Odo: Shit, ketahuan!
Anak-anak itu langsung menghampiri mereka. Odo, Nelson, Nevin, dan Peppey hanya bisa diam karena itulah rencana mereka.
Andi: Ohh kalian ternyata. Ngapain kesini??
Odo: Kenapa lu nyulik teman kita??
Andi: Ngatur lu.
Odo: Lu punya masalah apa sih? Sampai neror kita disekolah.
Andi: Gue ga punya salah sama kalian. Tapi...Arah pandang Leo langsung tertuju ke Nelson, dan Nelson tau apa yang dimaksudnya.
Beacon: Itu bukan gue!
Andi: Lalu? Lu yang ada disana, kenapa lu ga bantuin dia?!
Beacon: Gue bahkan ga sempat nyelamatin diri gue sendiri! Gue beruntung masih selamat.
Andi: Berarti lu yang bunuh mereka!
Beacon: Itu kecelakaan!
Andi: Sama aja!Odo: itu kecelakaan, Di. Lu tau kan kejadian sebenarnya.
Andi: Tch, gue dendam dengan lu!
Beacon: ... Ya, gue yang ngajak mereka keluar. Tapi gue ga tau kalau bakal ada kecelakaan.
Andi: Lu maksa dia untuk ikut, kalau seandainya lu biarin dia pasti ga akan pergi!
Beacon: ... gue cerita sebentar tentang kejadiannya..~~~
Matahari telah tenggelam diujung dunia, menampakkan langit berwarna jingga yang indah. Ditaman- lebih tepatnya diatas pohon terlihat keempat remaja sedang menikmati suasana sunset tersebut.
Mereka hanya terus memandagi indahnya ciptaan Tuhan, sesekali mengobrol ringan.
Adhit: Sekarang gimana kita turun?
Erpan: Ya lompatlah.
Beacon: Ta'u nih.
Zen: Pelan-pelan aja turunnya, ga perlu lompat.Erpan lompat terlebih dahulu, disusul Nelson dan Zen, dan yang terakhir adalah Adhit. Mereka memutuskan untuk pulang sebelum malam.
Dimobil mereka melanjutkan obrolan mereka yang becabang. Zen yang menyetir mobilnya, Erpan duduk tepat disebelahnya. Nelson dan Adhit berada dibelakang.
Beacon: Eh Pan, lu yakin teman lu ga marah?
Erpan: Si Andi? Ga lah! Gue keseringan ngongkrong sama dia mulu. Sekali-sekali sama lu pada, dia pasti juga ngerti.
Adhit: Dia kan sepupu gue juga, ntar gue jelasin.
Beacon: Hm, oke deh..Beberapa menit kemudian, Nelson dan Adhit terlelap pulas dibelakang. Erpan menoleh kebelakang dan tersenyum miring melihat kedua temannya terlelap.
Zen: Dah tidur?
Erpan: Jangan ditanya.
Zen: Cepatnya, sebentar lagi sampai juga.
Erpan: Biarkan aja, kan mereka main lari-larian ditaman.
Zen: Hm, kok aku ngerasa aneh yah?
Erpan: Maksud?
Zen: Gatau, aneh aja rasanya..
Erpan: Mungkin gegara lu kelelahan kali.
Zen: Hm..Detik-detik sebelum ajal menjemput..
Canda tawa terakhir...
Pertemuan terakhir...
~~~
NightD mengintip disudut luar rumah, melihat ketiga temannya dan beberapa orang disana . Ia terbangun dari kesadarannya beberapa menit yang lalu, jadi kepalanya sedikit pusing dan pandangannya masih sedikit kabur.
Shika: Kak Odo, Kak Night aman!
Odo: Hm, baiklah..Shika: Kak, kakak masih kuat jalan, kan?
NightD: I-iya..
Shika: Kalau gitu ayo!
NightD: ...
Shika: Ada apa?
NightD: Aku-Bugh!
***
Andi: *Sigh* Maaf semuanya, gue terlalu kena emosi..
Beacon: Kita maafkan.
Peppey: Ngomong-ngomong.. lu yang neror kita?
Andi: Neror?
Ryan: Ga, itu bukan kami.
Nevin: Then, who?
Ryan: Dunno. kita juga diteror masalahnya.
Peppey: Dengan..?Bugh!
Bugh!
Ryan: Mereka.
Semuanya langsung menoleh kearah suara. Nelson tersentak kaget lalu berlari menghampiri Night yang tergeletak ditanah. Ia menggendongnya ala bridal style dan kembali menghampiri yang lainnya.
Nevin: Berlindung woi!
Semuanya menunduk setelah hujan batu menghantam daerah disana. Mereka tak bisa berbuat apa-apa selain berlindung dibawah pohon yang juga rentan terkena lemparan batu.
Odo: Panggil anak yang lain!
Peppey: Udah gue call, mereka harusnya sebentar lagi sampai.
Odo: Night oke, kan?
Nevin: ada beberapa luka, tapi ga terlalu parah. Tapi-
Andi: Itu karena pengaruh bius tadi.
Odo: baguslah..Shika: Mereka didepan! Wahh, ada polisi juga! Asik, pertama kalinya aku lihat polisi!
Dan benar saja, banyak polisi berdatangan dan langsung mengunci daerah itu. Orang-orang yang meneror mereka dengan cepat tertangkap karena disana wilayahnya tidak terlalu luas.
Andi dan teman-temannya tidak bersalah karena mereka juga korban disini, dan mereka akan ke kantor polisi untuk menjadi saksi atas teror dari orang-orang asing tersebut. Karena mereka memiliki masalah pribadi yang entah kenapa Nelson dan lainnya juga kena imbas.
Nelson dan yang lainnya memisahkan diri dan menghampiri Pak Fred, Elestial, dan Ayon.
Pak Fred: Kalian semua baik-baik saja, kan?
Nevin: Yoi, Pak.
Odo: Night cuman kena pengaruh bius.
Elestial: Lebih baik bawa dia kerumah sakit.
Ayon: Kalian berempat duluan. Kita ntar nyusul.
Elestial: Sip, ayo.T.B.C.
Gatau mo ngomong apa-
Ceritanya mau tamat, tapi kok-Perasaanku alur disini aneh banget ya :'
Bodo ah- I do not care :'v
Yang penting tamat- /PlakGa sih, ga tamat (belum)
Ntar ending nya diwaktu yang pas :'v
Gatau kapan- lihat aja deh, hehe~

KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Protect Him [END]
Teen Fiction[Ship: BxN] Semenjak kedatangan siswa pindahan itu, semuanya berubah dratis dari sebelumnya. Terasa lebih cerah dan berwarna. Seakan dirinya adalah sosok pelengkap yang hilang selama ini. Dan hal ini juga memberi dampak pada kehidupan seseorang yang...