Ka Arga curiga?.

539 21 0
                                    

Arga melihat Anya turun dari Motor sport dengan seseorang yang menggunakan helm full face itu.

"Gak bilang makasih apa?."Batin Angkasa yang melihat Anya memasuki perkarangan rumahnya tanpa mengatakan sepatah apapun.

"Udah sana pulang."Suruh Anya yang melihat Angkasa masih juga belum pergi.

Angkasa pun menancap gas hingga menimbulkan suara berisik membuat Anya amat kesal.

"Dasar sombong."Lirih Anya.

"Ini punya ka Arga."Anya memberikan 1 plastik berisikan beberapa cemilan.

"Makasih adik."Ramah Arga sembari membuka cemilannya.

"Anya tadi siapa."Tanya Arga.

"Oh itu berandalan."Jawab Anya.

"Berandalan?,kamu kenapa mau dianter sama berandalan."Curiga Arga.

"Ih bukan ka,itu salah satu siswa disekolah yang sama kayak Anya, Anya juga gak terlalu kenal juga sih."Ucap Anya.

"Udah ah Anya mau makan dulu."Ucap Anya.

"Jangan jangan itu pacar kamu ya?."Kata Arga dengan Ekspresi kaget.

"Gak ya kenal juga engga."Ucap Anya dengan meneplak bahu Arga.

"Awas ya sampe ka Arga tau kamu pacaran sama bocah begitu."Arga memperingatkan Anya.

"Tau ah."Anya pergi dengan wajah cemberut.

"Jelek kalo muka kamu kayak gitu."Teriak Arga.

"Motornya mirip bocah belagu itu."Fikir Arga.

"Ah gak mungkin pasti banyak yang punya motor itu."Arga kembali memainkan gitar coklatnya.

Dikamarnya Anya memakan satu persatu makanan yang Anya beli sembari membuka sosial media dihandphonenya.

Tak disangka Anya menemukan Instagram milik Angkasa,karna penasaran Anya menekan Instagram yang bernama Angkasa alaska itu namun sayangnya diprivate.

"Ikutin gak ya?."Fikir Anya.

"Apaan sih nya gak usah kepo deh."Bisik Anya pada dirinya.

Anya meletakkan benda pipih itu diatas meja belajarnya dan meneruskan memakan semua cemilannya.

***

Angakasa telah sampai dibasecamp  The Geng Alaska mungkin disini Angkasa bisa melupakan masalahnya

Angkasa membuka jaket birunya dan duduk disofa yang mulai rusak itu,merehatkan fikirannya sejenak menutup kedua matanya perlahan.

Terlintas bayangan saat Anya menjilati Es krimnya yang justru amat menggemaskan bagi Angkasa hingga senyum Angkasa sedikit terukir keatas.

Penampakan itu dilihat langsung oleh Indro dan mulai curiga dengan bos nya satu ini.

"Bos?."Panggil Indro takut takut.

Angkasa kaget dengan kehadiran Indro tiba tiba padahal tadi lampu mati dan terlihat sepi.

"Ngapain lo."Angkasa melempar botol bekas dan mengenaik kepala Indro.

Indro menunjuk dirinya sendiri."Saya bos."

"Setan disamping lo."Ucap Angkasa.

"Gue tanya sama lo,semua bocah sebelum sore harus udah pada pulang."Angkasa menjelaskan peraturan peraturan tentang The Alaska.

"Dan lo ngapain disini?,bukannya pulang nanti yang ada keluarga lo nyariin." Tanya Angkasa sembari memakan kacang yang disimpan disaku jaketnya,jorok? Ya tentu.

Namun Angkasa melihat perubahan wajah Indro yang tadi ceria kini murung.

"Heh gue nanya."Ujar Angkasa.

"Maaf bos,saya gak punya rumah,keluarga juga saya gak tau,dari kecil saya udah diasuh sama kakek saya yang jadi pemulung tapi kakek udah gak ada bos."Ucap Indro dengan wajah yang terlihat sedih.

Angkasa bisa melihat raut kesedihan yang mendalam dari ucapan Indro.

"Yaudah lo boleh tinggal disini."Ucap Angkasa.

"Makasih banyak bos."Indro menyalami Angkasa.

"Hm."

"Oh iya itu baju yang tadi pagi lo pake?,lo gak mandi."Tanya Angkasa.

"Saya gak punya baju bos."Ucap Indro.

"Ck,nyusahin banget sih lo,yaudah bentar gue ambilin baju gue dirumah."Angkasa bangkit berjalan keluar.

"Bos makasih bos,saya gak bisa bales apa apa bos."Ucap Indro menghampiri Angkasa.

"Gak usah."Angkasa sembari menepuk bahu Indro.

"Eitss kalo gitu buatin gue mi kuah dengan telor dadar 3."Ucap Angkasa.

Indro menyerap perkataan Angkasa,"Engga yang rebus bos?."

"Udah dirubah,"

"Dari dulu sih harusnya gitu,"Indro menggaruk rambutnya tak gatal.

"Yaudah ikutin aja trendnya."

"Siap laksanakan."Indro dengan sikap gaya hormat.

"Bos langit emang paling baik."Lirih Indro.




Dia angkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang