Chapter 3 : A New Story

2.3K 336 18
                                    

🌙Author's POV🌙

Pada malam selanjutnya, mereka berhasil melarikan diri ke Busan.

Mereka akan tinggal di rumah Inara yang ada disana untuk sementara waktu ini. Dan jika situasi disana aman, mereka bisa tinggal untuk waktu yang lebih lama.

Semoga saja.

"M-maaf nuna, ini semua salahku," Jisung menundukkan kepalanya.

Inara tersenyum dan mengelus kepala Jisung dengan lembut, "Jisung, kalau kamu terus nyalahin diri kamu kayak gini, aku juga bakal sedih. Kita udah aman kok disini. Jangan khawatir lagi, ya?"

"Maaf nuna.."

"Sudahlaaah Jisung. Lebih baik kau bantu aku pindahkan barang-barang ini saja," kata Chenle sembari lewat dan menarik tangan Jisung.

Inara melanjutkan aktivitas bersih-bersihnya.

Sesaat kemudian, Renjun setengah berlari menghampiri Inara,

"Nuna, ada seseorang yang mau ketemu nuna. Pak Minu, pengacaramu," kata Renjun.

"Oh, iya. Suruh masuk dulu. Nuna mau ganti baju."

Beberapa menit kemudian Inara selesai dan menghampiri seseorang yang tengah duduk menunggunya di ruang tamu.

Dia adalah pengacara keluarganya, Pak Minu.

"Inara, aku sudah bilang jika kamu butuh sesuatu, kamu bisa hubungi aku kapan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Inara, aku sudah bilang jika kamu butuh sesuatu, kamu bisa hubungi aku kapan saja."

"Hehe maaf Pak, saya ngga mau merepotkan."

Pak Minu menghela nafasnya, ia mulai membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa map dan kertas.

"Perihal harta warisanmu sudah selesai. Sebagian sudah dimasukkan ke rekening tabunganmu. Jika kau butuh lebih, hubungi saja aku. Lalu, ini ada surat lagi peninggalan dari ayahmu," Pak Minu memberikan sebuah amplop kecil kepada Inara.

"Terimakasih pak."

"Posisi ayahmu sekarang sudah diganti oleh pemimpin yang baru. Kau benar-benar yakin tidak ingin menggantikan ayahmu? Kau punya hak untuk mengubah keputusannya."

"Nggak, aku gamau jadi penerus Ayah," Inara tersenyum, "Aku ingin cari pekerjaan yang aku suka nantinya."

"Apa kau butuh bodyguard? Atau pelayan? Asisten rumah tangga atau semacamnya?"

Inara menggeleng, "Untuk sekarang, ga perlu."

Pak Minu menghela nafas lagi, "Tapi aku benar-benar khawatir. Apalagi dengan keberadaan 5 orang itu, mereka membuatmu menjadi sasaran kejahatan selanjutnya. Aku tidak ingin terjadi apa-apa denganmu, Inara."

"Aku bisa mengurus diriku sendiri, Pak Minu. Jangan khawatir."

"Tapi-"

"Lagipula mereka juga bisa melindungiku kok. Mereka sudah membuktikannya."

Five Luck [NCT Dream FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang