Part 7

11.2K 1.1K 166
                                    




Happy Reading


Kalau biasanya, setelah semalaman mereka melakukan olahraga malam dengan penuh sensasi dan juga kenikmatan.

Pagi harinya itu pasti, saat Renjun membuka mata dari tidur lelapnya, disampingnya tidak akan ada lagi pemandangan sebagus sekarang ini.

Pagi harinya yang biasanya terlihat biasa-biasa saja, namun kali ini sangatlah berbeda. Paginya justru lebih cerah dan lebih menyenangkan dari hari-hari sebelumnya. Senyuman lebar menghiasi wajah manisnya menatap sang pujaan hati yang masih terlelap tenang di sampingnya.

Ada perasaan bahagia yang membuncah di dalam dadanya, mengingat bahwa ini memang pertama kalinya sang pujaan hati masih di sini bersamanya setelah kegiatan mereka semalaman, memang seperti suatu kejadian yang begitu langka baginya.

Andai saja pagi Renjun akan disuguhi pemandangan indah seperti ini setiap hari, akan dipastikan Renjun tidak akan kuat menerimanya, bisa-bisa dia bakalan berakhir dari dunia ini.

Deruan nafas halus teratur keluar dari hidung mancung pemuda dengan kulit eksotis itu, ditambah lagi dengkuran halus dari bibir plum miliknya yang masih setia menutup mata indahnya, jujur Renjun sangat bahagia melihat Donghyuck mau bertahan di sini bersamanya hingga pagi menyapa keduanya selepas permainan mereka semalaman penuh, padahal biasanya tidak seperti itu.

Agak aneh memang, tapi peduli apa Renjun sama hal yang menjanggal dilubuk hatinya, yang penting hari ini pasti akan cerah sekali buat dirinya.

"Udah bangun?" suara husky maskulin layaknya orang  baru saja bangun tidur terdengar begitu menggoda di telinga Renjun, ternyata seseksi ini suara Donghyuck jika dia bangun tidur, benar-benar sangat menggoda imannya, siapa pun itu pasti akan sangat menyukai suara serak Donghyuck seperti ini.

Donghyuck mendekat ke arah Renjun yang masih saja menatapnya tanpa mengerjap, dan mengecup puncak kepala pria manis itu lalu turun melumat sedikit bibir cherry tipis Renjun yang sampai sekarang masih menjadi spot favouritenya.

"Morning kiss baby" tambahnya dengan suara seraknya.

Renjun mengerjap lucu menatap Donghyuck yang tersenyum tipis melihatnya.

Renjun menggeleng kepalanya pelan, menyadarkan diri dari keterdiamannya.

"P-pagi Hyuckie" sapa Renjun agak kaku pada Donghyuck, lalu bangkit dari tidurnya meninggalkan Donghyuck yang terus saja menatapnya dengan smirk khas dirinya sekali.

Bagaimana si tan mau melepas tatapannya dari gerak-gerik si manis, kalau mahakaryanya semalam terlihat begitu menawan di tubuh indah Renjun.

Pemuda bertubuh mungil itu sadar bahwa gerak-geriknya diawasi oleh Donghyuck, dengan cepat dia melangkah pergi, bibirnya tiada henti tertarik keatas, sampai rahangnya pun sakit menahan lengkungan manis diwajahnya yang berseri, dia berjalan ke arah dapur kecil di dalam kamar kostannya untuk menyiapkan sarapan sederhana untuk mereka berdua, berusaha dengan keras mencari cara agar dapat menghilangkan rasa senang yang menggila dalam dirinya.

Renjun membuka lemari pendingin kecil yang dia beli dengan uang tabungannya sendiri, mencari bahan makanan yang dapat diolahnya. Namun, saat dia menunduk untuk mengambil roti gandum, badannya tertahan karena sepasang lengan kekar milik Donghyuck melingkar pada pinggang ramping miliknya.

Near (HyuckRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang