62. Puisi

11 3 0
                                    


Mungkin bisa dikatakan sesal,
Ketika ada hanya bisa melihat.

Mungkin bisa dikatakan terlambat,
Ketika ingin menyapa sudah tak ada.

Kesedihan membelenggu dengan dekapannya,
Mata tak kuasa menurunkan hujan,
Tangan terus bergetar karena pilu,
Kaki melemah, tak bisa menompang tubuh.

Tawamu dulu kutatap dengan mata binar,
Senyummu kulihat dengan gembira,
Hadirmu dalam hidupku membuat lukisan indah ....

Lalu, tak lama kau pergi dengan kabar tak sedap.

Goncangan membuatku tersadar,
Kau memang berharga dari yang dibayangkan,
Kau teristimewa yang ditemui,
Kau ... Terkuat yang kukenal.

Tak kuasa kutahan tangis,
Dengar kabar kau telah tiada.

Meninggalkan sejuta sesal.

Meninggalkan semiliar kenangan.

Semuanya terjadi secara tiba-tiba.
Bagaimana aku bisa percaya?

Teringat kemarin, kita masih bertukar kabar,

Teringat kemarin, kita masih saling menguatkan,

Dan kini, apa kau telah menang?

____

Aku berharap, dimanapun kau berada sekarang, kuharap kau tenang disertai kedamaian.

Dariku untukmu.

Asriagustinnursania

Selasa, 5 Januari 2021

MY DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang