14.di izinin pulang

31.9K 1.7K 14
                                    

Setelah pulang teman teman mereka syila langsung menidurkan dirinya dengan rey yang memandangnya dengan raut yang memancarkan kepedihan ia tidak suka gadisnya sakit apalagi karna nya ia tidak menyukai semua hal yang membuat gadisnya kenapa napa.

"Nath?" ucap syila sambil memandang rey yang sedang memandang dirinya dengan tatapan kosong.

Tidak ada jawaban dari rey ia hanya memandang wajah syila saja.

"nathan ishhhh" kesal syila sambil menarik narik baju rey

Rey tersadar dengan lamunan ketika syila menarik kencang bajunya.

"iya babe? Kamu Mau apa hmm?" ucap rey sambil mengelus pipi syila.

Tidak ada jawaban dari syila bahkan ia memungungi rey karna tidak ingin melihat rey, rey menghembuskan nafasnya kasar pasti kekasihnya ini sedang merajuk. Rey membalikkan tubuh syila dengan sangat mudah dan terlihatlah syila yang sedang memanyunkan bibirnya gemash.

Cup.

Rey mencium bibir syila singkat kekasihnya ketika sedang merajuk sangat mengemashkan baginya. Syila terpaku ia menatap rey dengan tatapan kosong jantungnya berdetak 2x lebih cepat serta pipinya yang memerah merona.

Rey terkekeh melihat wajah polos kekasihnya itu "gemeshin" ucap rey dan syila yang mendengarnya langsung menyembunyikan wajahnya di telapak tangannya.

"jangan godain aku" ucap syila yang masih menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Rey tertawa melihat tingkah syila lagian hanya mencium saja sudah membuatnya salah tingkah bagaimana aghhhh rey tidak boleh memikirkannya lebih jauh.

"kok ketawa sih emangnya ada yang lucu hah?" kesal syila sambil membuka wajahnya yang masih memerah itu mampu membuat rey menormalkan tawanya.

"kamu lucu sayang" rey terkekeh pelan ketika mengingat wajah polos syila ketika ia menciumnya.

"tau ahhh" syila memanyunkan bibirnya kesal.

"heiii kok marah siiihh" ucap rey sambil mengelus rambut syila tapi syila menolak dan menjauhkan kepalanya agar tidak di sentuh oleh rey.

"jangan pegang pegang aku lagi marah." ucap syila sambil melipat tangananya di dada serta arah pandangnya yang tak mau melihat rey yang sekarang terkekeh pelan.

"ohhh lagi marah yaaa" goda rey dan syila hanya melirik sekilas setelah itu melemparkan tatapannya ke arah lain.

"yaudah aku pulang aja kalo gitu" ucap rey sambil berpura pura merapihkan pakaiannya untuk syila ia sedang melotot kearah rey, rey berpura pura bersikap acuh dan rey bangun dari tempat duduknya untuk pura pura keluar ruangan.

Tidak lama ada suara isakan tangisan di belakangnya ketika rey ingin membuka pintu seketika rey membalikkan badannya dan terlihatlah syila yang sudah terduduk di kasur dan menangis. Apakah rey keterlaluan?

Sungguh rey hanya berniat menggoda kekasihnya saja bagaimana bisa ketika kekasihnya sakit ia tidak ada disisinya. Rey menghampiri syila dan memeluknya dengan erat.

"don't cry! Aku cuman bercanda babe" ucap rey sambil mengelus rambut syila yang berada di pelukannya.

"huwaaa....hiks..hikss.. Sana.. Katanya.. Ka..kamu mau per..pergi huwaaa.... Hiks...hiks... Ka... Hiks.. Kamu... Udah.. Gak.. Sa.. Hiks... Sayang.. Ak..aku.. Lagi... Hiks... Hiks.." ucap syila dengan isakan yang semakin kencang itu membuat diri rey menyesal telah membuat gadisnya menangis.

"Aku sayang banget sama kamu babe, jangan pernah mikir kaya gitu" ucap rey tanpa melepaskan pelukannya dan isakan syila yang sudah merendam.

Tidak ada jawaban dari syila sendiri tubuhnya sudah tidak bergetar ketika rey melihat wajah syila ia sudah tertidur dalam pelukan rey, rey hanya terseyum simpul nyaman banget kayanya kalo gua peluk!

little Girl And Possessive Cool Boy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang