14. Hampir

4.3K 286 14
                                    

Pancaran sinar putih menerobos masuk ke apartemen Jay. Membuat tidur nyenyak sang pemuda tampan itu terganggu seketika. Merasa perlu kembali ke dunia nyata, Jay menggeliat bermaksud membangunkan dirinya. Menguap sejenak dan meregangkan otot tubuhnya yang kaku akibat aktifitas panasnya semalam. Membuka kedua matanya perlahan mempersiapkan cahaya yang masuk ke iris matanya.

Menoleh ke samping, Jay mendapati sang kekasih yang masih tertidur di pelukannya. Hati Jay menghangat melihat wajah teduh Sunoo yang masih terlelap begitu damai. Seolah tak bosan mendapati sang kekasih yang tertidur disampingnya. Sesaat Jay sedikit menyibak selimut yang membalut sempurna tubuh Sunoo hingga sebatas dada.

Diusapnya surai hitam sang kekasih yang jatuh menutupi dahinya. Dipandanginya wajah cantik nan menggemaskan sang kekasih dengan bibir bengkak akibat ciuman panasnya. Leher hingga dada yang penuh dengan tanda kemerahan akibat ulahnya. Serta terdengar dengkuran halus dengan nafas teratur milik sang kekasih yang masih bergelut di alam mimpinya.

Sesaat Jay sedikit menyesali perbuatannya. Mungkin ia terlalu keras pada Sunoo. Meskipun Jay begitu mencintai Sunoo, tidak seharusnya ia bersikap kasar seperti kemarin. Ya. Terlalu dibutakan api cemburu membuat emosinya meledak seketika. Tak ayal sifat posesifnya begitu menyakiti sang kekasih. Padahal hanya kesalahpahaman kecil tercipta diantara mereka.

Jay hanya tak ingin kehilangan apa yang telah menjadi miliknya. Meskipun Jay selalu berpikiran terbuka, tetap saja ada hal yang membuatnya berprasangka akan hal-hal yang ingin diketahuinya. Namun, hal itu tak mengurangi rasa cintanya pada Sunoo. Ya. Jay bertekad untuk semakin menjaga dan melindungi Sunoonya.

Menghela nafas perlahan, Jay membantu membenarkan selimut yang membalut tubuh polos Sunoo. Kemudian mengeratkan pelukan pada pinggang ramping sang kekasih. Menyebabkan tubuh keduanya menempel dengan intim dibalik selimut. Seulas senyum hangat tersimpul di wajah tampan Jay.

Tanpa berniat membangunkan, Jay mengusap perlahan pipi Sunoo. Menatap dalam wajah sang kekasih menyalurkan rasa sayang yang tak cukup diukir dengan kata-kata. Jay tak pernah bosan mengagumi sosok cantik di hadapannya. Sejenak ia mengecup kening Sunoo penuh cinta sebagai sapaan selamat paginya.

Mendapati sang kekasih mengecupnya, Sunoo menggeliat perlahan seolah membenarkan posisi tidurnya. Merasa belum ingin bangun, Sunoo justru mengeratkan pelukan pada sang kekasih. Jay yang merasa gemas lantas mengusap lengan Sunoo dan mengecup matanya. Kemudian Jay berbisik lembut hendak membangunkan sang kekasih.

"Sayang, sekarang sudah jam 8. Ayo bangun."

Menguap sejenak, Sunoo membuka perlahan kedua matanya. Kemudian memiringkan badan ke samping meregangkan otot tubuhnya yang kaku. Mata indahnya beralih menatap Jay yang sejak tadi tak mengindahkan perhatian kepadanya. Merasa malu akan ditatap, Sunoo salah tingkah dan memalingkan wajah cantiknya. Merasa gemas, Jay mengecup singkat pipi sang kekasih.

"Sayang, apa kau marah padaku?" tanya Jay dengan suara lembut.

"Tidak, aku baik-baik saja," jawab Sunoo menyunggingkan senyum tipis.

"Apa kau kesakitan? Maaf aku terlalu kasar kemarin," ucap Jay mengusap surai hitam Sunoo.

"Hmm, tidak apa. Hanya saja tubuh bawahku sangat sakit, tenagamu benar-benar luar biasa," balas Sunoo dengan nada bercanda.

"Kemarin aku tak berniat melampiaskan amarahku. Maafkan aku sayang, aku tak bisa mengontrol emosiku."

Jay mempererat dekapannya pada tubuh Sunoo. Mengecup bibir Sunoo berkali-kali dan menatapnya begitu lembut. Seolah tak bosan merasakan bibir manis Sunoo yang telah menjadi candu baginya. Merasa tak sabar, Sunoo menarik tengkuk leher dan mencium Jay. Jay yang mendapat serangan mendadak segera memasukkan lidahnya ke dalam mulut Sunoo.

Till I Found You 🔞 《Sunjay || Jaynoo》 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang