Chapter 26 - Noctuary

314 55 5
                                    

Keheningan yang terlalu lantang bergema di ruang tengah rumah itu.

Sehari setelah pemakaman Dave, Inara tidak menangis sama sekali.

Tatapannya terlihat kosong.

Tatapannya seolah menggambarkan bahwa dia sedang memikirkan semua masalah yang ada di dunia ini.

Dreamies tentu saja khawatir, tapi mereka tidak bisa berbuat banyak. Pak Minu, Janis, Johnny dan Doyoung juga tidak tahu harus berbuat apa ketika melihat Inara seperti itu.

Sesekali Inara menarik nafas panjang, memegang gelang coklat di tangannya dan menutup matanya perlahan.

Setelah berjam-jam terdiam, akhirnya Inara berkata,

"Aku tahu ini aneh, tapi bisakah kalian semua keluar dari ruangan ini sebentar dan membiarkanku sendiri?" Ucapnya sambil memandang mereka satu persatu.

Tanpa suara, akhirnya semua orang satu persatu keluar dari ruangan itu dan hanya tinggal Inara sendirian.

Inara menghela nafas lega, "Oke, sedikit lebih tenang sekarang."

🌙Inara's POV🌙

Aku memang sedih dengan kepergian Dave..

Sedih sekali. Rasa sakitnya terasa sangat familiar, sudah berkali-kali aku kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupku..

Tapi ada hal lain yang benar-benar mengganguku saat ini..

Aneh! Ini benar-benar aneh..

Sejak kapan aku bisa mendengar pikiran orang lain?

Apakah kekuatan yang diberikan nenek dan leluhur-leluhur waktu itu.. Ada.. Di dalam tubuhku?

"Ha? Gila.. Apa aku jadi manusia super? Hmm.. Tapi sejak awal kan memang ibu bukan manusia biasa? Aku keturunan penjaga kan? Ada vampire dan werewolf disini.. Mereka juga punya kekuatan.. Jadi ini.. Nyata kan?"

Aku melihat kedua tanganku yang bisa mengeluarkan sebuah aliran energi yang berwarna merah.

Lalu ketika aku berpikir otakku untuk membuat bentuk sebuah pisau dari energi itu, energi itu mengalir dengan cepat dan membentuknya.

Anehh.. Apaa ini? "Aaaarghh! Mengerikan.. Tapi keren.. Tapi mengerikan."

Apa aku harus memberitahu Dreamies ya? Oke aku akan bicaarakan ini dengan mereka nanti.

Bagaimana dengan Pak Minu? Hah.. Sepertinya.. Nanti dulu.

Hmm bagaimana kalau Janis dan kak Doyoung dan Kak Johnny tau?
Wah, mereka bisa pingsan sih.. Atau bisa-bisa aku yang dianggap gila?

Oke, oke.. Mari tenangkan diriku terlebih dahulu.

🌙Author's POV🌙

Malamnya, Pak Minu, Janis, Johnny dan Doyoung berpamitan pulang.

Setelah makan malam bersama, Inara mengajak Dreamies duduk di ruang tengah rumah mereka.

Awalnya Inara ragu untuk memberitahu soal kekuatannya itu.

Tapi untuk apa juga dia menyembunyikannya dari Dreamies?

Akhirnya Inara menyebutkan kekuatannya satu persatu dan memberi bukti kekuatannya pada mereka.

Dreamies sedikit tercengang dan Chenle sangat heboh saat itu.

"Nuna, kau terlalu Over Power! Kalau di dalam game, kau adalah raja terakhir yang sangat sangat sulit untuk dikalahkan!"

"Tidak, ini lebih ke pemeran utama dalam anime dimana Nuna akan selalu menang melawan musuh yang sangat kuat sekalipun!" Timpal Jisung.

Renjun hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar hal itu.

Five Luck [NCT Dream FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang