Chapter 18: Phosphenes

1.2K 207 45
                                    

"Baiklah, aku hanya memastikan saja. Kalau memungkinkan, apakah Dreamies bisa ikut?"

"Hah? Kenapa mereka harus ikut?"

Inara menatap Dreamies satu persatu..

Dia sedikit ragu untuk menjawab Pak Minu.

"Aku tidak tahu.. Mungkin mereka bisa ikut, tapi tidak bisa menginap di tempat yang sama denganku.."

Pak Minu menjawab, "Baiklah kalau begitu, aku hanya khawatir jika kau pergi jauh tanpa pengawasanku atau mereka. Karena kau tau juga kan bahaya yang bisa saja mengincar nyawamu."

Inara mengangguk, "Iya, Pak."

Mereka melanjutkan obrolan mereka, sementara itu Dreamies berkumpul dan saling berbisik-bisik.

"Tau tidak? Ternyata tempat yang akan dikunjungi Nuna adalah desa itu!" Bisik Jisung.

"Hah? Desa itu?" tanya Renjun.

Jisung mengangguk.

"Kau tau darimana?" tanya Jaemin dengan raut wajah serius.

"Kak Johnny," jawab Jisung.

Jeno memiringkan kepalanya, "Johnny? Sejak kapan kau dekat dengan orang itu?"

Baru saja Jisung ingin menjawab, Inara sudah menutup telponnya dan mendekati mereka.

Dremies pun memberhentikan pembicaraan mereka dan saling berdehem.

Inara menatap mereka bergantian, "Kenapa? Ada apa?"

Chenle menggeleng, "Tidak penting kok, Nuna. Hehe."

Inara mengangkat alisnya, "Yasudah. Aku mau pergi beli eskrim.. Kalian mau apa?"

"Ikuut!! Jisung mau ikut!" rengek Jisung.

"Ikuut!! Jisung mau ikut!" rengek Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inara tersenyum, "Oke ayo, Jisung."

"yeyy ikut Nunaa.."

(Gemesss ahsjdkdhak)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gemesss ahsjdkdhak)

Inara mengambil dompetnya di meja, "Jaemin? Jeno? Chenle? Renjun? Kalian mau titip apa?"

Five Luck [NCT Dream FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang