Angkasa telah sampai diperkarangan Rumah Anya dengan berbagai tanaman hias dan lampu warna warni yang mengelilingi pohon kokoh itu yang siapa saja bisa memberikan rasa sejuk saat melihatnya.
"Udah sampe."Ucap Angkasa namun Anya tidak merespon ucapannya.
"Denger gak sih."Angkasa menengok kebelakang yang ternyata Anya masih tertidur.
"Astaga dari tadi gak bangun bangun."Lirih Angkasa.
Anya tertidur pulas membuatnya merasa tidak tega namun bingung untuk menyuruhnya masuk tanpa membangunkan Anya.
Angkasa membuka helm full facenya dan turun dari Motornya dengan perlahan sembari memegang tubuh Anya agar tidak terjatuh.
"Aneh lo cantik tapi bikin repot orang."Lirih Angkasa dengan memperhatikan lekuk wajah Anya.
Angkasa menggelengkan kepalanya."Engga engga,lo biasa aja oke,engga ada unsur cantik."
Pintu depan Rumah Anya terbuka menampakkan sosok wanita berumur kisaran 35 tahun berjalan mendekati Angkasa.
"Maaf kamu siapa ya,ada perlu ap—
"Astaghfirullah Anya mamah khawatir sama kamu."Kaget Lea ketika melihat Anya.
"Maaf kenapa anak perempuan saya bisa sama kamu ya."Tanya Lea.
"Ini sudah tengah malem gak baik kamu bawa anak saya sembarangan."Ucap Lea yang sedikit Marah namun masih dengan keadaan tenang.
"Anya ayo bangun."Lea menepuk-nepuk pipi Anya berharap Anya bangun.
"Nnngghhh huaaa...eh mah Anya pul-udah pulang ya."Tanya Anya setengah sadar.
"Kamu ini pasti kecapean."Tegur Lea sembari mengelus rambut Anya.
Angkasa yang melihat itu seketika tersenyum melihat sikap sayang Lea yang begitu khawatir.
"Anya ayo bangun mamah gak mungkin gendong kamu."Ucap Lea dengan menggoyangkan tubuh Anya.
"Hah Anya ngantuk mahhh."Ucap Anya yang masih dengan mata tertutup.
"Maaf saya teman nya Anya,tadi kita mampir keMall sebentar katanya Anya butuh refreshing,jadi saya ajak aja keMall."Angkasa mencoba menjelaskan dan Lea akhirnya percaya.
"Nama kamu Angkasa?."Tanya Lea yang melihat name tag Angkasa.
"Iya."Angkasa tersenyum Ramah.
"Begini nak,Tante kan udah gak sanggup lagi gendong Anya biasalah faktor umur,kamu bisa tolong gendong Anya?."Tanya Lea.
"Baik Tan dengan senang hati."Ucap Angkasa.
Angkasa menggendong Anya ala drama drama korea."Berat banget sih lo."Batin Angkasa.
"Bisa langsung antar kekamarnya aja ya nak."Ucap Lea.
"Tante mau kedapur dulu bentar."Lea pergi kedapur sedangkan Angkasa menaiki satu persatu anak tangga dengan kesusahan.
"Lo makan apa sih bisa berat gini."Lirih Angkasa.
Angkasa telah sampai didepan dua pintu kamar yang bertuliskan,
"Selain anak mamah dilarang masuk."
"Ini kamarnya yang mana coba,yang ini atau yang itu."Bingung Angkasa karna tak tau akan menaruh Anya dikamar dengan pintu dengan warna putih atau pintu dengan warna gradasi itu.
Angkasa sudah tidak sanggup lagi menggendong tubuh Anya dan langsung memilih pintu dengan warna gradasi full itu."Pasti cewek suka banyak warna,berarti ini kamarnya."Angkasa langsung membuka pintu gradasi itu dengan susah payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia angkasa
Teen FictionKarya - 4 Sebelum mampir Foollow dulu readers manis..^_^] Happy reading•^_^• - - Dia Angkasa langit Lelaki dengan bola mata coklat,hidung mancung,dan rahang yang tegas, ditambah sifat cuek dan gaya badboy yang banyak beranggap bahwa angkasa adalah...