Lembutnya cahaya pagi membias masuk ke celah jendela apartemen Jay. Udara pagi itu begitu dingin bagai menusuk tulang. Tampaknya heater apartemen Jay tak cukup menghangatkan sepasang anak adam yang masih terlelap di alam mimpi. Sunoo tertidur meringkuk memeluk tubuhnya sendiri. Pasalnya, selimut yang semula menutupi tubuh kedua insan itu berbalik hanya menutupi tubuh sang dominan.
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.15. Perlahan, Sunoo membuka kedua mata indahnya dan mendapati dirinya terlepas dari pelukan sang dominan. Sunoo mengerjapkan kedua mata rubahnya yang masih setengah mengantuk. Bibirnya sedikit gemetar dan menggigil. Sekujur tubuhnya tampak pucat kedinginan.
"Aduh, dingin sekali," lirihnya meringkuk berusaha menutupi tubuhnya.
Sementara Jay tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya seorang diri. Pasalnya, sang dominan melepaskan pelukan dan bergelung di dalam selimut ditengah tidurnya. Mengedepankan egonya hanya untuk menghangatkan dirinya. Mengabaikan Sunoo yang terlelap tanpa penutup di atasnya.
Mengalihkan pandangannya ke samping, Sunoo mendapati Jay masih bercengkrama dengan selimutnya. Posisi tubuhnya kini membelakangi Sunoo. Menelantarkan Sunoo yang tergolek kedinginan tanpa sehelai kainpun.
.
.
Heol, lihatlah. Dia bahkan tak berbagi selimut denganku, batinnya dalam hati. Benar-benar menyebalkan. Jay benar-benar menelantarkannya.
Sejenak, Sunoo menggeser tubuhnya mendekati Jay. Berniat membangunkan pemuda itu, Sunoo meraih pundak sang dominan yang membelakanginya. Masih dalam posisi berbaring, Sunoo memberanikan diri untuk mengguncang bahu kekar pemuda itu.
.
.
"Good morning Kak Jay, ayo bangun! Kau bilang kita akan kencan hari ini," ucap Sunoo lembut, mengguncang pelan tubuh sang dominan. Tak ada jawaban dari sang empunya. Tampaknya sang dominan masih tertidur lelap, ia bahkan mendengkur halus.
Ya. Hari ini adalah hari pertama mereka akan berkencan. Sebenarnya mereka sudah merencanakannya semalam. Mereka akan berjalan-jalan ke Myeongdong untuk mencicipi berbagai makanan dan menonton film di bioskop.
.
.
"Kak Jay, ayo bangun. Kau tidak lupakan kalau hari ini kita kencan?"
Lagi-lagi Sunoo menggoyang tubuh sang dominan lebih keras. Namun, sang pemilik tak kunjung sadar dari alam mimpinya. Ia benar-benar tak bergerak sedikit pun, tampak seperti orang mati. Sunoo mendecak kesal. Sedetik kemudian, ia membangkitkan dirinya hendak mandi.
.
.
"Kak Jay, aku mandi dulu ya, mimpi indah," ucap Sunoo mengecup singkat puncak kepala Jay yang masih tertidur.
.
.
Belum sempat Sunoo beranjak dari ranjang, tiba-tiba Jay berbalik dan menarik lengan Sunoo untuk masuk ke dalam pelukannya. Mendapati dirinya ditarik, Sunoo terperanjat membiarkan sang dominan membanting tubuhnya ke ranjang.
Sang dominan merengkuh tubuh Sunoo begitu hangat. Lengan kanannya menopang badan sang submisif, sementara lengan kirinya merengkuh pinggang rampingnya. Sunoo hanya membulatkan matanya kaget. Mengerjapkan mata rubahnya, memproses apa yang sedang terjadi.
"Tidak mau. Tolong biarkan seperti ini. 10 menit saja!" bisik Jay mengeratkan pelukannya.
Sunoo mengangguk pelan. Sedetik kemudian, ia memejamkan matanya dan menyamankan diri ke dalam pelukan sang dominan. Tanpa disadari, tiba-tiba tangan sang dominan mulai meraba dadanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/253727796-288-k783028.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Found You 🔞 《Sunjay || Jaynoo》 END
FanficJAY x SUNOO STORY "It feels like nobody ever wanted me, loved me, knew me and touched me, until you" Sunoo, 2021 "Kak Jay, apa kita pernah bertemu di masa lalu?" . . "Sunoo, apakah kau orang yang selama ini ku cari?" Suatu kejadian menimpa Jay dan S...