HaH18

893 51 0
                                    



~Vote nya jangan lupa kawan kawan~




Brakkkk!

Pintu terbuka lebar saat banyak orang berpakaian serba hitam mendobraknya.

Kali ini mereka benar benar banyak!

Apa kita akan ditahan untuk kedua kalinya? tanya Michaela dalam hati.

Michaela dan Tiger benar-benar siap untuk hal ini, walau sebenarnya sempat ragu.

Tiger berdiri, menggenggam tangganya lalu mengangguk sekali. Seperti mengatakan kita pasti bisa melawan mereka.

Tak lama satu per satu lawan datang dan beradu tinju bersama mereka.

Michaela merasa tangannya mengeluarkan darah, darahnya mengalir namun tak terlihat tertutup oleh jaket.

Bukan karena terkena serangan, namun tenaga yang ia gunakan sangat kuat, dan lukanya belum sempurna kering. Darahnya menitih ke lantai dan mengalir melalui jari jarinya.

Tapi ia sama sekali tak memperdulikannya.

Sial! batinnya.

Orang-orang itu begitu banyak, sampai mereka lelah mengeluarkan banyak tenaga.

Namun pada akhirnya Michaela dan Tiger berhasil lolos dan mengalahkan mereka semua.

Michaela dan Tiger berlari kecil menuju pintu keluar tempat itu dengan nafas ngos ngosan karena tenaga mereka banyak terkuras.

Tak lama, mereka menemukan pintu keluar lalu bergegas melewatinya.

Namun, seseorang bertubuh tinggi tiba-tiba berdiri didepan mereka. Renaldo. Apa lagi yang akan dilakukan bocah itu? batin Michaela.

Tiger mengisyaratkan Michaela untuk tetap diam ditempat, kemudian ia maju berlari kecil dengan maksud akan melawan Renaldo.

"Lo disini aja. Tunggu gue, jangan coba lawan dia" kata Tiger dengan tangannya menyentuh pundak Michaela.

"T-tapi Tiger"

Michaela menyaksikan mereka beradu tinju. Renaldo dengan amarahnya mampu menjatuhkan Tiger berkali-kali.

Ia sempat menginjak dada Tiger dan menyebabkan pernafasannya Tiger sedikit terganggu. Renaldo tak menyia-nyiakan kesempatan ini, ia tetap memukul Tiger dan sesekali menendangnya.

Tiger yang sudah kehabisan tenaga masih mencoba memberontak namun tenaganya benar benar terkuras habis saat itu. Ia hanya terkapar lemas setelah Renaldo menendangnya beberapa kali.

"Cukup Renald!" teriak Michaela tak sadar menitihkan air mata. "Cukup!"

"Cukup? Tidak kak. Aku belum puas. Dia mengkhianatiku!" kata Renaldo masih menginjak dada Tiger.

"Cukup!!" Teriak Michaela menggema.

"Sejak kapan kamu benar-benar berubah. Kamu bukan Renaldo."

"Renaldo yang gue kenal. Lo bajingan! Bahkan lo lebih rendah dari bajingan."

"Michaela Annastasia. It's me, Renaldo." katanya dengan suara serak, dan menitihkan air mata sambil mendekat perlahan kearah Michaela.

"Lo gatau seberapa cintanya gue ke lo kak? Lo gatau?! HAH? Lo ga liat segala yang udah gue lakuin buat lo?! Gue suka sama lo, kak! Bahkan udah lama!"

"Tapi apa?! Lo ga pernah ngerti perasaan gue! Sekarang? Lo malah asik sama dia! Dia, Tiger! Kenapa lo tega!!" kata Renaldo setelah melangkah agak jauh dari Tiger.

"Lo adek gue! Gue ga pernah minta lebih dari itu! lo kerja buat gue! Dan sekarang apa yang lo lakuin, lo hancurin perusahaan gue! Lo hancurin kepercayaan gue!"

"gue gapernah cinta sama lo! Dan gaakan pernah bisa cinta sama lo! Just go away! Udah ada Tiger disini" kata Michaela semakin memacu amarah Renaldo.

"Kalo gue gabisa dapetin lo, orang lain juga gabisa!" kata Tiger sambil mengambil pisau di belakang tubuhnya, lalu berjalan menuju Tiger, berencana menikam jantung lelaki itu.

Michaela terkejut membulatkan matanya mendengar hal itu. Renaldo yang tak jauh dari Tiger sudah mendekat secepat kilat dengan pisau belati ditangan kanannya.

Michaela berlari guna menyelamatkan Tiger yang sudah terkapar lemas dari Renaldo.

Ia berlari secepat mungkin, berharap waktu bisa melambat. Namun hal yang tak pernah diharapkan terjadi.

Akh!








...
to be continue

HACK an HACKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang