/#15/

1.3K 170 93
                                    

Nelson terbangun dari tidurnya. Ia semalaman tertidur dimeja belajarnya dengan pc yang masih menyala dan buku berserakan dimana-mana.

Gusti, mejaku berantakan amat, batinnya heran melihat mejanya sendiri. Ia mengusap-usap wajahnya sejenak lalu meraih Handphone-nya dan melihat jam dilayar Handphone-nya.

Wha the f*ck udah jam tujuh?!, Nelson meletakkan handphone-nya sedikit keras hingga menimbulkan suara lalu berlari menuju kamar mandi untuk membilas diri.

17 menit kemudian ia keluar dengan setelan pakaiannya yang berbeda. Saat ia hendak merapikan dirinya didepan cermin, seseorang tiba-tiba menelponnya membuat ia menghentikan aktivitasnya.

Beacon: Halo?
Odo: Woi, lu mana? Yang lain udah nungguin ini!
Beacon: Lah, mereka juga ikut? The hell??
Odo: Peppey bilang anak geng itu gerombolan datangnya.
Beacon: Gue berangkat sekarang, sepuluh menit lagi.
Odo: Cepetan! Mereka bentar lagi datang!

Nelson langsung memasukkan Handphone-nya kedalam saku celanannya lalu berlari menuju lantai satu dan secepat kilat mengambil kunci mobilnya. Ayah dan kakaknya yang melihat ia terburu-buru pun bertanya membuat ia harus berhenti sejenak.

BluzeOG: Pagi-pagi gini mau kemana?
Beacon: E-eh itu, kerja kelompok.
BluzeOG: Ouh, hati-hati dijalan.
Beacon: Sip!

Nelson keluar dari rumahnya dan masuk kedalam mobilnya. Dengan cepat ia menancapkan gas menuju sekolah.

***

Tint tint.

Nelson berlari keluar dari pakiran lalu masuk kedalam halaman, yang terlihat ramai dihuni oleh teman-temannya.

Beacon: Oi! Haduh..
Odo: Syukur ga telat lu.
Beacon: Maap, gue semalam ga tidur.
Odo: Pantes.

Nelson duduk disebelah Nevin yang sibuk dengan handphone-nya. Ia mengatur napasnya yang tercekal-cekal akibat terlalu buru-buru.

Odo: Mereka beneran mau kemari, Pey?
Peppey: Harusnya. Mereka yang bilang sendiri.
Ayon: Ga disiplin, dih.
Elestial: Ta'u. Mereka yang ajak ketemuan, mereka yang telat.
Nevin: Biarin aja lah. Orang kampr*t emang gitu.
Odo: Gue takutnya mereka nge-

Brakh!

Crakh!

Odo: -Rusuh.

Semuanya langsung terkejut dengan suara kaca pecah dan beberapa bagian sekolah rusak akibat lemparan batu. Mereka langsung berdiri dan menoleh sekitar untuk mencari siapa biang keroknya.

Nevin: Woi, lemah lu pada! Main sembunyi-sembunyian!
Elestial: Tenang dulu, Vin. Jangan emosi, belum waktunya.
Nevin: Si br*ngsek, emang.
Elestial: Diem dulu Nevin! Lu jangan mudah emosian!
Odo: Woi, jaga-jaga!

Nevin dan Elestial menoleh keatas langit dimana sebuah batu bata melayang hendak mengenai Elestial. Namun Nevin dengan cepat menarik Elestial untuk menunduk agar tidak mengenai Elestial ataupun dia.

Serangan pun terus berlanjut, dan beberapa mulai terkena lemparan batu walau hanya kecil. Hingga Ayon melihat seseorang yang tampak asing yang sedang mengarahkan lemparan batu.

Ayon: Weh, itu tuh biang keroknya!
Odo: Biarin, ntaran lu dikeroyok!

Odo menarik tangan Ayon masuk kedalam sekolah diikuti yang lain untuk menyelamatkan diri sementara.

Nevin: Mereka ngajak tawuran, anj*ng!
Elestial: Jangan emosi dulu, bedebah!
Odo: Santai dulu, Vin!
Peppey: Mereka emang suka mojokin musuh.
Odo: Makanya gue minta tadi sebagian ada yang diluar sekolah.
Beacon: Wait wait wait, jadi ini nyaris semua anak laki-laki pada ikut??
Gemma: Ya, begitulah..
Elestial: Terus kita musti ngapain sekarang? Mereka masih lempar batu noh.
Odo: Siapapun hubungi Mefelz, suruh dia ama yang lain ke lapangan sebelah sekolah.
Ayon: Nih, gue bisa hubungin dia.
Odo: Good. Sekarang kita tunggu mereka berangkat dulu baru kita nyusul.
Gemma: Mau sampai kapan kita- Awas, Vel!

Brakh!

All: Elestial!
Elestial: Shh.. anjir, kepala gue..
Nevin: Anjir, kepala lu berdarah itu!
Elestial: F*ck..
Odo: Baj*ngan, mereka keterlaluan ini mah!
Ayon: Mefelz dah on the way! Mefelz dah on the way!
Peppy: Kalau gitu ayo berangkat. Ga aman lagi udah disini!

Nevin merangkul Elestial yang mulai tumbang dan membantunya berjalan, Odo dan Nelson berjaga sembari memimpin jalur. Dan mereka keluar dengan cara mengendap-endap ketimbang mengambil resiko.

***

Mefelz: Over here, guys!
Odo: Mefelz!

Semuanya langsung menghela napas lega saat melihat Mefelz dan beberapa yang lainnya sudah stand by terlebih dahulu di lokasi.

Nevin meletakkan Elestial perlahan dikursi kayu yang ada disana. MoenD bergegas mengobati luka Elestial sebelum memburuk. Yang lainnya hanya mengalami luka ringan saja, so mereka bisa mengobati dirinya sendiri.

Mefelz: Jadi, mereka masih pakai trik lama?
Peppey: Yaa. Habis sekolah pada bolong semua tuh.
Azrealon: Wah parah, mereka udah kelewatan batas banget.
Ayon: Itu dia! Elestial aja kepalanya bocor dilempar batu.
MoenD: Dan itu harus Dokter yang ngurusin.
Mefelz: Lah, serius?? Dia ada dimana sekarang??
MoenD: Diantar Gizan ke rumah sakit.
Beacon: Nevin?
MoenD: Dia ikut tadi buat nemenin.
Mefelz: Fix, harus dilaporkan ke polisi ini mah!
Beacon: Kita ga ada bukti buat itu, Felz- ash! Tangan gue..
Gemma: Napa, Nel?
Beacon: Gatau, tangan gue rasanya perih bet.
MoenD: Kena lecet kali tuh, coba di-cek.
Beacon: Ergh..
MoenD: Tuhkan benar. Kuobati bentar, sini.

Selama MoenD mengobati luka Nelson ditangannya, yang lainnya berdiskusi tentang masalah ini. Beberapa menit kemudian mereka akhirnya setuju untuk pulang.

Odo: Kayaknya kita ga bisa berbuat banyak sekarang.
Peppey: Iya. Dan besok kita harus masuk sekolah.
Mefelz: Lebih baik kasih tau guru soal ini.
MoenD: Uhm, kurasa itu bukanlah ide yang bagus..
Odo: Sebaiknya biarkan mereka yang tau sendiri soal ini.
Mefelz: Oke, apapun itu gue tetap akan dukung.
Odo: Sorry ya semua, kalian jadi korban disini.
Ayon: Tenang Do, kita kan teman disini.
Gemma: yoi. Tapi kalau urusan Muthia, itu beda lagi.
Peppey: Hm, ngomongin Muthia, dia aman kan?
Mefelz: Aman. Rian, Arvan, dan Rezon jagain dia sama anak perempuan lain.
Odo: *Sigh* Sebaiknya kita pulang sekarang. Gue bakal cari tau permasalahan ini.
Mefelz: KITA bakal cari tau permasalahan ini.
Azrealon: Jangan lupakan kita, Do.
Odo: Ehehe, oke oke.

Setelah suasana terlihat membaik, mereka bergegas pulang sebelum adanya serangan lain lagi.

T.B.C.

Silahkan membaca alurnya yang kubuat disaat ga ada ide.
Melenceng cuy, padahal niatnya mah mau romance-
Tapi malah ada adegan teror ;-; (Sedikit spoiler-)

Welp, ini sengaja. Ngikutin cerita Sans SMP S4 yang mungkin bakal ada perang.
I can't wait for that, dude. That's why I'm make this story ;-;

Ini kubuat juga saat aku rada ngantuk, jadi kalau aneh mohon dimaklumin.

Dah, Author mau tidur di peti dulu.

I'll Protect Him [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang