HaH14

924 53 2
                                    




~jangan lupa Vote ❤️~



Awan hitam tampak menggumpal ketika mereka akan menjalankan rencana.

Kali ini Tiger berhasil mendapat sebuah alamat, namun ada dipinggir kota. Sebuah gedung kosong tak bernama. Tempatnya agak jauh dari perusahaan Michaela.

Kali ini mereka menggunakan pengaman berupa rompi anti peluru yang tertutup rapi dalam jaket mereka.

Tak lupa kacamata dan topi hitam andalan mereka.Kali ini mereka menggunakan mobil kesayangan Michaela, Nissan Skyline biru tua.

Mereka tiba disana sore dan suasana hampir hujan. Banyak rencana yang mereka rencanakan di mobil.

Bawaan mereka juga bertambah kali ini, Tiger memasukkan laptop, chip, dan alat alat lainnya kedalam tas hitam kecil untuk digunakan melacak didalam gedung itu nanti.

"Lo udah siap, La? Semua yang kita butuhin udah gue masukan ke tas." kata Tiger.

"100% siap." kata Michaela tegas.

"Gue ga yakin kalo ngeliat tangan lo yang cuma diperban, La. Gue malah khawatir lo kenapa-napa." kata Tiger menatap Michaela lembut, membuat Michaela yang juga menatapnya terdiam.

"Engga. Gapapa. Perbannya kenceng banget, gue jadi ngga ngerasa sakit. Kayanya udah sembuh." kata Michaela merayu.

"Gimana mungkin, orang baru 3 hari dijahit kok bilang udah sembuh. Gimana kalo lo tunggu gue disini aja, biar gue yang masuk." tanya Tiger.

"Lo cari mati?!! Ini kandang musuh, lo jangan sembarangan deh ah. Ayo turun. Gue harus nemenin lo." kata Michaela.

"Nemenin gue? Gue bisa sendiri, La. Lo disini aja." sahut Tiger menatap Michaela dalam.

"No! Jangan paksa gue buat diem. Ini juga bagian rencana kita. Gue harus ikut. Sekarang buruan kita turun, dan selesein ini semua." kata Michaela lalu membuka pintu berniat keluar.

Baru sempat melangkahkan satu kaki keluar mobil, mereka sudah dikepung oleh banyak orang bertubuh gagah.

Semua mengarahkan senjata pada Michaela dan Tiger. Benar-benar tak terduga.

Michaela dan Tiger yang sadar dikepung mendadak diam mematung didepan pintu mobil. 5 orang itu menggiring Michaela dan Tiger masuk kedalam.

Masih waspada dengan keadaan, Tiger mencoba memberikan perlawanan.

Ia berhasil menjatuhkan 2 orang, namun 3 orang yang masih kuat itu mengeroyok dirinya. Ketika Michaela ingin menghampirinya, 2 orang baru tiba-tiba sudah memegangi tangannya dan menahannya.

Sedangkan Tiger masih mencoba melawan mereka, namun akhirnya ia menyerah. Turun hujan lebat serta gemuruh petir ketika mereka dipaksa memasuki tempat tersebut.

Michaela sangat terkejut memasuki gedung yang sangat luas tersebut.

Disana ia melihat Renaldo, Fellicia, dan Liu Hang sudah berkumpul seolah menunggunya. Liu Hang merupakan saingan ayahnya sejak dulu, ia berusia 57 tahun.

Lelaki ulet yang lahir di Jepang ini memiliki perusahaan yang besar, bahkan nomor 2 di Indonesia, sedangkan Michaela menempati urutan nomor 3.

Michaela yang datang basah kuyup bersama Tiger dihampiri oleh ketiganya.

"Michaela Annastasia, welcome!" sambut Liu Hang.









...
to be continue

HACK an HACKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang