【BL】SUKI or KIRAI

17 ➤ Musim dingin yang terasa hangat

»【Apa kamu masih berkemas? atau perjalanan berangkat ke bandara?】

【Aku dalam perjalanan ke bandara】

»【Kabari aku bila kamu sudah sampai nanti】

【Siap!】

»【Oh ya. Di kota C dan D turun salju, pastikan kamu membawa pakaian hangat】

【Iya iya~~】

» 【Bagus! oke, jaga dirimu baik-baik! aku akan menunggumu ♡(˃͈ દ ˂͈ ༶ )】

Di sini musim panas, dan di sana musim dingin. Ketika sampai di sana, ia harap ia tidak terserang demam karena perubahan suhu yang drastis.

Bulan Desember yang panas, ia berencana kembali pada musim panas (di kota D) juga. Tapi ia tidak bisa, itu terlalu lama.

Cuaca itu sulit di prediksi.

Dalam 6 tahun ini, ia mendapat reputasi yang bagus. Bahkan di 2 tahun terkahir ia juga mendapat banyak peran penting pada pekerjaannya sebagai pengacara.

Ia juga sudah banyak terlibat dalam berbagai kasus. Walau waktunya singkat, ia seperti sudah profesional.

Itu semua hasil kerja kerasnya sendiri, keluarganya yang kaya raya tidak berbuat apa-apa.

Awalnya ia tidak berniat menjadi pengacara, tapi karena ada beberapa alasan dan berhubungan dengan pekerjaan kakaknya. Akhirnya ia memilih untuk menjadi pengacara.

Pekerjaan di bidang hukum tidaklah buruk.

Setelah pesan ber-emot itu di terima, ia memandang layar handphone-nya cukup lama. Geram rasanya, ia tidak sabar untuk melompat dan memeluk kekasihnya.

Jalanan kota yang ramai. Sekarang ia duduk di mobil, bersama tiga orang temannya.

"Wisshh... uwu banget bro ma doi~" goda teman seangkatannya dulu saat kuliah yang sedang menyetir.

Todo Aoi, ia bertubuh kekar. Bila ia duduk di belakang, mobil ini rasanya akan sangat sempit. Dan ia juga tidak bisa membiarkan salah satu seniornya yang duduk di belakang untuk menyetir.

Pria bersurai merah muda dan menggenakan mantel coklat yang duduk di sebelahnya itu tersenyum smirk.

Yuuji kembali menatap handphone-nya, tersenyum tipis dan mengetik beberapa kalimat pesan.

Todo yang sedang menyetir itu melirik gerak-gerik temannya yang terlihat sangat bahagia ini.

Kedua orang senior itu duduk di belakang, yang satu hanya diam. Dan yang satunya lagi memperhatikan kaca depan.

Tiba-tiba ada suara klakson mobil lain yang berbunyi sangat keras, nyaris mobil itu menyeret mobil yang Yuuji dkk naikki.

Untung Todo memiliki refleks yang bagus, jadi aman, tidak terjadi apa-apa. Hanya guncangan kecil.

"Kalo nyetir lihat jalan! tolol!" ucap Choso sang senior, ngegas.

"Kan udah ku bilang, biar aku yang nyetir. Si Todo kalo nyetir suka gak bener, kadang juga ugal-ugalan" senior, Kamo Noritoshi, yang dari tadi diam itu bersuara.

Todo yang sekarang memperhatikan jalan itu me-nyaut, "Nyetir itu harus melek, kalo merem bisa jadi lebih parah"

Kamo, "....."

Yuuji tertawa pecah, begitulah kesehariannya bersama dengan teman se-pergaulannya di sini. Sama-sama menyenangkan.

Walau sekarang bukan lagi teman satu kampus seperti dulu, hubungan mereka masih sangat akrab. Mereka masih sering nongkrong dan makan bersama.