Happy ReadingDari bawah guyuran dinginnya air shower, Donghyuck tidak berhenti merutuki dirinya sendiri.
Segala jenis umpatan tentunya keluar begitu saja dari mulutnya, merutuki kebodohan yang telah dia lakukan.
Memutar kembali kejadian yang telah dilakukannya bersama seseorang yang masih tertidur lelap dan masih dalam belitan selimut tebal.
Tidak seharusnya dia melakukannya, tidak seharusnya dia terpancing dengan godaan dari gadis itu.
Entah kenapa kali ini permainannya rasanya berbeda dari sebelumnya, padahal mungkin ini sudah ketiga kalinya dia melakukannya dengan gadis itu.
Seperti ada sesuatu di dalam dirinya, yang menolak setiap sentuhan dari gadis tersebut.
Bayangan wajah dari pemuda mungil manisnya, selalu menghantui pikirannya setiap Donghyuck menutup matanya, membuat Donghyuck seperti merasa sangat bersalah telah melakukan hal itu.
Hubungannya dengan Renjun padahal tidak lebih dari hubungan pertemanan saja dengan sedikit benefit, Donghyuck sendiri yang mengatakan pada Renjun bahwa jangan pernah menaruh perasaan lebih pada hubungan keduanya.
Dan hal ini tentunya sudah biasa Donghyuck lakukan bersama dengan beberapa gadis lain diluar sana, yang dengan gampangnya menyerahkan tubuh mereka untuk dijamah oleh Donghyuck.
Namun, kenapa kali ini rasanya berbeda, seperti ada perasaan bersalah dalam dirinya saat dia melakukan hal tidak senonoh tadi, seperti ada hal yang terus menghantuinya untuk berhenti melakukannya, dan wajah pemuda mungil dan manis itu menjadi bayang-bayang dalam pikiran Donghyuck.
Tubuhnya seakan menolak setiap sentuhan dari orang lain selain dari pemuda mungil manisnya itu.
"Argh. . lo kenapa sih Hyuck anjing" Donghyuck memukul dinding kamar mandi apartment gadis itu dengan cukup keras lalu mengambil handuk dan melilit dipinggangnya, melangkah keluar sambil mengacak-acak dengan kasar rambutnya yang basah.
Donghyuck memungut pakaiannya yang tergeletak mengenaskan dilantai, lalu melepas begitu saja handuk yang melilit pinggang lebarnya dan memakai celana pendek selututnya dan juga kaos hitamnya dengan cepat.
Donghyuck menatap wajah cantik gadis yang masih setia menutup matanya itu, dan sekelebat bayangan wajah Renjun kembali terlintas ke dalam pikirannya.
"Anjing, bangsat Donghyuck, sumpah lo kenapa sih" ucapnya dengan suara cukup keras.
"Mau kemana Chan? Kok cepet banget pulangnya, kita baru main sekali loh Chan" suara parau khas orang bangun tidur terdengar, nampaknya gadis itu terusik dengan umpatan keras dari Donghyuck tadi.
"Balik"
Gadis itu bangun dan duduk di atas ranjangnya dengan berusaha menahan selimut yang menutup tubuh telanjang bagian atasnya agar tidak melorot ke bawah.
"Tapi kita baru sekali mainnya Chan, jangan pergi ya? Disini aja"
Donghyuck tidak menjawab, dia lalu mengambil ponsel dan juga kunci mobilnya di atas nakas.
"Gue harap ini terakhir Jes, jangan pernah ganggu gue lagi, itu bayaran lo udah ada di atas meja, gue pergi"
Itu adalah kalimat terpanjang yang pernah keluar dari mulut seorang Lee Donghyuck selama Jesie mengenalnya, tapi bukan itu yang harus menjadi fokusnya sekarang, namun isi dari kalimatnya yang paling membuat Jesie shock mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Near (HyuckRen)
Fanfic"Aku membenci diriku sendiri yang selalu saja mencintaimu. Berulang kali disakiti olehmu, namun berulang kali juga aku jatuh dalam pesonamu" -Huang Renjun- "Banyak hal yang dapat kupermainkan, tubuh, harta dan perasaan, dan yang paling penting HIDUP...