"Eh, Yan."
"Apaan?"
"Cewek kalo lagi jealous tuh gimana si?"
Pertanyaan yang baru saja dilontarkan Gio berhasil membuat Sean berhenti scrolling di dunia maya, dan jadi mengalihkan seluruh fokusnya ke Gio.
"Hah? Lo kenapa nanya gitu anjir haha emang ada yang jealous liat lo pelukan sama temen lo tadi?"
Namun, bukannya menjawab, Sean malah meledeknya, membuat Gio langsung naik pitam dan nggak berpikir dua kali untuk melemparkan sebuah bantal ke kepalanya.
Ngomong-ngomong, sekarang ini mereka sedang beristirahat di kamar di lantai dua, karena Jayden dan Gray sudah datang dan menggantikan pekerjaan mereka.
"Serius gua, Bangsat!"
"Dara tadi ngeliat lo sama Nadya emang ya?" tanya Bayu, ikut-ikutan menyambar obrolan mereka.
"Iya..." jawab Gio.
Memang seharusnya dari tadi Gio bertanya ke Bayu yang udah expert banget urusan cewek, bukannya malah ke Sean yang sama-sama gobloknya kayak dia. Yang ada malah diejekin kan tadi.
"Terus? Gimana dia?" tanya Bayu.
"Gatau ya tapi kayak jadi diem banget gitu, gue ajakin ngomong, gue tanyain juga nyaut singkat-singkat doang," cerita Gio.
Bayu mengerutkan dahi, "Lo tanyain apaan dianya?"
"Ya gue tanya, ‘nggak marah, kan?’, gitu,"
"Terus dia jawab gimana?" tanya Sean, ikutan kepo setelah mendengarkan cerita Gio ini.
"Dia jawab.... ‘nggak, kenapa marah? kan cuma temen.’"
Sean mengangguk-angguk, "Oh, ya bagus deh kalo ga marah."
Bayu menoyor kepala Sean. "Kalo cewek jawab begitu tandanya dia marah, Bego!"
Gio membulatkan matanya. "Serius kalo gitu berarti marah?"
"Hadaaah, lo berdua goblok banget ya soal cewek? Kayak gitu tuh artinya dia jealous anjir, apalagi dia juga bilang 'kan cuma temen'. ITU NGODEIN ELO MINTA DIPACARIN, SI TOLOOOOL."
".....masa sih?" tanya Gio masih nggak percaya dengan perkataan Bayu.
Bayu memutar bola matanya malas. "Ck, males lah. Udah goblok, dibilangin gak percaya."
"T-terus gimana...gue harus ngapain?"
Bayu menjambak rambutnya sendiri, frustrasi menghadapi kebodohan temannya yang satu ini.
"YA ELO TEMBAK LAH DIA, BODOH."
Gemes banget Bayu makanya dari tadi dia nggak berhenti mengata-ngatai Gio dengan sebutan goblok, tolol, dan semacamnya. Sean bagian ketawanya aja menyimak obrolan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe ㅡDaragon✔
Teen FictionGio nggak pernah menyangka usaha kafe yang baru dia rintis nggak hanya mendatangkan rezeki untuknya, namun juga jodoh. ©geezdragon, 2020