9. Sakit

5.3K 315 31
                                    

Malam itu, Jay telah menuntaskan segala hasratnya yang telah tertahan. Kendati biasanya bercinta dengan mantan kekasihnya selalu menggunakan kondom, sekarang ia tak perlu khawatir menggunakannya lagi. Selama ini kehati-hatiannya mengalahkan hawa nafsunya, lantaran ia tak ingin ambil resiko menebar benih dalam rahim yang tak ingin ia tuai hasilnya.

Berbeda dengan Sunoo, bercinta yang ia alami bersamanya terasa istimewa. Ini adalah pertama kalinya ia dengan bebas melakukan hubungan intim tanpa kondom. Ya, tentu saja Sunoo hakikatnya adalah seorang laki-laki yang tak akan bisa hamil. Selain itu, bercinta dengan Sunoo merupakan kepuasan tersendiri baginya. Karena ia melakukannya atas dasar cinta, bukan hanya nafsu belaka.
_______________________________________

Waktu terus bergulir merotasikan porosnya. Sang cahaya mulai menelisik menyambut semesta, menandakan sang gelap mulai tergantikan posisinya. Udara dingin bergemerisik halus, menghampiri setiap kulit yang ingin dijamahnya. Bahkan embun pagi pun tak lagi malu menebarkan bau asanya.

Waktu baru menunjukkan pukul 7 pagi. Sunoo terbangun lantaran kedinginan meski selimut tebal membalut tubuhnya. Juga pelukan hangat dari sang dominan seolah tak cukup menghangatkan tubuhnya. Merasa badannya menggigil, Sunoo mengeratkan pelukannya pada tubuh sang dominan yang masih terlelap.

Perlahan, ia membuka kedua netra indahnya yang masih terasa berat. Membuka lembaran baru setelah resmi menyandang gelar sebagai kekasih sang dominan. Seulas senyum terpatri di wajah cantiknya. Rasa bahagia membuncah hatinya lantaran setiap hari selalu tertidur dan terbangun dengan sang kekasih yang selalu ada di sisinya.

Menguap sejenak, Sunoo meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku. Seharusnya pagi itu ia dapat menjalankan aktifitas pagi dengan tubuh yang prima. Namun kenyataannya tidak demikian. Rasa pusing mulai menyerang kepalanya, begitu pula keningnya terasa panas. Badannya terasa lemas dan dapat ia rasakan sakit yang luar biasa di tubuh bawahnya. Sepertinya Sunoo tak akan bisa berjalan hari ini.

Mengalihkan pandangan ke samping, Sunoo mendapati sang dominan merengkuh tubuh indahnya, seakan tak ingin kehilangannya. Sunoo menghela nafas perlahan. Menelisik sang dominan yang masih tenggelam dalam lautan mimpinya. Menikmati setiap keindahan dari fitur wajah lelaki yang ia cintai.

Seketika pikirannya melalang buana menuju hari dimana mereka pertama kali bersua. Tak pernah ia sangka, lelaki yang tempo hari memasuki apartemennya tanpa izin kini menjadi kekasihnya. Sunoo tertawa kecil mengingat kejadian itu. Ya, Jay kini telah resmi menyandang gelar sebagai cinta pertamanya, sekaligus kekasih pertamanya.

Hendak menuntaskan panggilan alamnya, Sunoo perlahan membangkitkan diri dari pelukan sang dominan. Tak ingin membangunkan sang dominan, Sunoo melepaskan lengan sang dominan yang melingkar indah di pinggangnya dengan hati-hati. Kendati bagian intimnya sangat sakit, Sunoo mengaduh cukup keras hingga membangunkan sang dominan.

"Ah sakiiit..."

Mendengar suara berisik, Jay mengerutkan kening tak nyaman dan terbangun dari buaian mimpinya. Perlahan, ia membuka kedua matanya menelisik ke arah sumber suara yang tak lain adalah kekasihnya sendiri. Menguap sejenak sebelum akhirnya untaian kata terlontar dari bibirnya.

"Sayang kau tak apa?" ucap sang dominan dengan suara serak khas bangun tidur.

"Aku tidak apa-apa, aku hanya ingin ke toilet. Tapi sepertinya aku tak bisa berjalan."

Sunoo berkata lirih dengan badan yang terlihat lemas. Raut wajahnya pucat dan matanya terlihat sayu. Jay refleks menaruh punggung tangannya ke kening Sunoo. Merasakan suhu tubuh Sunoo yang terasa sangat panas. Jay memegang kaki Sunoo yang ternyata juga dingin. Raut khawatir tersirat di wajah tampan Jay, kedua netranya mengerjap panik.

Till I Found You 🔞 《Sunjay || Jaynoo》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang