Happy ReadingRuangan putih dan begitu sepi menjadi sapaan pertama kala Renjun membuka matanya, berkali-kali dirinya menolehkah kepalanya ke kanan-kiri untuk mencari siapa saja yang ada di sini bersama dirinya.
Namun, nihil tidak ada satupun orang di sini bersamanya.
Renjun menghirup udara dalam ruangan putih yang begitu menenangkan baginya, entah mengapa dirinya merasa begitu nyaman berada di sini. Ruang sepi yang membuat hatinya merasa teduh, serta rasa sakit di sekujur tubuhnya yang dirasakan dengan ajaib hilang begitu saja.
Mata rubahnya terpejam menikmati suasana nyaman di tempat asing ini, tetapi belum lama mata terpejam, dengan terpaksa harus terbuka ketika dari arah berlawanan di tempatnya berdiri seseorang berjalan ke arahnya, hanya saja wajahnya tidak dapat Renjun kenali karena cahaya terang menyinari wajahnya.
"apa yang kau lakukan di sini Huang Renjun?" orang itu bertanya dengan lembut padanya, dari suaranya, Renjun yakini sepertinya seseorang di hadapannya ini adalah seorang gadis, suaranya begitu teduh menyejukan hati setiap orang yang mendengarnya.
Tapi, tunggu tadi apa yang dia katakan, Huang Renjun, dari mana dia tahu namanya, sementara suaranya saja sepertinya baru kali ini di dengar oleh telinganya. Lalu, apa yang gadis ini lakukan di ruangan sepi ini sendirian, bukannya tadi dirinya hanya sendirian di sini lalu dari mana datangnya gadis ini.
"d-dari mana kau tau namaku?" ada nada kebingungan tersemat di sana.
Gadis itu terkekeh kecil, "kau belum menjawab pertanyaanku Renjun, apa yang kau lakukan di sini, ini bukan tempatmu"
Dahi Renjun mengkerut bingung, dirinya pun tidak tahu mengapa sampai dia berada di sini, hanya saja saat dirinya membuka mata tadi ruangan putih asing yang menyambutnya.
"aku gak tahu" jawabnya singkat.
Gadis itu terkekeh lagi dengan pelan, lalu jemari lentiknya menarik pergelangan tangan Renjun untuk duduk di bangku taman yang entah sejak kapan berada di tempat ini.
"apa melelahkan berada di sana Ren?"
"Berada di sana? apa maksud dari pertanyaannya? kemana arah pembicaraan gadis ini?"
Sepertinya terkekeh sudah menjadi kebiasaan gadis disampingnya, buktinya dia terkekeh lagi sekarang. "pertanyaannya kuubah deh, apa kamu nyaman berada di sini?" tanyanya dengan serius sekarang, kekehannya terhenti, pandangannya yang tadinya lurus menatap kedepan kini seluruh afeksinya dia torehkan pada si mungil.
Renjun menghirup udara menenangkan di sini, lalu dirinya mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan gadis itu padanya. Meski ruangan ini nampak begitu asing bagi Renjun, namun tak dapat dia pungkiri bahwa berada di sini justru membawa suasana dan perasaan menenangkan bagi dirinya, seakan-akan beban terhadap semua masalah yang tengah dia hadapi lepas dengan sendirinya.
Gadis itu menghelah nafasnya pelan, "apa kamu mencintai Donghyuck?"
Tiba-tiba?
Mengapa gadis ini seakan tahu semua tentang dirinya, lalu dari mana gadis ini tahu dengan panggilan itu, sementara Donghyuck pemuda berkulit tan itu hanya ingin di panggil dengan nama itu oleh orang tertentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Near (HyuckRen)
Fanfiction"Aku membenci diriku sendiri yang selalu saja mencintaimu. Berulang kali disakiti olehmu, namun berulang kali juga aku jatuh dalam pesonamu" -Huang Renjun- "Banyak hal yang dapat kupermainkan, tubuh, harta dan perasaan, dan yang paling penting HIDUP...