Hay hay gaeess...♡♡♡
Udah teken votenya?
Udh blm?
Oke selamat membacaa,enjoyy
Dikamar serba pink dan sedikit campuran putih itu dengan barang barang yang imut seperti boneka,mainan gantungan dan balon balon yang berterbangan dilangit kamarnya.
Terdapat wanita yang menangis dalam diam air matanya mengalir dengan sendirinya,tangannya berusaha menghapus sisa air mata namun hati tetap saja memintanya untuk menangis.
"Ayah maafin Anya."Lirihnya.
"Harusnya Anya restuin ayah sama tante itu,tapi Anya terlalu keras kepala yah."
"Anya cuman gak bisa liat mamah sama ayah pisah."
"Maafin Anya ayah hiks...."Tangis Anya yang kian menjadi.
Terdengar suara mama Lea memanggialnya untuk makan malam.
"Anya sayang makan malam dulu ya."Panggil Lea~Mamah Anya.
"Anya belum laper mah."Ucap Anya.
"Dari tadi pulang sekolah kamu dikamar terus sayang,bahkan kamu belum makan siang."Panggil Lea lagi dengan mengetuk pintu berwarna putih itu.
"Iya nanti Anya nyusul."Ucap Anya.
"Semoga Ayah tenang ya."Lirih Anya memandang lekat bingkai foto tua.
"Anya mana mah."Tanya Arga~Kakak Anya.
"Nanti nyusul."Jawab Lea.
"Pasti tuh anak nangis lagi."Tebak Arga.
"Sstt kamu jangan gitu ntar dia denger."Ucap Lea.
"Gimana kamu udah sehatan?."Tanya Lea.
"Udah mah."Jawab Arga santai.
"Lagian bisa bisanya kamu berantem sama anak Sma gitu."Bingung Lea yang tak habis fikir dengan anak sulungnya satu ini.
"Udah mah gak usah dibahas,Mah janji ya jangan kasih tau Anya tentang ini ntar yang ada dia khawatir lagi."Ucap Arga yang bertepatan dengan kehadiran Anya.
Anya menarik kursi disebelah Arga dengan wajah lesu dan mata yang bengkak,baru saja Arga ingin angkat bicara Lea memberi isyarat untuk diam dan mengganti topik pembicaraan.
"Oh ya nya gimana sekolah hari ini."Tanya Arga.
"Huh..Melelahkan."Jawab Anya.
"Emang kenapa?pasti karna organisasi osis itu ya?,kalo emang bikin capek mending keluar aja sih."Arga sembari mengelus pucuk rambut hitam Anya.
"Bukan..ka."Ucap Anya dengan menggelengkan kepalanya.
"Terus?."Tanya Arga.
"Anya juga Gak tau,yang pasti Anya capek banget."Ucap Anya sembari mengaduk aduk makanannya.
"Mah Anya langsur tidur aja ya."Mohon Anya.
"Makan dulu sayang."Ucap Lea.
"Mahh Anya capek lagi juga belum laper."Rengek Anya.
Arga yang tak tega pun memberinya izin asal dengan satu syarat.
"Yaudah tapi makan dulu 1 sendok aja,oke."Ucap Arga dengan senyum manisnya.
"Iya iya."
***
Dilain sisi dirumah putih bak istana itu dengan pagar hitam yang menjulang tinggi,beberapa mobil keluaran terbaru berjejer rapih,dan lampu lampu taman disetiap sudut memberikan kesan indah dan mewah.
Pagar hitam itu terbuka lebar,menampakkan mobil hitam yang kini keluar seorang pria dengan setelan cesualnya dan jangan lupakan topi hitam andalannya.
"Tuan muda saya sudah siapkan air hangat dan pakaiannya."Ucap asisten yang menghampirinya.
Mendapat isyarat dari Tuan muda asisten itu mengerti dan memberitahu bahwa adiknya ada disini.
"Adik Tuan muda kebetulan baru saja datang."
"Parkirkan Motornya saya tidak mau liat dia menaruhnya disitu."
"Baik Tuan."
Tuan muda itu memasuki Rumahnya dan melihat adik satu satunya sedang duduk diruang tengah sembari memainkan handphonenya.
"Tumben pulang lo."Tanya Bara.
"Berisik."
"Mau kemana?."Tanya Bara yang memperhatikannya.
"Bukan urusan lo."
"Sampai kapan lo gini terus."Bara menghentikan adiknya dengan menarik lengan jacket birunya.
"Pertanyaan lo bikin gue muak."Ucapnya dan berlalu pergi.
Bara mencoba mengejarnya dan mendapati adiknya masih diluar mencari motor sportnya.
"Mana motor gue."Tanyanya.
"Barusan gue tanya sama lo sampai kapan lo gini terus."Ucap Bara.
"Motor gue mana."
"Jawab dulu."Bara menarik jaket adiknya.
Kesal dengan pertanyaan dari Bara ia pun meninju wajah mulus Bara hingga Bara terjatuh dengan ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar.
"Satpam,dimana motor saya."
"Iy-iya motor Tuan diparkir digarasi."Ucap security itu takut.
"Ini yang gak gue suka dari lo,sentuh barang gue tanpa seizin dari gue."Teriaknya dan pergi menaiki Motor sportnya.
"Langit!!."Teriak Bara.
Namun yang dipanggil telah menancap gas dan tidak peduli panggilan dari Bara.
"Gue sengaja balik kesini biar bisa pantau lo terus dan mutusin untuk gak tinggal diluar negri lang."Batin Bara.
"Mari Tuan saya bantu."Ucap salah satu asisten yang membawa kotak obat.
"Gak usah,saya mau langsung keluar."Tolak Bara.
"Tolong siapkan mobil."Ucap Bara.
"Baik Tuan muda."
Diperjalanan Angkasa amat marah karna kejadian tadi membuatnya meluapkan emosinya dengan mengunjungi tempat favoritnya,Club.
Tapi sialnya Club yang biasa Angkasa kunjungi telah disegel polisi yang artinya semua tentang club itu terbongkar dimana adanya penjualan barang haram,minuman keras dan adanya dugaan pembunuhan
Yang dilakukan diclub itu.Meski seperti itu Angkasa amat menghindari semua hal negativ dan hanya menjadikan club itu tempat tenangkan fikirannya sejenak.
Dan Angkasa memutuskan untuk keminimarket membeli minuman kaleng disana.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia angkasa
Teen FictionKarya - 4 Sebelum mampir Foollow dulu readers manis..^_^] Happy reading•^_^• - - Dia Angkasa langit Lelaki dengan bola mata coklat,hidung mancung,dan rahang yang tegas, ditambah sifat cuek dan gaya badboy yang banyak beranggap bahwa angkasa adalah...