04 ➤ Idiot dan permen

9.8K 1.3K 282
                                    

Sukuna menatap siswa itu, memperhatikan perawakannya yang terbilang cukup kurus. Sukuna pikir preman-preman itu lari gara-gara siswa ini datang. Jelas ia berpikir begitu, siswa itu tiba-tiba ada di belakang, berdiri tanpa ekspresi.

Sukuna : "Apa?"

Siswa yang membawa kantung : "Minggir"

Sukuna : "Apa?"

Nada bicara siswa itu naik, "Minggir!"

Sukuna minggir beberapa langkah, membiarkan siswa itu membuang sampah di tempat sampah yang berada di belakang tempat ia berdiri tadi.

Sepertinya Sukuna benar, anak ini, siswa ini juga tiran sekolah yang levelnya lebih tinggi dari preman-preman sampah tadi. Tapi ada yang membuatnya heran, tubuhnya kurus. Mungkin bila ia memukul sesuatu, pukulannya tidak akan bertenaga.

Di sisi lain Sukuna juga berpikir bahwa siswa ini juga anggota preman-preman tadi.

Sukuna : "Apa kau anggota mereka?"

Siswa itu berbalik dan langsung berjalan pergi, tidak mempedulikan Sukuna. Sukuna sangat benci diabaikan, ia langsung menghentikan langkah siswa itu, berjalan lalu berhenti tepat di depannya.

Sukuna : "Bisakah kau tidak mengabaikan ku? jawab aku, bangsat!"

Siswa itu sedikit kebingungan dengan tingkah orang satu ini. Satu kata untuknya "Idiot"

Siswa itu bingung menjawab apa, ia menjawab dengan apa yang ada di pikirannya, "Kau.... Idiot."

Sukuna : "Kau mau ku pukul?!"

Siswa : "No, thanks."

Di dalam Sukuna berkata, "Orang ini menyebalkan, aku serius ingin memukulnya!"

Siswa itu hendak mengelak tapi Sukuna menghalanginya lagi.

Siswa : "Aku ingin kembali, jangan menghalangi"

Sukuna : "Tunjukan sedikit sikap ramah tamah mu, kau sama sekali tidak ramah dengan anak baru"

Siswa : "Oh... kau murid baru, mana ku tahu"

Kali ini Sukuna sangat, sangat, dan sangat ingin memukulnya sampai ia sekarat.

Sukuna : "Btw, siapa namamu?"

Pikiran siswa, "Kenapa dia jadi sok akrab??"

Siswa : "Kenapa kau ingin tahu?"

Sukuna : "Lha... kau sendiri kenapa tidak langsung ngasih tahu? apa namamu setara dengan rahasia negara? pfft— ku beri tahu, musuh hari ini adalah sahabat di esok ha—"

Siswa itu men-nyaut, memotong perkataan Sukuna, "Fushiguro Megumi, kau puas? oke, selamat tinggal"

┅┄━◈❍❍⃟❍❍◈━┄┅


Di lorong lantai satu.

Tour keliling sekolah sudah berakhir, sebentar lagi bel masuk. Nobara, Yuuji, dan Junpei berhenti di dekat mesin minuman yang terletak di dekat kantor guru.

Nobara membeli jus dan meminumnya beberapa tengkuk. Junpei dari tadi merasa aura gelap Sukuna tidak ada di sekitarnya, ia menoleh ke kanan ke kiri, Sukuna tidak ada di antara mereka.

Junpei : "Btw, Sukuna mana?"

Nobara dan Yuuji noleh kanan, kiri. Sukuna tidak ada.

Yuuji : "Lah... bukannya tadi dia jalan di belakang? kok sekarang gada?"

Nobara : "Apa dia nyasar? atau ilang? atau tersesat?"

Pintu kantor guru terbuka dengan kasar. Gojou keluar dari kantor guru dengan membawa tumpukkan berkas yang terlihat berat. Gojou melihat murid-muridnya dan ia menghampiri mereka, berniat meminta bantuan untuk membawa separuh berkas-berkas itu ke perpustakaan di lantai empat.

【BL】SUKI or KIRAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang