Chapter 19: Evanescent

1K 178 13
                                    

Setelah berlari-lari dari kampus ke rumahnya,

Inara yang sudah terengah-engah masuk ke rumah dan mencari Dreamies.

Namun, tiba-tiba..

Brakk!!

"Aw..."

"Nana?!"

Inara langsung membantu Jaemin yang tersandung tali sepatunya sendiri.

Setelah itu para Dreamies keluar dari dapur menghampiri Jaemin dan Inara.

"Hati-hati lahh hyung!" kata Jisung.

"Kalian sih! Aku kan sudah bilang bawa seperlunya sajaa, kita cuma pergi beberapa hari, bukan pindah rumah!" omel Jaemin.

"Jadi.. Ada apa? Kamu bilang ada sesuatu yang gawat terjadi di rumah. Apanya yang gawat?" tanya Inara sambil menatap Dreamies bergantian,

Jaemin kembali mengomel sambil menunjuk-nunjuk Dreamies menggunakan mulutnya,

"Tuh.. Lihat barang-barang yang mereka bawa, Nuna! Hampir seluruh barang di rumah ini mereka ingin bawa,"

 Lihat barang-barang yang mereka bawa, Nuna! Hampir seluruh barang di rumah ini mereka ingin bawa,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inara menoleh pada tumpukan koper, plastik dan tas yang ada di ruang tengah.

Benar kata Jaemin, sudah seperti ingin pindah rumah saja.

Inara menghela nafas, dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tadi malam kan kita sudah packing sama-sama? Bukannya tidak sebanyak ini ya?" tanya Inara sambil menyilangkan kedua tangannya.

Dreamies hanya tersenyum sumringah.

"Cepat bereskan, sebentar lagi bus dari kampusku berangkat lho. Kalian harus mengikuti busnya kan?"

Setelah mendengar itu, para Dreamies langsung sigap bergerak dan kembali mengemasi barang yang mereka perlu bawa saja.

Akhirnya setelah bersusah payah, Inara bisa pergi dengan tenang menggunakan bus bersama dengan teman-teman angkatannya.

Sedangkan Dreamies mengikuti bus itu dengan mobil pribadi mereka, Jaemin yang menyetir dan mungkin akan bergantian dengan Jeno kalau dia lelah.

🌙______.

Inara dan Janis duduk bersebelahan di bus, sedangkan Doyoung dan Johnny duduk di kursi belakang mereka.

"Kenapa kita duduk berdua lagi sih, aku mau duduk dengan Janis saja," keluh Johnny pada Doyoung.

Doyoung menggeleng dan berbisik pada Johnny sambil melotot,

"Kau pikir akan secanggung apa jika aku dan Inara duduk bersama? Dasar bodoh."

"Eyy, bukannya bagus ya? Biar kalian makin akrab! Jangan nempel terus padaku dong, nanti gosip kita makin panas, tau!"

Doyoung memukul lengan Johnny, "Diam saja kenapa sih?"

Five Luck [NCT Dream FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang