Till I Found You 🔞 《Sunjay || Jaynoo》 END

21. 🔞Sweet Night Part 3🔞

WARNING!
Mature Content
🔞🔞🔞
Dimohon kebijakan pembaca, terima kasih
______________________________________

Sebuah fakta mengejutkan sekaligus membahagiakan akhirnya terungkap di malam itu. Tak pernah mereka duga bahwa kejadian pilu yang terjadi beberapa tahun lalu telah digariskan semesta untuk mempertemukan keduanya. Sunoo bahkan tak menyangka bahwa remaja yang pernah ia tolong di masa lalu adalah sang kekasih yang kini ada dihadapannya. Begitu pula Jay yang sangat bersyukur bahwa Sunoo adalah sosok malaikat yang selama ini dicarinya dari masa lalu.

Udara luar di malam itu terasa begitu dingin. Berbeda dengan atmosfer dalam kamar Sunoo yang tampak begitu hangat nan penuh gairah. Sepasang anak adam yang sedang di mabuk asmara kini saling bertemu pandang penuh damba. Suasana yang tadinya penuh haru biru kini berubah intim. Pandangan mata Jay tak beralih sedikitpun dari makhluk indah yang kini ada di hadapannya. Seolah menuntut jawaban sang pemuda cantik dihadapannya untuk memenuhi permintaannya.

Sunoo meneguk ludah kasar mengetahui jarak antara wajahnya dan Jay begitu dekat. Hingga ia dapat merasakan hembusan nafas hangat Jay menerpa wajahnya. Jay tersenyum senang mengetahui kegugupan yang terlihat jelas di wajah Sunoo. Sementara Sunoo yang juga sejak tadi memandang Jay kini memalingkan wajahnya sejenak. Ajakan tersirat dari sang dominan yang tiba-tiba membuatnya tersipu. Semburat merah mulai terlukis jelas di kedua pipinya.

Sunoo mengatur nafasnya sejenak. Bahkan jantung sang pemuda manis itu berdebar kencang seolah akan melompat dari huniannya. Tubuhnya mulai memanas merasakan hasrat yang mulai tumbuh. Tentu saja Sunoo tak bisa menolak ajakan sang kekasih. Menghela nafas sejenak, Sunoo kembali menatap dalam manik mata sang kekasih di hadapannya. Tanpa keraguan di dalamnya, Sunoo mengangguk menyetujui ajakan sang dominan sembari tersenyum malu.

"Kak Jay, tentu saja. Mereka sangat merindukanmu. Kau tak perlu meminta izin padaku karena aku sepenuhnya milikmu."

"Begitukah? Baiklah sayang kemarilah!"

Kedua sudut bibir Jay terangkat menyunggingkan senyum merekahnya. Tentu saja ia tak bisa menyembunyikan raut kebahagiaannya. Dengan segera ia mendorong Sunoo hingga terbaring di ranjang. Sunoo yang diserang mendadak hanya bisa berteriak dan membiarkan tubuhnya dibanting begitu saja. Kemudian Jay menggelitik tubuh Sunoo yang tentu membuat Sunoo tertawa kegelian. Keduanya tampak saling balas menggelitik hingga akhirnya Sunoo memohon Jay untuk menghentikan aksinya.

"Kak Jay, sudah hentikan!" ucap Sunoo menahan pergerakan tangan Jay.

"Tidak mau, sini peluk dulu!" jawab Jay sembari merentangkan kedua lengannya.

Secepat kilat Sunoo menyambut pelukan sang kekasih dengan penuh suka cita. Menggeser posisi tubuhnya dan masuk ke dalam pelukan Jay. Membenamkan wajahnya di dada bidang Jay dan menyamankan diri dalam hangatnya pelukan sang kekasih. Jay merengkuh tubuh mungil Sunoo agar semakin dekat dengannya. Memeluknya begitu erat dan penuh kelembutan. Antara kulit keduanya saling beradu menciptakan gesekan hangat dibalik selimut. Keduanya saling menikmati momen membahagiakan itu dalam posisi berbaring.

.

.

.

Cukup lama mereka menikmati kesunyian dengan menghirup aroma tubuh masing-masing. Hingga akhirnya Jay sedikit melonggarkan pelukannya. Kemudian ia mulai beranjak naik untuk menindih tubuh Sunoo. Sunoo merasakan pergerakan dua tangan Jay yang berada di sisi kepalanya dan mengukungnya. Posisi mereka saat ini terlihat begitu intim dengan Jay berada di atas Sunoo. Sementara Sunoo tampak sedikit terkejut karena pergerakan tiba-tiba dari sang kekasih. Ia hanya bisa pasrah ketika Jay mulai mengunci pergerakannya.

Suasana berubah panas ketika Jay menatap Sunoo dengan tatapan sayu dan begitu intens. Sementara Sunoo tampak meneguk ludah kasar dan sesekali menghindari pandangan sang kekasih gugup. Bahkan hembusan nafas hangat tak beraturan saling menerpa wajah masing-masing. Tubuh keduanya mulai memanas tak dapat menahan gejolak yang ada. Begitu pula cepatnya debaran jantung dapat mereka rasakan satu sama lain.