh Rin?" gumam Vanila saat menatap lukisannya dengan cermat.
Flashback On
Malam itu, hampir larut malam. Rin tiba di depan rumah Vanila dengan keadaan mengenaskan. Wajah gadis itu terdapat beberapa luka, rambutnya yang terlihat acak-acakan, serta bibir gadis itu bergetar ketakutan dan terdapat luka dipinggir bibirnya.
Pintu rumah terbuka menampilkan Vanila yang terkejut melihat penampilan sahabatnya. Tanpa banyak bertanya, Vanila segera membawa Rin masuk ke dalam rumah dan menuju kamarnya. Kebetulan keadaan rumah hening karena batas waktu para pekerja hanya sampai jam sepuluh dan setelah itu mereka kembali ke rumah masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILA [ON GOING]
Teen Fiction⚠️ CERITA VANILA LAGI PROSES REVISI⚠️ ⚠️MUNGKIN ADA BEBERAPA PART ATAU ALUR YANG DIUBAH⚠️ ⚠️SLOW UPDATE ⚠️ ________________________________________ Vanila Aletha Pattinson, gadis beruntung yang memiliki keluarga yang harmonis dan sayang padanya. Van...