11. Ni-ki?

2.8K 282 30
                                    

"Sunoo, jaket siapa yang kau pakai?"

Tak kunjung dijawab oleh sang submisif, Jay tampak mengulang pertanyaannya. Mendapati sang kekasih kembali menginterogasinya, mau tak mau Sunoo menceritakan kejadian yang sebenarnya.

"Eh? Oh, ini tadi aku menabrak seseorang yang membawa kopi, jadi bajuku ketumpahan dan kotor. Dan seseorang yang ku tabrak meminjamkan jaket ini."

Mengerutkan kening, raut khawatir mulai tersirat di wajah tampan Jay. Ia tak menyangka di hari pertama Sunoo masuk kuliah sudah ada saja kejadian buruk menimpanya.

"Begitukah? Apa kau baik-baik saja? Maksudku, kau tidak terluka?"

Sebelum menjawab pertanyaan sang dominan, Sunoo memandang jaket yang dipakainya dan tersenyum ke arah sang dominan.

"Tidak. Aku baik-baik saja. Kak Jay tak perlu khawatir."

Sunoo tersenyum secerah mungkin berusaha menenangkan sang kekasih. Mendapati respon positif dari sang submisif, Jay seketika mengangguk dan bernafas lega. Tak lagi tampak kekhawatiran dari raut wajahnya.

"Hmm, syukurlah kalau begitu. Lalu, kemana bajumu?"

"Ah, orang itu membawa bajuku. Dia bilang akan mencucinya sebagai permintaan maaf. Yah, begitulah."

Tentu saja Sunoo berbohong. Sunoo bahkan tak tahu akan diapakan kemejanya yang kotor oleh sang pemuda Jepang. Merasa belum cukup, Jay kembali membombardir Sunoo dengan berbagai pertanyaannya.

"Hmm, bagaimana bisa kau menabrak orang itu? Bisakah kau ceritakan padaku?"

"Eh? Ceritanya panjang. Nanti aku akan menceritakannya. Yang jelas dia benar-benar orang yang menyebalkan."

"Begitukah? Siapa orang itu?"

"Hanya teman sejurusan. Kak Jay tenang saja, lagipula masalahnya sudah selesai."

Sunoo tersenyum dan menenangkan Jay agar tak kembali khawatir. Mendapati sang kekasih yang tampak mengalami hal buruk di hari pertama kuliahnya, Jay berinisiatif mengajak Sunoo untuk melepas penatnya.

"Hmm, begitu ya. Kau pasti mengalami hari yang buruk hari ini. Jadi, ayo bersenang-senang hari ini."

Sontak Sunoo membulatkan matanya dan merasa penasaran akan keputusan sang dominan.

"Eh? Kak Jay, kita mau kemana?"

"Nanti kau juga tahu sendiri. Kita berangkat sekarang."

"Emm.."

Sunoo hanya mengangguk dan mengikuti ajakan Jay. Sedetik kemudian, Jay menghidupkan mesin mobilnya untuk beranjak dari kampus. Menginjak pedal gas dan mengemudikan mobilnya hendak menuju ke suatu tempat.

_______________________________________

"Sunoo coba kau pakai ini."

Jay menyodorkan turtleneck dan outer coat bermerk yang tampak mahal kepada Sunoo. Dengan raut wajah kebingungan, Sunoo menolak permintaan sang dominan dengan halus.

"Eh? Kak Jay, tidak perlu. Bukankah tempo hari kita sudah membeli pakaian?"

"Tidak apa, aku hanya ingin membelikanmu saja. Anggap saja ini hadiah dariku."

Mengangguk paham, Sunoo segera menerima uluran pakaian dari sang dominan. Sontak mata Sunoo membelalak melihat label harga yang menurutnya sangat fantastis itu. Bahkan ia bisa membeli sebuah ponsel keluaran terbaru dengan dua potong pakaian itu.

"Eh? Kak Jay, bukankah ini terlalu mahal?"

"Jangan menolakku sayang. Coba kau pakai dulu itu."

Sunoo mengangguk pasrah dan segera melangkah menuju fitting room. Dengan hati-hati, ia mencoba pakaian pilihan sang dominan. Sementara Jay kembali memilih-milih pakaian untuk Sunoo. Setelah dirasa menemukan yang cocok, Jay mengambilnya hendak memberikannya kepada Sunoo nantinya.

Till I Found You 🔞 《Sunjay || Jaynoo》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang