HaH12

1K 58 1
                                    



Hari telah berganti. Mulailah mereka menyusun rencana dan melakukan pengintaian.

Pakaian yang mereka gunakan juga casual, tidak terlalu mencolok. Sudah mendapatkan alamat Renaldo dari melacak, mereka bergegas menuju mobil dan mengendarainya.

Kali ini mereka mengendarai Civic putih keluaran terbaru, dengan Michaela yang mengemudi. Tempat yang mereka tuju adalah gudang pabrik.

Sesampainya mereka disana, yang mereka temui hanyalah gudang kosong yang sangat luas.

Tak ada tanda-tanda ada orang didalam, alat elektronik pun juga tak terdapat disana. Merasa ada yang janggal ditempat itu, mereka memutuskan untuk menelusuri tempat itu.


Namun,

Brakkkk

Rolling door tempat mereka masuk tiba-tiba tertutup dengan kencang dan mengangetkan keduanya.

Tiba-tiba, muncul orang disebelah kanan mereka, diatas, tempat seperti balkon yang hanya dirakit dengan besi.

Tidak ada yang mereka bawa ditempat itu, hanya kunci mobil disaku celana Michaela. Lalu berbicara lah orang itu dari atas balkon.

"Kak Michaela?"

"Renald. Renald? Renald itu kamu?" tanya Michaela.

"Kenapa kakak bisa dateng kesini?"

"Renald, kamu bener bener masih hidup? Kakak seneng banget bisa ketemu sama kamu" kata Michaela dengan tatapan rindu.

"Tapi kenapa kakak membawa orang itu?!" tanya Renaldo sambil menunjuk Tiger.

"Ini Tiger. Orang yang kamu suruh gabung sama kakak. Ini orangnya."

"Pengkhianat!!!" kata Renaldo dengan nada keras dan menggelegar menatap Tiger penuh amarah, sontak membuat Michaela kaget, namun Tiger hanya diam, berdiri tegak dan tatapan tajam.

"Kakak gaboleh percaya sama dia!" sambungnya.

"Bukannya lo yang jadi penghianat. Lo sendiri yang jatuhin perusahaan kakak lo!" kata Tiger tak berkedip.

"HAH. Lihat kak! Lihat apa yang dikatakan orang gila ini! Bahkan dia mengarang cerita!" kata Renaldo menyeringai masih dengan ekspresi marahnya.

"Eee, Renald. Sekarang kamu turun ya, kakak mau kita ngomong baik baik." kata Michaela sambil tersenyum. Namun dibalas Renaldo dengan raut meremehkan.

"Oohh, jadi sekarang kakak lebih milih dia!"

"Renald. Renald. Ayo turun sini, kakak pengen liat kamu dari deket" kata Michaela yang masih membujuk Renaldo.

"Lo liat kan, udah jelas dia pelakunya. Dia khianatin lo." kata Tiger pada Michaela.

"Berani beraninya lo bilang gue penghianat!" kata Renaldo diikuti dengan 7 orang sudah mengepung mereka berdua.

Nampak tak asing bagi Michaela memandang wajah wajah orang tersebut. Bagaimana tidak, orang yang sedang mengelilinginya adalah 7 orang targetnya.

Namun tak ada satupun yang menyadari kalau Michaela pernah mengintai mereka.
"Renaldo. Dengerin kakak dulu!"

"Stop! Stop kak! Jangan bela dia lagi, aku udah muak, kupingku udah panas!" Kata Renaldo pada Michaela, dan menggerakkan kepalanya kesamping mengisyaratkan 7 orang itu untuk menahan Michaela dan Tiger.

Sikap was-was Michaela dan Tiger berujung bertarung melawan mereka.

Adegan saling pukul memukul terjadi saat itu. Entah seperti apa Michaela dibalik wajah cantiknya itu, sampai bisa melawan mereka bersama Tiger.

Tiger sempat heran tak percaya bahwa Michaela bisa melakukan bela diri. Kemudian mereka bekerja sama untuk menyelamatkan diri.

Tiger dengan tampang sangar mampu mengalahkan mereka walau sangat melelahkan baginya.

Michaela dan Tiger yang melumpuhkan 7 orang itu membuat Renaldo ketakutan dan melarikan diri, lalu meninggalkan mereka semua yang masih berada didalam gudang.

Tiger meregangkan tubuhnya setelah mereka berhasil mengalahkan semua target. Sedangkan Michaela masih mengatur nafas dan hendak berjalan kearah Tiger.

Baru sempat maju beberapa langkah kedepan, tak disangka seorang target di belakangnya berdiri dan hampir menusuknya dengan pisau. Sontak membuat Tiger terkejut dan berteriak pada Michaela.

"La! Awas di belakang lo!"








...
to be continue

HACK an HACKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang