Chapter 2 : Got Caught!

2.9K 383 96
                                    

🌙Author's POV🌙

Hari ini adalah hari terakhir Inara ujian. Mulai besok dia udah mulai libur panjang sebelum menginjak jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi yaitu universitas.

"Yuhuu!" Inara bersorak keluar dari kamar setelah mengganti pakaian sekolahnya.

Akhirnya dia punya waktu luang untuk lepas dari tumpukan buku-buku pelajaran yang selalu menjejali kepalanya itu.

Inara sebenarnya tidak perlu bimbang dengan hasil ujiannya, karena dia selalu saja menduduki ranking 1 atau 2 disekolah.

Bisa dibilang, ya dia emang cerdas dari lahir. 

Walaupun pintar dan jadi murid teladan di sekolah. Inara tidak punya teman yang benar-benar akrab dengannya.

Bukannya tidak ada yang mau berteman dengannya, hanya saja Inara yang memberi batasannya sendiri dalam pertemanan.

Dia berpikir bahwa pertemanan itu hanya sebuah hubungan simbiosis mutualisme, sekedar menguntungkan satu sama lain tanpa harus ada kedekatan secara pribadi.

"Udah libur ya, nuna?" tanya Chenle sambil menahan senyumnya.

Nuna? Iya, mereka berlima sekarang memanggil Inara dengan sebutan 'Nuna.'

Padahal usia Renjun, Jeno dan Jaemin sudah 320 tahun dan Jisung Chenle 298 tahun lebih tua dari Inara tapi karena wujud manusia mereka sebaya dengan Inara dan bahkan lebih muda, jadi Inara menyuruh mereka untuk memanggilnya nuna daripada nyonya seperti awal-awal pertemuan kemarin.

"Iyanih. Kita jalan-jalan yuk?"

"Kemana? Kemana?" Jisung menatap Inara dengan mata yang berbinar-binar.

"Karena cuaca hari ini cerah, gimana kalau kita piknik ke Sungai Han?"

"Setuju!" Sahut mereka bersamaan.

Inara, Jeno, dan Jaemin langsung menyiapkan makanan yang akan dibawa, sedangkan Chenle, Renjun, dan Jisung menyiapkan peralatan yang akan dibawa serta membersihkan mobil yang akan mereka gunakan.

"Mauu sandwichnya!" Chenle dan Jisung masuk ke dapur setelah membersihkan mobil, diikuti oleh Renjun yang udah bawa-bawa keranjang makanan ke dapur.

"Nuna, Chenle mau bikin ramyun!" kata Chenle sambil memegang bungkus ramyun dan tersenyum sumringah.

"Lah nanti ramyunnya ngembang dong? Bawa yang instan cup aja," kata Inara

"Maksudnya, sekarang mau makan ramyun dulu, laper. Hehe."

"Oalah.."

"Nuna, ini gimana cara ngidupin kompornya?" Tanya Jisung.

"Nuna, kotak bekalnya mana?"

"Nuna aku nemu coklat batangan di kulkas, masih bagus ga nih? Kok keras banget?"

Seketika dapur jadi riuh karena mereka semua bantuin masak.

Seketika dapur jadi riuh karena mereka semua bantuin masak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Five Luck [NCT Dream FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang