Prolog

374 36 6
                                    

BRAK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAK!

Dua orang yang sedang bersantai di ruangan tengah rumah itu nyaris terlonjak kaget saat mendengar suara bantingan pintu yang cukup keras. Keduanya serempak mengomeli si pelaku yang tak lain adalah teman mereka sendiri.

"HEH RUMAH SIAPA ANJIR LU MAIN BANTING-BANTING PINTU AJA?!"

"Kalo rusak gantiin sendiri pokoknya lo ya Ra, gue gak mau ikut-ikutan ganti rugi ke Nyonya!"

Gadis bernama Adara itu hanya meringis mendengar kalimat protes yang datang dari mulut teman-temannya ini. Emang salah sih dia tadi, nggak seharusnya dia melampiaskan emosinya dengan membanting pintu rumah. Untung saja pintu tersebut nggak rusak. Nggak terbayang deh kalau sampai rusak, pasti dia bakal kena omel Nyonya—sebutan yang dia dan teman-temannya sematkan untuk ibu pemilik rumah kontrakan yang mereka tempati ini.

Tanpa berkata apa-apa, Dara ikutan duduk di dekat teman-temannya. Cewek itu menyandarkan kepala di sofa dengan mata yang terpejam. Sesekali dia juga memijat pelan pelipisnya, membuat dia terlihat seperti orang yang sedang benar-benar frustrasi.

Bella dan Cherryl, kedua teman Dara, hanya bisa saling tatap dengan wajah heran melihat tingkah gadis itu.

"Kenapa tuh?" tanya Cherryl ke Bella tanpa suara, dia hanya menunjuk ke arah Dara yang masih bersandar di sofa dengan mata yang terpejam.

"Lo kenapa dah, Ra? Dateng-dateng nggak salam, banting pintu, muka kusut—habis ditolak lagi?" tanya Bella dengan ekspresi menyebalkannya.

"Sialan," desis Dara, mengumpat pelan. "Mentang-mentang udah di acc ya judul skripsi lo, songong banget?!"

"Tuh kan bener," ujar Bella tanpa peduli kalau temannya ini sudah benar-benar kesal padanya.

"Lo bukannya ngehibur anjir temen lagi stres gini," protes Dara.

"HAHAHAHAHA emang kita temen?" tanya Bella membuat Cherryl di sebelahnya terbahak mendengarnya.

"IDIH YAUDAH ntar kalo akhir bulan duit abis gausah ada acara pinjem-pinjem duit ke gue lagi ya lo, kan bukan temen," balas Dara.

"Yaelah becanda Neeeng, sensi amat," kata Bella. "Ayo keluar, jalan-jalan gitu, mau gak? Biar gak stres elonya, Ra, siapa tau ntar kalo jalan-jalan dapet ilham juga kan," ajaknya.

"Iya gih Ra, temenin si Bella noh dari tadi katanya suntuk banget pengen jalan-jalan," sahut Cherryl.

"Ke mana? Males ah gue keluar lagi, panas banget di luar," ujar Dara beralasan.

"Ya gausah jauh-jauh lah, ngopi aja di kafe baru yang di deretan ruko depan komplek tuh, deketnya Indomaret. Kan jalan kaki juga bentar paling sepuluh menit doang," saran Cherryl.

"Eh iya, yang tempatnya rame banget itu kan? Baru buka berapa lama sih, sebulanan ya kayaknya?" tanya Bella.

Cherryl mengangguk. "Iya. Gue udah ke sana pas itu sama Minzy, penasaran kan tiap lewat situ kayaknya rame terus. Ternyata gara-gara baristanya ganteng semua anjir pantesan rame banget sama cewek-cewek, haha."

Cafe ㅡDaragon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang