Prolog

18.2K 846 66
                                    


Dentingan piano terdengar menggema, menggelora seisi ruang musik yang luas nan sunyi. Ditemani sepi, tampak seorang pemuda berambut blonde dengan jemari lihai memainkan melodi piano dengan sendu.

Mariage d'amour. Ya, itulah lagu yang menggambarkan suasana hati sang pemuda saat ini. Raut wajahnya begitu sendu dan terlihat putus asa. Bulir bening membasahi kedua pelupuk matanya, tampak sibuk memandangi piano yang sedari tadi bercengkrama dengannya.
.

.

.

.

.

Aku terhanyut dalam sepi

Terdiam membisu dalam sendiri

Bersamamu aku sanggup berlari

Meraba sang bayu yang mulai menepi

Namun mengapa semua harus terjadi

Terkurung dalam lingkup yang tak pasti

Telah banyak kita mengarungi mimpi

Tak tahu seberapa rapuh sang diri

Lelah sejujur hati ini

Ditinggal kekasih yang telah pergi

Adilkah skenario hidup ini?
.

.

.

.

.

"Jreng jreng jreng." Belum selesai pemuda itu memainkan satu lagu, ia menghentakkan kasar jemarinya pada tuts piano. Menghentikan alunan pianonya dengan nafas begitu terengah-engah.

Jay, nama pemuda itu. Baru saja dicampakkan oleh kekasihnya. Semua emosi menderu di dalam dadanya. Begitu sesak meremukkan hatinya. Baru kali ini ia merasakan patah hati yang begitu dalamnya. Harga dirinya terluka kendati perasaan tulusnya dipermainkan oleh seseorang yang sempat ada di hatinya.

Jay menangkupkan satu tangan di wajahnya. Menangkis jauh-jauh memori manis menyakitkan di benaknya. Sejenak ia mengatur nafas menstabilkan emosinya. Mengusak kasar rambutnya dan meyakinkan dirinya. Seketika tekad untuk melepaskan gadis itu semakin membara.

Ya, dia harus melupakan dan menghapus memori tentang gadis itu. Baru saja ia akan bangkit untuk pulang, tampak beberapa pemuda jangkung masuk ke dalam ruangan itu. Mereka adalah Jake, Heeseung dan Sunghoon yang telah menjalin persahabatan dengan Jay sejak mereka SMA.

.

.

"Hey man, mau ikut kami minum malam ini?" Jake, pemuda berambut coklat dan seorang violinis, menyapa dan merangkul pundaknya

"Ku pikir tidak, suasana hatiku benar-benar buruk hari ini," tukas Jay dengan nada dingin.

"Hey, ada apa denganmu? Kau putus dengan seorang gadis?" Heeseung, sahabatnya yang lebih tua setahun darinya, seorang pemain bass, ikut duduk di bangku panjang disampingnya.

"Yah, begitulah," ujar Jay singkat.

Ia benar-benar tak ingin kawan-kawannya ikut campur dalam permasalahannya.

Till I Found You 🔞 《Sunjay || Jaynoo》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang