Kendati Jay memasuki kamarnya, Sunoo terduduk lemas di lantai membiarkan pakaian sang dominan tercecer mengelilinginya. Kedua mata rubahnya membulat sempurna seolah ingin keluar dari huniannya. Tak ingin menimbulkan kecurigaan di dalamnya, Sunoo menyudahi aksinya membereskan barang-barang sang dominan. Menyapa sang dominan seolah tak terjadi apa-apa.
.
.
"K-kak Jay? K-kau sudah pulang?"
Jay menatap Sunoo intens dari ujung atas hingga bawah. Tampak Sunoo laksana anak kecil yang meledakkan isi lemarinya. Segala pertanyaan muncul dalam benaknya. Tanpa keraguan di dalamnya, Jay melangkah mendekati Sunoo dan berjongkok di hadapannya. Netranya menelisik setiap barangnya yang berhamburan di lantai.
"Hmm, sedang apa kau disini? Dan ada apa dengan kekacauan ini?"
Sunoo meneguk ludah kasar menyembunyikan rasa paniknya. Mengalihkan atensinya sejenak dari sang dominan, ia memandangi kekacauan yang ia perbuat. Sedetik kemudian, Sunoo kembali menatap Jay dan tersenyum secerah mungkin. Membuat berbagai alasan yang sekiranya masuk akal dan dapat dicerna oleh sang pemuda tampan dihadapannya.
"Kak Jay, maaf jika aku lancang menyentuh barangmu. Tadi aku mengecek mesin cucimu dan ada beberapa pakaian bersih tertinggal. Jadi aku merapikan pakaianmu saja."
Sang dominan tampak mengernyitkan keningnya. Berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab.
"Benarkah? Seingatku aku sudah mengambil pakaian keringku dan membereskannya."
Sunoo terdiam tak langsung menjawab. Tiba-tiba terlintas ide di benaknya untuk mengarang cerita palsu.
"Eoh. Tadi ada satu yang tertinggal jadi aku langsung mengembalikannya."
"Begitu ya? Tapi mengapa pakaianku terlihat semakin berantakan?"
Sunoo mengerjap panik dan menyangkalnya. Berusaha meyakinkan pemuda tampan dihadapannya.
"Oh, aku membongkar isi lemarimu. Dan juga aku melipat beberapa pakaianmu yang berantakan. Jadi seperti yang kau lihat sekarang haha."
Sunoo terkekeh canggung mencoba mengusir kepanikannya. Jay mengernyit bingung dan merasakan ada kejanggalan dari sang submisif. Kemudian netranya kembali menelisik tumpukan pakaiannya. Tampak ikat pinggang dan beberapa celana dalam miliknya menyelinap diantara pakaiannya.
"Lalu? Bagaimana dengan celana dalam itu? Apa kau merindukan penisku?"
"Eh? Hahaha. Tidak kak Jay. Tadi saat aku membongkar lemarimu ternyata mereka tiba-tiba jatuh. Aku akan segera merapikannya. Kak Jay tak usah khawatir. "
Sunoo kembali terkekeh menepiskan kecurigaan sang dominan. Sedetik kemudian, Sunoo membereskan barang milik sang dominan yang tercecer. Jay mengangguk tanda mengerti akan maksud dan tujuan Sunoo mengacaukan lemarinya. Seolah tak lagi curiga, ia mengalihkan atensinya dari Sunoo dan ikut merapikan barang miliknya.
.
.
Namun, Sunoo baru menyadari bahwa ia memegang sesuatu yang tampak berbahaya dalam tumpukan baju itu. Merasa memegang barang pribadi sang dominan, Sunoo mengepalkan tangannya erat dan perlahan menyembunyikan salah satu tangannya diantara tumpukan baju sang dominan.
Sialnya, Jay kembali menangkap gerak-gerik Sunoo yang tampak mencurigakan di balik tangannya. Merasa penasaran, Jay mengintip tangan Sunoo yang perlahan terjulur di belakang. Sunoo semakin panik mendapati Jay yang tampak kembali mencurigainya.
"Sunoo? Apa yang kau sembunyikan di tanganmu?"
Sunoo menggeleng panik. Pasalnya ia tengah menggenggam sebuah vibrator yang notabene mainan sex milik sang dominan. Sunoo semakin mengepalkan erat tangannya dan menyembunyikan tangannya ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Found You 🔞 《Sunjay || Jaynoo》 END
Fiksi PenggemarJAY x SUNOO STORY "It feels like nobody ever wanted me, loved me, knew me and touched me, until you" Sunoo, 2021 "Kak Jay, apa kita pernah bertemu di masa lalu?" . . "Sunoo, apakah kau orang yang selama ini ku cari?" Suatu kejadian menimpa Jay dan S...