Five Luck [NCT Dream FF]

The Heritage

Biasanya, jika orangtua pergi meninggalkan anaknya sendirian di dunia ini..

Mereka akan meninggalkan anaknya sebuah warisan. Entah itu berupa uang, benda, atau tahta.

Tapi berbeda denganku..

3 hari setelah kematian Ayah dan Ibu, selain meninggalkan harta yang cukup untukku seumur hidup, mereka juga mewariskan..

Hmm aku juga tidak tau bagaimana harus memanggil mereka.

Iya, mereka.

5 orang aneh yang ibu dan ayahku sembunyikan selama ini.

3 orang diantaranya adalah Vampire dan 2 orang lainnya adalah Werewolf.

Sungguh aneh, bukan? Sangat tidak dapat dipercaya.

Iya. Aku kira, mereka hanya ada di dunia cerita saja.

Tapi sekarang mereka berdiri di depanku.

Memandangku dengan tatapan tajam seakan mereka siap untuk mengoyak-ngoyak dan menyantapku dengan lezat.

Tapi mereka tidak terasa berbahaya..

Kakiku sedikit lemas dan bergetar, tapi aku berusaha sekeras mungkin untuk tetap berdiri.

Aku baru saja ditinggal oleh kedua orangtuaku, mereka meninggal karena dibunuh oleh orang yang tidak dikenal.

Waktu itu aku sedang pergi untuk study tour di Jepang.

Namun saat pulang kerumah..

Pemandangan yang kulihat adalah cipratan darah yang memenuhi ruangan tengah dan kedua orangtuaku yang sudah terbaring tak bernyawa.

Aku sungguh amat terkejut karena hal itu terjadi begitu saja, dan sekarang?

3 vampir dan 2 manusia serigala? Apa aku sedang bermimpi atau aku sudah gila karena ditinggal orangtuaku?

Aku sedikit terperanjat karena mereka tiba-tiba saja berlutut di depanku.

"Maafkan kami yang gagal melindungi orangtuamu," kata salah satu manusia serigala itu.

"Kau boleh membunuh kami sebagai balasannya, karena kami sungguh-sungguh tidak berguna dan hanya akan menempatkan hidupmu dalam bahaya," kali ini salah satu vampir yang berbicara.

Aku masih mencoba mencerna semua ini.

"G-gimana.. K-kalau kita duduk dulu sebentar dan bicara?" tawarku.

"TIDAK!"

Aku terperanjat lagi, kali ini jantungku benar-benar seperti akan meledak.

"Kami sama sekali tidak pantas untukmu! Silahkan bunuh kami, Nyonya Inara!"

Nyonyaa? Hei hei hei, atas dasar apa anda memanggilku seperti itu?!

Dan lagipula kenapa tiba-tiba menyuruhku untuk membunuh?

"Hei.. Aku ngga ngerti maksud ucapanmu. Aku ngga akan bunuh siapapun, jadi tolong jelasin dulu siapa kalian sebenarnya!" Suaraku sedikit bergetar kali ini.

Mereka berdiri dan menatapku lagi,