Beberapa hari kemudian..
"Yeyyyyyy gisel udah perpisahan nih berarti bentar lagi gisel mau nikah dehh" ucap syila dengan riangnya membuat para teman temannya merasa gemash.
"Siapa yang mau nikah? Gue? Nikah sama siapa? Calonnya aja gak ada" balas gisel tanpa menghiraukan tatapan tajam dari ravi.
"Sama aku lah! " ucap ravi dengan lantangnya.
Gisel melirik sedikit kearah ravi "Mohon maaf anda siapa? "
Teman temannya yang mendengar ucapan gisel menahan tawa karna melihat raut wajah ravi yang memanyunkan bibirnya kesal.
"Awass aj--" ucapan ravi terpotong karna mendengar teriakan syila yang membuat pusat perhatian mengarah kepada mereka.
"REINA... " ucap syila yang berlari kearah reina yang duduk di kursi roda.
Tatapan reina seperti orang bingung ketika melihat mereka, gadis itu tetap asik memainkan boneka kecil di tangannya tidak sekali dua kali gadis itu mengajak boneka yang ia genggam untuk ia ajak bicara.
"Reina apa kabar? " tanya syila dengan nada lirihnya karna ia tidak sanggup melihat kondisi reina yang melupakan dirinya.
"Reina baik baik ajah syill" ucap gisel yang baru saja datang menghampiri syila yang mensejajarkan tubuhnya dengan reina.
Syila tersenyum kecil , tangan mungil miliknya mengenggam tangan reina yang membuat gadis itu menatap dirinya.
"Reina makin cantik dehh, iyakan gisel? " ucap syila yang mendapat anggukan dari gisel.
Reina menjauhkan tangannya dengan syila lalu kembali mengusap dan mengajak boneka yang ia genggam untuk ia ajak bicara, gisel yang mengerti perasaan syila hanya mengelus pelan pundak syila seolah menguatkan sahabatnya dalam kondisi seperti ini.
"Eummmmm.. Reina? Aku punya sesuatu lohhh buat kamu, sebentar " ucap syila lalu mengambil kado berukuran kecil di tas nya.
Syila mengambil kembali tangan reina lalu meletakkan kado kecil darinya tepat di telapak tangan reina. Gisel juga tetap tersenyum walaupun di hatinya masih ada perasaan membenci reina yang pernah menghianati mereka tapi gisel juga sadar karna syila dan rey lebih merasakan sakit di banding dirinya.
"kalo reina suka nanti reina bilang ke aku yah, kalo reina suka nanti aku beliin lagi dehh buat reina biar reina seneng " ucap gadis itu dengan riangnya.
Tiba tiba reina mengangguk sambil tersenyum kecil membuat mata syila langsung berbinar.
Syila berdiri sejenak lalu menatap rey yang juga menatapnya dengan lembut.
"Kenapa? " tanya rey yang membuat syila memanyunkan bibirnya.
Lalu gadis itu menghampiri pacarnya dan memberikan satu kecupan singkat di pipi kekasihnya.
"Boleh, ajak reina jalan jalan? "tanya syila dengan wajah memohon.
Rey mengangguk pelan "asal aku ikut"
Syila yang mendengar itu langsung berdecak sebal "Aku mau berdua aja sama reina, boleh yaaa? "
Rey memalingkan wajahnya untuk tidak melihat wajah memohon kekasihnya yang bisa saja ia mengizinkan permintaan gadisnya itu "No, aku harus ikut" ucap rey yang msih belum menatap kekasihnya.
"Kenapa harus ikut? Akuukan bis--"
"Nanti kamu di apa apain lagi sama dia. Kalo kamu di culik gimana? Siapa tau dia udah susun rencana jahat ke kamu kan?! " ucap rey yang kali ini menatap manik mata gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
little Girl And Possessive Cool Boy (End)
Teen FictionFOLLOW AKUN WP AKU DULU YUK♥♥ Aku terlahir dari keluarga yang cukup dibilang sangat sempurna mempunyai harta yang berlimpah, kerukunan keluargaku yang mampu membuat orang merasa iri, maupun support kecil dari mereka. Tapi, itu semua tidak bertahan l...