Shanon: Nelson, Night, over here!
Beacon: What'd we miss?
Kiitsunee: Nothing. By the way, silahkan diambil cemilannya.
Night: Thanks, Ara.Semuanya sudah berkumpul untuk melihat kembang api bersama-sama, walau belum Tahun Baru. Mereka asik menikmati cemilan dan petikkan gitar yang dimainkan Nevin dan Rian.
Shinon: Eh, lihat! Kembang apinya!
Seketika semuanya mendongkak keatas dan melihat kembang api yang meledak diatas lagit dengan berbagai warna dan bentuk. Membuat langit malam semakin indah dipandang.
Nevin: Gila, keren banget.
Elestial: Sekarang aja sekeren ini. Apalagi besok?
Beacon: Intinya besok harus lebih keren!
All: Setuju!Mereka masih menikmati langit dimalam ini. Rian lebih memilih memainkan gitarnya agar suasana lebih berkesan indah.
Sekitar 20 menitan tak ada lagi tanda-tanda kembang api, namun mereka sudah cukup puas untuk malam ini dan hendak untuk tidur. Namun Nevin menahan mereka semua.
Nevin: Woi, cerita yang horor dulu kuy!
Elestial: Njir, bisa-bisanya lu kepikiran gituan. Kuy!
Lenzi: Kayaknya gue ga ikut. Mau nemenin Ara tidur ditenda.
Gizan: Sini, biar gue gendong Ara ke tenda.
Shanon: Kita juga mau tidur deh, keburu ngantuk.
Shinon: Iya, sayang banget ga bisa cerita horor.
MoenD: Gapapa, lain kali kan bisa.
Mefelz: Well then, good night, girls.
Girls: Good night.Rian: Eh, Pak Fred mana?
Nevin: Tuh, dah tidur duluan ditendanya.
Beacon: Biarin aja, jangan diganggu. Pasti kecapean.
Night: Oke. Jadi, siapa yang mau bercerita?
Rian: Gue mau!
Elestial: Rian kalau cerita horor ga ngotak anjir.
Mefelz: Ada jumpscare nya mulu.
MoenD: Itu yang bikin seru.
Beacon: Iya. Cerita, Yan!Rian senyum smirk-nya mulai bercerita horor. Semuanya yang berada disekitar sana terdiam, menyimak cerita Rian.
Semakin lama, suasana semakin horor. Ada yang mulai ketakutan, tapi ada juga yang masih biasa saja. Namun uniknya ada yang ketiduran ditengah-tengah cerita.
Yup, ElestialHD. Ia bersandar dibahu Nevin yang duduk disebelahnya dan tertidur pulas. Nevin tidak merasa keberatan dan membiarkan Elestial tertidur sementara. Untungnya tidak ada yang menyadari hal itu karena terlalu menyimak cerita Rian.
Rian: Wajahnya hancur penuh dengan darah, seluruh tubuhnya terpotong, pandangannya kosong lurus kearah kalian. Dan...
Gizan: BOOM!Night reflek memeluk Nelson karena terkejut dan ketakutan. MoenD yang nyaris terjungkal kebelakang ditahan Mefelz dengan sigap. Dan Nevin tak ada reaksi apapun agar tidak membangunkan Elestial.
Rian: Woi, itu bagianku!
Gizan: Hehe... sorry, brother.
Rian: . . . Yang lain pada kenapa?
Gizan: ...? Uhh, guys?
Beacon: Gapapa, cuman kena serangan jantung sebentar tadi.
Mefelz: Fhew, jantungku belum melompat.
Gizan: Ehehe, sorry sorry.
Mefelz: It's okay, Giz. Lebih berkesan horor jadinya.
Beacon: Ini udah jam sebelas. Lebih baik kita tidur.
Rian: Lah iya, dah jam sebelas ternyata.
Gizan: Yaudahlah kalau begitu. Good night, guys.
Boys: Good night.Gizan dan Rian terlebih dahulu masuk kedalam tenda, disusul Mefelz dan MoenD, lalu Nelson yang menggiring Night masuk kedalam tenda. Terakhir Nevin yang terpaksa menggendong Elestial karena tak tega membangunkannya.
Ringannya ngalahin anak kecil bjir, batinnya. Ia menghela napas lega, dengan begini setidaknya ia tidak akan kesulitan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Protect Him [END]
Fiksi Remaja[Ship: BxN] Semenjak kedatangan siswa pindahan itu, semuanya berubah dratis dari sebelumnya. Terasa lebih cerah dan berwarna. Seakan dirinya adalah sosok pelengkap yang hilang selama ini. Dan hal ini juga memberi dampak pada kehidupan seseorang yang...