Malam yang begitu panjang telah berganti menjadi pagi. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 10 pagi. Seberkas sinar matahari masuk melalui celah jendela kamar Sunoo. Tampak mengusik sepasang kekasih yang sedang terlelap begitu damai. Perlahan, Jay terbangun dari tidurnya. Seluruh tubuhnya terasa pegal akibat tidur terlalu malam. Tentu saja ia kelelahan setelah menyelesaikan konser pianonya. Ditambah lagi kegiatan panas dengan sang kekasih yang berakhir sangat larut.
Menguap sejenak, Jay meregangkan otot tubuhnya yang kaku. Kemudian mengalihkan perhatiannya pada sosok cantik yang masih terlelap dipelukannya. Jay tak hentinya tersenyum mengagumi objek di hadapannya. Hingga ia mengarahkan tangan besarnya mengusap wajah cantik sang kekasih. Bagaimana bisa Sunoo terlihat sempurna dalam situasi apapun? Jay bahkan tak menemukan celah kekurangan dari sosok sang kekasih.
Merasa tidak nyaman akan posisi tidurnya, Sunoo mengernyitkan alis dan mendesah tertahan. Dengan sigap, Jay membenarkan posisi tubuh si cantik dan merapatkan kembali ke pelukannya. Kemudian menepuk sayang punggung Sunoo agar sang kekasih kembali nyaman dalam tidurnya. Sesekali Jay menyingkirkan helai rambut yang menghalangi mata cantik sang submisifnya. Sementara Sunoo tak lagi terusik dan kembali tidur dengan damainya.
.
.
Drrrttt.... Drrrrttt
Tampak sebuah panggilan masuk ke ponsel Jay. Jay mengalih kan perhatiannya kepada ponselnya yang bergetar. Masih setengah mengantuk, Jay akhirnya membangkitkan dirinya. Tangannya terulur meraih ponselnya dan mengecek nama yang tertera di layar ponselnya. Ternyata sang Nenek tengah menelfonnya. Jay menatap sejenak Sunoo yang masih terlelap sampai detik kemudian ia beranjak untuk mengangkat telfonnya.
"Halo nenek?" sapa Jay dengan suara serak khas bangun tidur.
"Jay, apa kau baru bangun tidur?" terdengar suara lembut sang nenek di seberang.
"Ah iya nek, maaf aku baru saja bangun. Aku sangat kelelahan setelah konser kemarin. Ada apa menelfon?"
"Begitu rupanya. Kau tidak lupa untuk menjemput orang tuamu sore ini kan?"
"Tentu saja aku tidak lupa. Aku bahkan sangat bersemangat untuk bertemu mereka nek," jawab Jay tampak tenang.
"Syukurlah kalau begitu. Nenek, hanya mengingatkanmu saja, barangkali kau lupa. Kami akan menjemput di Bandara pukul 4 sore nanti, jadi nenek harap kau harus sudah tiba disana."
"Baik nek, siang ini aku akan bersiap. Terima kasih sudah mengingatkan."
"Baiklah kalau begitu. Nenek tutup telfonnya. Sampai ketemu nanti di Bandara."
"Baik nek, sampai ketemu."
.
.
Sunoo terbangun dari tidurnya lantaran mendengar perbincangan Jay dengan telfonnya. Sejenak ia menguap dan meregangkan otot-otot tubuhnya. Mengetahui Sunoo telah terbangun, Jay menghampiri Sunoo dan kembali naik ke ranjangnya. Kemudian kembali memeluk Sunoo dan mengecup pucuk kepalanya. Sementara Sunoo mempererat pelukan dan menyamankan dirinya. Jay tersenyum senang dan mengusap lembut punggung sang kekasih.
"Selamat pagi sayang. Bagaimana tidurmu?" ucap Jay dengan suara serak khas bangun tidur.
"Hmm, pagi. Tidurku sangat nyenyak. Tapi badanku terasa sakit semua," ucap Sunoo masih setengah tersadar.
"Begitukah? Baiklah kalau begitu istirahatlah. Aku akan man di dan menyiapkan sarapan untukmu."
"Tidak mau. Aku ingin seperti ini saja, kak Jay jangan bangun," ucap Sunoo mencegah pergerakan Jay.
![](https://img.wattpad.com/cover/253727796-288-k783028.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Found You 🔞 《Sunjay || Jaynoo》 END
Fiksi PenggemarJAY x SUNOO STORY "It feels like nobody ever wanted me, loved me, knew me and touched me, until you" Sunoo, 2021 "Kak Jay, apa kita pernah bertemu di masa lalu?" . . "Sunoo, apakah kau orang yang selama ini ku cari?" Suatu kejadian menimpa Jay dan S...