JENO?!
Hei, sedang apa kau disini?
Jeno tersenyum ke arahku.
Bukan, ke arah wanita dan gadis itu sepertinya. Karena Jeno hanya berjalan ke arah mereka dan MENEMBUSKU?
Oh my.. Aku sudah seperti hantu.
"Chae Won-ah, Sujin-ah," sapa Jeno pada mereka berdua.
"Oh? Paman Lee!" gadis itu melambaikan tangannya pada Jeno.
Paman Lee katanya..
"Wah Sujin, kau semakin cantik saja ya tiap harinya," kata Jeno tersenyum.
Jeno terlihat beda sekali, seperti bukan Jeno yang kukenal.
"Kami baru saja mau makan malam. Ayo ikut," Ajak wanita yang dipanggil Jeno dengan nama Chae Won itu.
"Aigoo, tidak perlu. Aku sudah makan tadi. Makanannya untuk Sujin saja biar dia makin sehat. Makan yang banyaak Sujin, aku rindu pipi gembulmu waktu kau kecil dulu."
"Ah, Paman! Aku tidak mau gemuk."
"Lhoo, aku kan hanya bilang pipimu yang gembul. Hohohoo!"
Jeno yang ini berbeda, dia sangat ramah, murah senyum dan suka bercanda.
Sedangkan Jeno yang kutahu sangat kalem dan pendiam.
Apa mereka orang yang sama? Entahlah..
Aku masih bingung sebenarnya aku hanya bermimpi atau bagaimana..
Apa yang terjadi sebenarnya, aku juga tidak tau.
"Masuklah sebentar, temani ayahmu makan. Aku akan berbicara dengan Paman Lee," kata wanita itu pada anak gadisnya.
Dia mengangguk dan langsung masuk ke dalam rumah.
Jeno dan wanita itu kemudian mengobrol,
"Bagaimana keadaan di desa? Apa semua baik-baik saja?" tanya Jeno pada wanita itu.
"Ya, sejauh ini tidak ada masalah. Aku juga berkomunikasi dengan beberapa darah-campuran pendatang baru. Sepertinya mereka orang yang baik. Tidak akan membuat kekacauan."
Jeno mengangguk-angguk mendengar jawaban dari wanita itu.
"Apa kau sudah menemukan kerabatmu yang lain?" tanya wanita itu pada Jeno.
Jeno menghela nafasnya, "Sudah. Tapi tempat tinggal mereka sangat jauh dari sini."
Wanita itu tersenyum, "Tidak apa-apa. Setidaknya kau tidak sendirian di dunia ini kan?"
"Ya.. Begitulah."
Mereka berdua terdiam sejenak.
"Lee, kau sudah tau kan? Jika sesuatu terjadi padaku-"
Omongan wanita itu dipotong begitu saja oleh Jeno,
"Aish, aku sudah bilang jangan bicarakan hal itu lagi kan? Aku tidak akan membiarkannya."
Wanita itu tersenyum lagi, semakin dilihat, dia benar-benar mirip denganku.
Apa ini gambaran masa laluku ya?
Jadi wanita ini adalah nenek moyangku atau... aku?
Pusing, aku tidak tau.
Jeno meraih tangan wanita itu dan berkata,
"Tolong jangan bilang hal seperti itu lagi, aku takut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Luck [NCT Dream FF]
FantasyWarisan dari kedua orangtuanya membuat seorang gadis bernama Inara ini kebingungan. Tinggal bersama dengan 3 Vampire dan 2 Werewolf merubah total kehidupannya. Bagaimanakah ia akan bertahan? Baca selengkapnya di fan fiction ini!