HaH04

2.1K 93 1
                                    



Vote jangan lupa ❤️




Hari terus berganti dengan cepat membuat Michaela lelah karena pekerjaannya. Namun tidak dengan rasa penasarannya pada Tiger.

Sosok bernama Brian Triswardana begitu membuat dirinya terlena ingin segera menemuinya. Pagi pagi ia selalu olahraga dan bersiap berangkat berkerja.

Baru sempat sarapan dengan roti selai coklat kesukaannya lengkap dengan segelas susu, ponselnya berbunyi.

"Heloo?" jawab Michaela malas.

"We should meet! Gue harus ngomong sama lo! Penting! We should meet now!" sahut Fellicia Riffa, rival Michaela sedari mereka SMA.

"Send me the location." kata Michaela lalu mematikan sambungannya. Tak lama pesan teks dari Fellicia mendarat diponselnya.

Fellicia Riffa: Cafe Tara. Right now!

"Okay." kata Michaela masih dengan ekspresi bosan tanpa membalas pesan teks itu lalu pergi meninggalkan rumahnya.


Tak lama perjalanan mereka menuju tempat itu. Michaela yang baru datang segera menemui Fellicia.

Sudah sedari SMA Fellicia selalu mengejar prestasi Michaela, namun ia selalu berada dibawah Michaela. Bahkan belajar siang malam tak mempan untuk mengejar nilai Michaela.

"Say it." kata Michaela singkat sambil duduk, dan melepas kacamatanya.

"Ini apa? Lo hack handphone gue?" tanya Fellicia sarkas sambil menyodorkan ponselnya kedepan.

"No. You wrong. Gue ga pernah hack handphone siapapun." kata Michaela sambil melirik ponsel Fellicia sekali lalu melempar pandangannya keluar kafe.

"Ini apa!! Lokasinya nunjukin ini dari perusahaaan lo! Ngaku aja lo! Gue bisa laporin kepolisi karena lo melanggar hak privasi gue!" kata Fellicia dengan nada marah.

"What are you talking about? Bukannya lo dulu yang coba-coba hack perusahaan gue? Masih untung gue ga bongkar rahasia lo ke publik. Jangan sampe lo kena pepatah senjata makan tuan. Belum capek lo gagal mulu ngikutin gue."

"We're in different class baby. Don't ever think we are same." kata Michaela santai. Dibalas dengan raut melongo Fellicia tak percaya lalu menyeringai.


"See! You do it, right? How dare! Bisa-bisanya lo bayar hacker demi jatuhin perusahaan gue!" kata Fellicia dengan amarah.

"Gue ga pernah sama sekali nyentuh perusahaaan lo, walaupun it's so easy buat gue jatuhin setiap saat. Kenapa? Karena perusahaan lo masih kecil terlalu kecil untuk jatuh."

"Percuma jatuhin perusahaan lo, gaada untungnya buat gue. Walaupun gue bisa pastiin, pasti gue yang bakal menang." kata Michaela tanpa raut panik, bahkan sungguh santai menghadapi Fellicia.

"Oke. Kali ini gue kalah. Tapi gue pastiin lo yang bakal kalah suatu saat nanti!" Fellicia yang dari tadi dibuat melongo oleh ucapan Michaela lalu menunjuk muka Michaela saat berkata.

"Im waiting. I got to go." kata Michaela halus kemudian tersenyum, lalu pergi meninggalkan Fellicia yang masih emosi dibuatnya.




🍂🍂🍂

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam saat Reva, asisten Michaela menyuruhnya pulang untuk istirahat. Michaela yang terlihat lelah dimeja kantornya mengangguk halus pada asistennya.

Ia bergegas pulang kerumah dan segera istirahat. Baru sempat menyelimuti tubuh dan menutup matanya, ia kembali teringat akan satu hal.

"Ah, I forget it. Tiger? Brian Triswardana, who are you? Oke. Sooner, i'll find you." ujarnya lalu mulai menutup mata diatas tempat tidurnya.








...
to be continue




~

Omg Thanks 4K readers! Let's go to 5K❤️
*emot cium

HACK an HACKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang