37. Cherry Bloom

2.2K 323 243
                                    

Disinilah Japan sekarang, dia berada di mansion milik Korean Empire, bersama dengan sang ayah, Japanese Empire, untuk mengurus perjodohannya dengan salah satu putra dari sahabat ayahnya itu.

Japan menghela nafas panjang, sudah tak terhitung dia menghela nafas sembari menautkan jarinya, merasa gugup dan sedikit takut.

Japanese Empire melihat tingkah putrinya itu hanya bisa tersenyum, Japan masih sedikit gugup, pria paruh baya itu menepuk bahu putrinya dengan lembut, mencoba menenangkan putrinya itu.

"Chichi?" gumam Japan.

"Tenang saja, Nihon, Chichi berjanji kalau dia adalah pria yang baik..." ucap Japanese Empire lembut.

Japan terdiam, tapi bukan berarti dia sudah tenang sekarang ini.

Dia masih kepikiran Taiwan, pacarnya yang belum sempat dia kenalkan kepada ayahnya.

Japan sangat mencintai Taiwan, dia hanya ingin menikah dengan pemuda itu, bukan dengan pemuda yang bahkan belum dia kenali!

Apa reaksi Taiwan jika melihat ini?

Japan mengigit bibir, bagaimana cara menjelaskan kepada ayahnya kalau sebenarnya dia telah memiliki pacar dan dia sangat mencintainya?

Dia tahu betul, ayahnya sangat mengharapkan perjodohan ini.

Japan meringis, dia menyadari kalau selama ini dia hanyalah beban bagi keluarga, dia tidak mampu memegang sebuah katana, menunggangi kuda apalagi meneruskan misi besar ayahnya sebagai penguasa benua asia, namun untunglah ayahnya sangat menyayanginya, meskipun dia tahu kalau dirinya ini tidak berguna.

Jadi, sudah waktunya Japan membalas budi pada ayahnya, kan?

Tanpa disadari oleh Japan, Korean Empire sudah datang, dia datang bersama seorang pemuda yang merupakan putra sulungnya.

"Jadi ini putrimu? dia cantik..." puji Korean Empire, Japan terperanjat karena belum ada yang memuji dirinya, kecuali sang ayah dan juga Taiwan, pacarnya.

Japan tertunduk kembali dan meremas ujung kimono yang dipakainya, dia benar benar merasa gugup, Korean Empire tertawa kecil.

"Japan, ini adalah North Korea, putra sulungku, calon suamimu..."

Japan menaikkan kepalanya, menatap pemuda yang kelak akan menjadi calon suaminya, seorang pemuda dengan wajah tampan khas pemuda korea yang oriental, ekspresinya datar dan tatapannya begitu tajam.

North Korea menatap kearah Japan yang mematung, dia masih tidak menunjukkan reaksi apapun.

Japanese Empire dan Korean Empire saling melemparkan senyum, lalu pergi meninggalkan tempat itu, membiarkan mereka untuk saling mengenali satu sama lain.

"North-senpai?" gumam Japan

"Iya, ini aku, kenapa kau memandangiku seperti itu?" jawab North Korea yang merasa risih dengan tatapan polos Japan

"Kenapa senpai mau dijodohkan denganku? padahal senpai tahu aku memiliki pacar, aku tidak ingin menikah dengan senpai!" Japan menyampaikan perasaan jengkelnya pada North Korea.

North Korea menghela nafas.

"Dengarkan aku ya, aku juga tidak ingin menikah denganmu, tapi ayah mengancam akan memberikan semua saham perusahaannya pada adikku jika aku menolak menikah denganmu, jika ayah melakukan itu maka aku akan semakin diasingkan olehnya, kau paham sekarang?" jelas North Korea, wajahnya sekarang dipenuhi dengan rasa frustasi.

Japan terdiam seribu bahasa.

"Maaf senpai..." ucap Japan yang merasa bersalah.

"Tidak masalah, kita akan menikah setelah lulus sekolah dan menjalani hubungan palsu ini selama 3 tahun, setelahnya kau bisa menceraikanku dan kembali pada pacarmu..." ucap North Korea dengan pasrah.

Red N' White Squad! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang