Chapter 7: The Halcyon

1.8K 280 8
                                    

"Hoahm.." Inara menggeliat dari balik selimutnya.

Perlahan dia bangun dan duduk, dengan mata yang masih mengantuk dan rambut yang acak-acakan seperti singa.

Dia masih merasa sedikit pusing, walaupun tidak mabuk, sepertinya minum alkohol sebanyak itu juga berdampak bagi tubuhnya.

Perutnya juga terasa tidak enak.

"Aughh.. Aku kebanyakan minum.."

Sejenak kemudian dia mengingat kejadian tadi malam, dimana Jeno tiba-tiba memeluknya dan memintanya untuk berhenti kuliah.

Saat Inara bertanya kenapa, Jeno diam sejenak kemudian melepas pelukannya dan tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa.

Dia tersenyum, tapi terlihat begitu sedih di mata Inara.

Bahkan dia juga sedikit merasakan sakit dan sesak di dadanya melihat Jeno tersenyum seperti itu.

Inara merasa sedih, entah kenapa.

Bahkan saking sesak dan sedihnya dia ingin menangis saat itu juga. Tapi entah kenapa tidak bisa.

Dia hanya bisa melihat Jeno yang masuk ke rumah dengan sedikit lesu setelah memeluk Inara tadi.

"Jeno kenapa ya.." Inara bengong sebentar mengingat kejadian tadi malam sampai akhirnya pintu kamarnya diketuk seseorang.

"Nunaaaa, sudah bangun?" suara imut Jisung dari balik pintu.

"Iyaa sudah."

"Jaemin hyung sudah masak sarapan. Ayo turun."

"Iyaa Jisung, aku mandi dulu."

🌙_____.

Semenjak kejadian tadi malam, jelas sekali Jeno menghindari Inara.

Jeno yang biasanya memang kalem, terkadang cerewet juga dan selalu pengen dekat dengan Inara.

Tapi semenjak hari itu sikapnya jadi sedikit berbeda.

Jeno jadi lebih diam dan menghindar dari Inara.

Inara juga entah kenapa jadi canggung dengannya.

Sudah 3 hari, tapi mereka masih saling menghindar. Aneh memang, tapi Dreamies yang lain juga tidak bertanya tentang hal ini.

Entah mereka tidak menyadarinya atau hanya pura-pura tidak tau.

Tepat disaat Inara selesai dengan lamunannya, dosennya mengakhiri mata kuliah yang sudah berlangsung selama 2 jam itu.

"Wah, daritadi aku tidak mencatat apapun," kata Inara mengeluh.

Janis hanya menggeleng, "Sudah 3 hari kau tidak fokus ya. Ada apa sebenarnya?"

Inara mengangkat bahunya, "Entahlah, aku bingung dan bosan."

Saat mereka berjalan keluar dari kelas, Inara tidak sengaja menyenggol seseorang.

Saat melihatnya, ternyata orang itu adalah senior yang kalah minum-minum dengannya waktu malam penyambutan mahasiswa baru.

"M-maafkan saya," kata senior itu dengan formal. Janis sampai ternganga dibuatnya.

Inara menyeringai, "Kenapa formal sekali, Senior? Kapan-kapan kita minum lagi ya."

Inara menepuk pundak senior itu dengan akrab lalu berjalan pergi bersama Janis.

Meninggalkan senior itu dengan harga dirinya yang seperti sudah turun drastis sebagai seorang senior.

Johnny yang melihat kejadian itu terkekeh kecil dan berkata pada Doyoung di sebelahnya, "Sial, keren sekali. Baru kali ini aku liat cewek sekeren itu. Kayak di drama-drama aja."

Five Luck [NCT Dream FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang