Minimarket.

577 25 0
                                    

selamat membaca,enjoyyy 🐨🐨🐼

Anya merasa amat bosan dikamarnya sedari tadi,padahal hari ini hari yang melelahkan untukknya namun Anya tidak bisa tidur dan memutuskan untuk mencari angin diluar.

"Lama lama jadi bosen,udah gak bisa tidur perut juga laper tapi tadi kenapa kenyang ya?."Bingung Anya.

"Jadi pengen makan cemilan."Anya keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga satu persatu.

Anya membuka lemari es dan rak laci makanan namun Anya tidak menemukan cemilan favoritnya.

"Pasti Mamah belum belanja."Fikir Anya.

"Keminimarket aja kali ya."

Anya bergegas keluar dan ternyata Arga sedang memainkan gitar coklat kesayangannya dan jangan lupakan laptop hitam didepannya.

"Ka belum tidur?."Tanya Anya sembari menutup pintu depan Rumahnya.

"Biasa lagi banyak kerjaan,lagian kamu mau keamana?."Ucap Arga yang melihat Anya membawa uang senilai 100.000 digenggamannya.

"KeMinimarket,kenapa mau nitip?."Tanya Anya.

"Boleh deh kaka pesen minuman kaleng 1 sama chiki yang pedes."Ucap Arga.

"Oke."

"Eh mau ka Arga anter?."Tawar Arga.

"Gak deh lagi juga didepan komplek ini."Tolak Anya.

"Kalo gak kuat jalan langsung pesen ojek online aja nya."Teriak Arga takut Anya tak mendengarnya.

"Malem malem gini sepi juga ya."Bisik Anya pada dirinya.

Anya mengeratkan tali topi hoodie dan memutuskan untuk berlari dan akhirnya sampai ditujuannya.

"Hosh hoshh...capek..huh."Anya dengan menyeka keringat dikeningnya.

"Selamat datang diminimarket kami semoga anda merasa nyaman."Ucap Anya dengan menyatukan tangannya.

Para karyawan Minimarket tertawa kecil melihat tingkah lucu Anya.

"Pasti mau bilang itu kan."Tebak Anya.

"Eh Teh Anya bisa aja,jarang mampir ya sekarang."Ucap Kasir wanita berhijab itu.

"Biasa lah ka,Yaudah Anya mau belanja dulu ya."Pamit Anya sembari mengambil keranjang biru disampingnya.

"Pop mie? Jangan deh Roti enak kali ya eh tapi ntar kekenyangan,kalo chiki...kurang puas terus apa ya."Bingung Anya sembari melihat beberapa macam makanan yang tertata rapih itu.

"Beli punya ka Arga dulu aja deh."

Anya membuka kulkas yang berisikan beberapa merk minuman kaleng,dan betapa kesalnya minuman yang dipesan Arga ada dipaling atas dan terletak paling belakang yang artinya Anya tak dapat menggapainya.

"Kenapa harus diatas sih taruhnya udah malah dipaling belakang lagi."Kesal Anya dan berusaha menggapai minuman kaleng itu dengan cara satu satunya,berjinjit.

"Ayo Anya kamu pasti bisa."

Disaat perjuangan Anya tinggal sedikit lagi tiba tiba tangan putih dan kekar dengan jam hitam dipergelangannya mengambil alih minuman kaleng itu membuat Anya menengok kebelakang.

"Eh itu punya Anya."Ucap Anya dan betapa terkejutnya ternyata yang mengambil minuman itu adalah Angkasa.

"Berandalan!."Kaget Anya.

"Ha?."

"Minuman gue balikin."Anya mengambil minuman kaleng digengaman Angkasa.

"Eh itu gue yang ambil."Protes Angkasa.

"Tapi yang liat duluan siapa?,gue kan."Kesal Anya.

"Gak bisa ini punya gue."Angkasa mengambil minuman itu dari tangan kecil Anya.

"Ih punya gue."Anya menarik minuman kaleng itu lagi.

"Sssttt berisik tau gak sih lo."Angkasa menempelkan jari terlunjuknya tepat dibibir mungil Anya seketika Anya diam membisu.

"Diem kan lo."Ucap Angkasa dan merebut minuman kaleng itu dan langsung meminumnya.

Mata Anya mulai berkaca kaca melihat minuman kalengnya diminum oleh Angkasa.

"Itu kan punya gue."Anya menangis kecil dengan menutup wajahnya.

"Cengeng banget sih lo."Ucap Angkasa yang tak habis fikir dengan cewek didepannya ini yang mudah sekali menangis.

"Ribet banget sih lo ini gue ambilin yang baru."Jengah Angkasa.

Namun minuman kaleng itu telah habis dan hanya tersisa satu yang diminum oleh Angkasa.

Melihat tatapan Anya yang menggemaskan dan membuatnya agak tak tega Angkasa menanyakan pada karyawan yang sedang menata beberapa makanan ringan.

"Minuman kaleng ini masih ada gak?."Tanya Angkasa.

"Oh kebetulan stoknya habis ka."Jawab karyawan itu.

Angkasa menghampiri Anya yang ternyata Anya sudah tidak ada,ntah  Angkasa mulai khawatir dan memutuskan untuk mencari Anya.

Angkasa berputar melewati rak rak makanan dan tak juga menemukan Anya tapi tinggal satu tempat lagi,bagian kulkas Es krim.

Angkasa melongo tak percaya melihat Anya dengan hoodie putih yang kebesaran dan kacamata bundar yang memberi kesan manis itu sedang menjilat es krim dengan terduduk sambil memainkan handphone ditangan satunya.

"Gue capek capek nyariin ternyata disini."Bisik Angkasa pada dirinya.

Angkasa mengahampiri Anya dan duduk disampingnya.

"Minuman yang lo minta stoknya habis gantinya belanjaan lo gue yang bayar."Ucap Angkasa.

"Beneran?,bagus deh."Anya senang bukan main.

Tanpa menunggu lama Anya mengambil beberapa es krim,roti rasa dan susu kotak kedalam keranjangnya.

"Gak sekalian sama Minimarketnya."Sindir Angkasa.

"Sama kasirnya boleh gak?."Tanya Anya.

"Buat?."Bingung Arga.

"Buat ka Arga kasian dia jomblo."Jawaban Anya membuat Angkasa tak paham.

"Udah cepetan gue bayar."Arga menarik topi hoodie Anya hingga sang empu ikut ketarik.

"Gue bisa jalan sendiri."Kesal Anya.

Anya telah selesai belanja dan Angkasa sedang menaiki Motor sportnya namun Anya menarik jaket Angkasa.

"Apa lagi?."Tanya Angkasa.

"Boleh numpang?,gue takut jalannya sepi."Jawab Anya.

"Engga."Angkasa menyalakan motornya dan pergi meninggalkan Anya.

"Dasar pelit."Anya mengumpat sebal.

Anya berjalan perlahan dan dari depannya lampu sen menyilaukan pandangan Anya yang ternyata itu Angkasa.

"Naik."

"Gak mau."Tolak Anya.

"Gue bilang naik,masih mending gue baik."Ucap Angkasa.

"Ih Gue gak mau,pergi aja sana."Ucao Anya dan melanjutkan berjalan.

"Kenapa gue jadi gak tenang gini sih."Angkasa turun dari Motor sportnya dan menarik lengan Anya.

"Gue gak mau disalahin sama keluarga lo kalo lo ilang."Ucap Angkasa.

"Ngomong apa sih?."Bingung Anya.

"DiMinimarket itu ada CCTV kalo lo bener ilang pasti yang dicek terakhir kali sama keluarga lo ya pasti cctv Minimarket itulah."Ucap Angkasa.

"Hmmm...iyaa."Anya pun menurut dengan senyum terpaksanya.





Tbc

Siapa yang setuju lanjut nih?

Oke janlup bahagia
Saranghae...

Dia angkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang