Note: Mulai dari Bab 4 panggilan orang tua berubah ya.
- Jaehyun-Doyoung: Daddy-Mommy / Om-Tante (Panggilan Mark)
- Taeyong-Ten: Papi-Mami
- Yunho-Jaejong: Daddy-Mommy
- Junmyeon-Kyungsoo: Ayah-BundaBiar merasa lebih enak aja hehehe .... Dan chapter sebelumnya juga sudah dirubah. Maaf atas ketidaknyamanan ini. Soalnya baru pertama kali buat family seperti ini.
***
Doyoung tersenyum menyambut kedatangan Ten bersama anaknya, Mark yang tengah berada di gendongan.
"Nte Young!" seru Mark yang sudah menjulurkan tangannya meminta digendong oleh Doyoung. (Tante Doyoung!)
Hari ini sampai minggu Mark akan menginap di kediaman Jung. Mengingat Taeyong dan Ten yang ingin berlibur tanpa mengajak sang anak alias bulan madu setelah kelahiran Mark.
Doyoung yang mendengar permintaan Ten minggu lalu hanya menggelengkan kepalanya. Ia tidak mengerti dengan pola pikir keduanya yang ingin berlibur tanpa mengajak Mark. Apakah mereka tidak ingin membawanya ke luar negeri sesekali?
"Kak Mark semangat sekali. Memangnya enggak sedih ditinggal Mami?" tanya Doyoung yang dijawab gelengan sama oleh keponakannya.
"Ndak! Mak au ain ma de bai!" serunya senang. (Enggak! Mark mau main sama adek bayi!)
"Lihat. Dia lebih memilih bermain bersama anak-anak lo dibanding sama orang tuanya," ucap Ten tersenyum senang.
Sedangkan Doyoung, ia mengangkat alis kanannya dan tersenyum miring. Mengabaikan Ten yang akan protes ketika mulutnya terbuka.
"Kak Mark emang enggak mau bermain air di pantai? Papi sama Mami mau ke pantai loh," pancing Doyoung yang tahu mengenai keponakannya yang suka sekali bermain air.
"Ntai? Ain ail? Bak bak ail?" (Pantai? Main air? Cibak cibak air?) tanya Mark yang diangguki anggukan oleh Doyoung. "Mi!!!! Mak kut Mak kut! Mak au ain ail!" (Mami!!!! Mark ikut Mark ikut! Mark mau main air!)
Ten menatap ke arah Doyoung yang mana langsung mendapat juluran lidah dari sepupu Taeyong itu. Ia hanya ingin berlibur ke pantai bersama Taeyong. Bersama Taeyong yang artinya berdua saja, tanpa anaknya yang suka sekali bertanya! Ten terkadang bingung dari mana kecerewetan Mark itu berasal.
"Mami sama Papi enggak ke pantai, Sayang. Kita mau naik gunung. Terus masuk ke hutan. Gelap lagi. Mark kan takut gelap. Mangkanya Mami sama Papi enggak ajak Mark."
Mark menoleh ke arah Doyoung dengan pandangan polosnya. "Tan? Tan da ntai, Nte?" (Hutan? Hutan ada pantai, Tante?)
Ten rasanya ingin menjerit sekarang juga. Benar-benar Jung Doyoung ini membangunkan anak harimau yang baru saja tidur.
"Enggak ada!" Ten berkata dengan tegas. "Mark di sini aja. Nanti Mami sama Papi bawain mainan banyak. Pokoknya Mami sama Papi itu enggak ke pantai!"
Ten dengan cepat mencium kedua pipi Mark dan menyerahkan tas berisi keperluan anaknya. Ia harus segera pergi sebelum buah hatinya semakin banyak bertanya. "Mami sama Papi pergi dulu. Mark jangan nakal sama Om Jaehyun dan Tante Doyoung. Bye-bye, Mark. Kiss bye-nya mana!"
"Ai-ai Mi! Iss ai!" seru Mark yang menirukan gerakan kiss bye. (Bye-bye Mami! Kiss bye!)
"Ten! Jangan lupa oleh-oleh untuk Jeno dan Jaemin!" seru Doyoung.
"ANAK LO MASIH BAYI YA! MAU GUE OLEHIN APAAN ANJING!"
"JING! JING! JING!" (ANJING! ANJING! ANJING!)
Langkah Ten terhenti. Wajahnya menoleh ke belakang mendengar anaknya berseru satu kata itu dengan semengat. Mampus gue. Taeyong denger mati gue.
Doyoung tersenyum. "Yuk. Kak Mark main sama Tante dulu ya."
"DOYOUNG! GUE GIMANA INI?!"
Pintu rumah Doyoung tertutup. Meninggalkan Ten yang tengah meratapi dirinya. Berdoa saja Taeyong tidak tahu akan perihal ini.
Sementara itu di dalam rumah, Mark terus mengatakan kata-kata yang diucapkan oleh Ten selaku ibunya. Doyoung hanya menggelengkan kepalanya.
"Jing! Jing! Jing!" (Anjing! Anjing! Anjing!)
"Kak Mark mau lihat anjing?"
"Jing sa iat? Mak mau iat!" (Bisa lihat anjing? Mark mau lihat!)
"Kak Mark tunggu di sini ya."
Doyoung meninggalkan Mark yang tengah menggerakkan robot mainannya yang masih menyerukan kata-kata itu. Tidak lama, Doyoung kembali dengan sebuah buku dan duduk di belakang Mark.
Tangannya membuka buku itu dan memperlihatkan berbagai macam hewan.
"Ini namanya anjing," kata Doyoung menunjuk hewan berkaki empat yang ada di gambar.
"JING! JING! MAK IAT JING!" seru Mark yang ikut menunjuk hewan berkaki empat itu. (ANJING! ANJING! MARK LIHAT ANJING!)
"Kak Mark enggak boleh ngucapin itu kalau enggak lihat anjing beneran ya," ucap Doyoung yang langsung diangguki oleh Mark.
Doyoung kembali mencari hewan lainnya yang sering sekali menjadi kata-kata kasar oleh Ten. Menyelamatkan lidah keponakannya adalah pekerjaan Doyoung.
"Biii oi-oi! Jing uk-uk! Onye uuuuu-aaa uuu-aaa!" (Babi oik-oik! Anjing guk-guk! Monyet uuuuu-aaa uuu-aaa)
Mendengar Mark yang tengah mengoceh dengan menirukan suara hewan anjing, babi dan monyet itu membuat Doyoung mencium kedua pipi gembul Mark. Keponakannya sangat menggemaskan.
"Kakak Mark sudah datang?" Jaehyun masuk ke dalam rumah setelah membeli keperluan si kembar yang telah habis. Kantung plastik besar berisi sepuluh bungkus popok besar.
"Om Yun!" (Om Jaehyun!) seru Mark yang langsung berlari memeluk kaki Jaehyun. "Mak bis jar!" (Mark habis belajar)
Jaehyun berjongkok setelah meletakkan belanjaannya di lantai. "Belajar apa aja nih Kakak Mark sama Tante?"
Mark tersenyum. "Biii oi-oi! Jing uk-uk! Onye uuuuu-aaa uuu-aaa!" (Babi oik-oik! Anjing guk-guk! Monyet uuuuu-aaa uuu-aaa) ulang Mark yang membuat Jaehyun mengerutkan keningnya. Memandang Doyoung seakan bertanya, 'kenapa dari sekian banyak binatang, kamu ngajarin Mark nama tiga hewan itu?'
Doyoung hanya berdiri dan mendekat ke arah Jaehyun. Membungkukkan badannya untuk lebih dekat dengan telinga Jaehyun. "Ten enggak sengaja berseru anjing dan anaknya ngikutin. Mangkanya aku ngajarin Mark kalau itu hewan sama suaranya."
Jaehyun mengangguk mengerti. "Om bawa ini dulu ya. Nanti Om kasih lihat video binatang lainnya."
Mark langsung berseru senang mendengar kata video. Yang artinya dirinya pasti akan menonton.
***
6 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA JUNG
FanfictionThe First Story for me with Family Concept Kehidupan rumah tangga Jaehyun dan Doyoung bersama kedua putra kembar mereka, Jeno dan Jaemin. "Kenapa aura anak gue kagak ada yang uke satu gitu?! kenapa auranya seme semua?!" "Itu berarti hormonku lebih k...