Ceklek.
Nelson membuka pintu kelasnya dengan lesu tak bersemangat. Beberapa teman yang asik dikelas menoleh kearahnya dengan tatapan bingung. Langsung saja mereka menghampirinya dibangkunya.
Gizan: Nel, lu kenapa?
Mefelz: Masih mikirin kemarin, kah?
Beacon: Ga, cuman lupa sarapan aja tadi.
MoenD: Mau kubelikan sarapan?
Beacon: Ga, ga usah. Makasih.
Rian: Lu lesu gitu, ntar ga fokus belajar.
Gizan: Iya, mending nyemil apa kek gitu.
Beacon: Ga, gapapa kok. Gue oke.
Odo: Kalau lu ada masalah, bilang aja, Nel.
Rian: Yoi, kita siap bantu, kok.
Beacon: Makasih semua, tapi gue gapapa, kok. Sans aja.
Odo: Oke.Nevin: Yo whatsup everbody!! We back!!
Elestial: Astaga, Vin. Bedebah, bedebah.Semuanya langsung menoleh kedepan kelas. Dimana seperti biasa, Nevin dan Elestial datang bersamaan. Tapi kebetulan NightD juga baru datang, jadinya ia berada tepat dibelakang mereka.
Odo: Vel, lu bukannya diRumah Sakit?
Elestial: Kemarin malam.
Nevin: Dia siuman langsung minta pulang, bjir.
Mefelz: Lu belum sembuh total pasti.
Elestial: Mhm, gue masih sedikit pusing sih..
MoenD: Jangan pentakilan, yah.
Elestial: Yeuu, itu mah si Nevin.NightD: Uhh, keknya aku ketinggalan sesuatu.
MoenD: Lumayan banyak, sih.
NightD: Salah satunya kerusakan sekolah?
Mefelz: Yep.
Nevin: Eh, si Nelson kenapa? Ga kek biasanya.
Gizan: Katanya sih lupa sarapan.
NightD: Tumben..?Tok tok tok
Seisi kelas seketika menoleh kedepan kelas dengaan suasana hening seketika. Odo, Mefelz, dan Rian yang awalnya duduk diatas meja spontan melompat dari meja setelah mengetahui yang mengetuk pintu adalah Pak Fred, selaku pengganti sang KepSek selama seminggu ini.
Terlihat Pak Fred tengah menatap satu persatu murid-murid didalam kelas tersebut, hingga pandangannya jatuh kepada Nelson.
Pak Fred: Nelson. Ikut saya.
Mendengar namanya dipanggil, Nelson langsung bangkit dari ursi dan berjalan menghampiri Pak Fred tanpa sepatah kata apapun.
Dan seisi kelas langsung bertanya-tanya apa yang telah terjadi, termasuk teman-temannya. Seketika kelas rusuh membuat kelas B lainnya gabung kekelas A.
Lenzi: Itu si Nelson kenapa?
Mefelz: Kita gatau juga.
Gizan: Apa jangan-jangan karena kemarin?
Odo: Gue yakin, dia tadi lesu karena ini.
Elestial: Mau samperin?
Nevin: Gue duluan!
Elestial: Woi, curut! Jangan gegabah, bodoh!
Mefelz: Aelah si Nevin, kebiasaan. Lu ikutin dah, Vel.
Elestial: Oke. Oi curut, tungguin gue!
Odo: Gue nyusul juga dah. Yang lain jangan pada ikut.
All: Oke sip.
Odo: Oiya. Mefelz, Night, lu kumpulin tugas-tugas kemarin, ya.
Mef/Nig: Baik.***
Elestial menghampiri Nevin yang sudah berada didepan ruang guru, tengah menguping pembiacaraan Pak Fred dan Nelson.
Saat Elestial hendak membuka suara, Nevin mundur dan membekap mulutnya secara tiba-tiba.
Nevin: Shh, jangan berisik.
Dan disitu Elestial hanya pasrah mulutnya dibekap sambil mendengar obrolan yang berada didalam ruang guru. Odo menyusul lalu ikut menguping tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
Pak Fred: Kemarin kamu sudah menceritakan kejadiannya kemarin.
Beacon: . . .
Pak Fred: Apa semua itu benar?
Beacon: Ya, Pak.
Pak Fred: *Sigh* Peraturan, tetaplah peraturan. Kamu saya hukum selama seminggu ini.
Odo/Ele/Nev: ...?!
Beacon: Saya terima.. hukumannya.
Pak Fred: Kamu bisa kembali kekelas.Odo menyenggol Nevin untuk memberi kode, setelah itu ia lebih dulu pergi. Nevin menarik Elestial menuju kekelas sebelum Nelson ataupun Pak Fred melihat mereka.
Elestial: Woi, Vin! Gue belum bisa lari, bodoh! Astagah..
Nevin: Daripada ketahuan nanti!
Odo: Anak kelas B, kembali kekelas! Cepat!
Gizan: Jadi Nelson gimana?
Nevin: Gilah.. dia bodoh bet!
Odo: bahasnya ntaran aja!Setelah merasa seluruh murid kelas B keluar dari kelas A, Odo langsung berlari menuju kelasnya. Nelson masuk begitu juga dengan sang Guru yang akan mulai mengajar.
T.B.C.
Ciah ga up kemarin, up malam pula :V
Sorry sorry, tugas tiba-tiba kagebunshin:V
Dan aku lagi fokus buat cerita baru
[Spoiler, judulnya Adoption] (tapi kemungkinan akan kuubah)"Brand Ambassodor"
~BeaconCream2021
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Protect Him [END]
Подростковая литература[Ship: BxN] Semenjak kedatangan siswa pindahan itu, semuanya berubah dratis dari sebelumnya. Terasa lebih cerah dan berwarna. Seakan dirinya adalah sosok pelengkap yang hilang selama ini. Dan hal ini juga memberi dampak pada kehidupan seseorang yang...