HaH10

1.1K 67 2
                                    



Sudah lebih dari setengah tahun lamanya setelah tragedi penyusupan datang melanda perusahaan Michaela.

Pagi itu datang dengan cerah, awan putih berkumpul seakan akan bercerita bahwa mereka sedang bahagia.

Tak berbeda dengan Michaela, ia semakin senang sejak bertemu Tiger, agen rahasianya.

Tak bisa dipungkiri, ia semakin senang apabila Tiger ada disisinya. Perasaan aneh mulai ia rasakan saat bersamanya.

Tuntutan pekerjaan membuat mereka sering bertemu, bahkan menghabiskan waktu bersama.

Suatu siang tanpa awan, Michaela dan Tiger membeli peralatan komputer yang tercanggih bersama, untuk diletakan diperusahaannya.

Nissan Skyline itu melaju cepat saat meninggalkan perusahaan. Namun kali ini, Michaela memperbolehkan Tiger yang menyetir.

Cuaca panas membuat pusing kepala Michaela ketika melangkahkan kaki keluar mobil dan berdiam sejenak.

"Lo gapapa La?" Tanya Tiger yang berdiri disebelahnya.

"Gapapa, mungkin karena gue ga terbiasa kena panas siang-siang gini kali ya, makanya kepala gue pusing."

Mendengar pernyataan Michaela, membuat Tiger refleks menutupi kepala Michaela dengan tangannya. Ia melindungi kepala Michaela agar tak terkena terik matahari secara langsung, dan segera masuk kedalam toko.

Sesampainya ditoko langganannya itu pemilik toko banyak bertanya pada Michaela.

"Mbak Michaela sudah ada pacar ya?"

"Bukan. Dia anak buah saya" katanya sambil tersenyum manis.

"Anak buah? Tapi kok saya merasa kalian cocok ya mbak. Yang cewek kaya bidadari, yang cowok kaya pangeran, guantengnya kebangetan." kata pemilik toko sambil terus memperhatikan Tiger.

"Bukan pak. Benar yang dikatakan Michaela. Kita cuman temen. Dan Michaela atasan saya." kata Tiger sambil tersenyum kepada bapak pemilik toko.

Namun pernyataan ini membuat hati Michaela gundah, ia dibuat tak paham apa yang ia rasakan.

"Hahahaha, ya sudah. Silahkan dilihat lihat dulu."

"Oh iya mbak, kemarin kan Renaldo sudah kesini beli komputer yang terbaru, apa belum cukup buat kantor mbak?" tanya bapak pemilik sontak membuat Michaela mengalihkan seluruh perhatiannya.

"Renaldo? beli komputer?" tanya Michaela heran.

"Iya mbak. Baru aja kemarin dia kesini. Apa dia ngga ngabarin mbak kalo habis beli komputer?" tanya bapak lagi.

"Eee, Sebenernya Renaldo diculik dari perusahaan saya pak. Sudah lebih dari setengah tahun yang lalu."

"Masa sih mbak? Tapi kemarin dia kesini kok. Gaada tanda-tanda dia diculik malah. Badannya tambah gempal, sehat banget dia mbak kelihatannya." kata bapak pemilik toko yang membuat Michaela kebingungan, sedangkan Tiger hanya diam karena tak tahu siapa yang mereka maksud.

"Nah itu mbak, Renaldo ada di belakang mbak." sambung bapak itu.

Michaela sontak langsung menengok ke arah yang ditunjukkan bapak pemilik toko. Benar! Itu Renaldo, dia sedang memilih perangkat baru.

Renaldo menggunakan setelan hitam lengkap dengan topi hitam terlihat di kepalanya. Renaldo sangat sehat bugar membuatnya tak percaya ia masih hidup.

Michaela berencana berbicara padanya, ketika sudah dekat ia berhenti, dengan tatapan seorang kakak pada adiknya.

Tiger hanya menatap tercengang Renaldo, sambil terus memperhatikan.

Michaela ingin menyentuh tangannya dengan halus, namun Renaldo terkejut dan refleks menjauh dari mereka.

Sempat melakukan kontak mata dengan Tiger, Renaldo mengingat siapa orang itu. Renaldo yang menyadarinya langsung lari dan pergi meninggalkan toko tanpa alasan dengan kaki panjangnya.

"Renald? Renald.
Renald! Renald! Renaldo!" teriak Michaela yang mengikutinya dan terhenti didepan toko, diikuti Tiger di belakangnya.










...
to be continue

HACK an HACKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang