"Cukup, okey. Aku bisa remuk nanti!"
"Gak bakal, serius"
"......Aku mau mandi"
"Bentar—"
Yuuji hampir saja turun dari tempat tidur, tapi Gojou langsung menariknya kembali ke bawah selimut.
Tentu saja ia ingin melanjutkan kegiatan 'gerakan' di sana.
Padahal ia sudah melahapnya habis kemarin malam, tapi sepertinya itu masih kurang....
Click
"Sensei, aku pin—"
Pria berambut hitam dengan seekor kucing kecil di tangan kirinya itu berhenti di sana. Baru saja membuka pintu sedikit, ia sudah dapat melihat kedua pria saling tindih di balik selimut dan kedua pria itu tidak memakai busana.
Megumi langsung menutup kembali pintunya, tidak berkata apa-apa dan langsung berjalan ke dapur untuk memenuhi keperluannya.
-
-
-"Bisakah kau sopan sedikit ketika bertamu di rumah orang? tekan bell kek, ketuk pintu kek. Jangan main masuk aja!" Gojou sudah mengatakan hal ini berkali-kali, tapi anaknya Toji itu tidak pernah mau mematuhinya.
Megumi duduk di sofa dan ia sedang memakan bekal yang baru saja ia panaskan di microwave. "Tenang saja. Aku tidak ember" ucapnya santai.
Megumi datang ke rumah Gojou hanya untuk meminjam microwave, ia tadi membeli bekal, di luar dingin jadi bekal itu cepat sekali mendingin. Ia tidak mau memakan bekal yang sudah dingin. Jadi ia datang ke rumah Gojou.
"Bukan itu masalahnya! tapi.... bla.... bla... bla... bla...." Pria berambut putih itu terus mengomelinya. Megumi hanya mendengarkannya sebagai wujud penghargaan.
Yuuji yang duduk di sebelah Gojou itu hanya bisa menyembunyikan wajah malunya di balik kucing putih kecil itu. Ia merasa sangat malu!
Awalnya ia merasa sedikit khawatir. Ia mengira Megumi itu lurus dan mungkin sedikit risih dengan hubungan antara sesama jenis.
Tapi setelah Yuuji pikir-pikir lagi, Megumi tidak begitu. Dan, nalurinya sangat mendukungnya untuk tidak beranggapan seperti itu.
Drrrt.... Drrrt..... Drrrt....
Dering panjang handphone Yuuji yang ia taruh di atas sofa tepat di samping ia duduk.
Megumi mendengar dering itu, mengalihkan pandangannya membiarkan Gojou mengoceh sendirian. Matanya menyipit, dahinya mengerut, dan raut wajahnya menjadi begitu serius dengan rasa waspada yang begitu samar.
Yuuji tidak memperhatikan pria berambut hitam itu. Ia menekan layar handphone dan telpon tersambung.
Pertama yang ia ucapkan pada pihak lain di telpon adalah "Hah?" lalu beberapa detik kemudian Yuuji bertanya, "Untuk apa?"
Megumi masih dalam posisi yang sama. Ia tidak bisa mendengar suara pihak lain di telpon. Jadi ia hanya memperhatikan gerak-gerik Yuuji.
Yuuji mengangguk dan mengeluarkan suara "Um" lalu terdiam dengan mata mengarah keatas, ia sedang berpikir.
"Hmmm ada. Berapa uang mukanya?"
Setelah Yuuji mengatakan itu. Megumi merasa sedikit lega dan ekspresinya kembali santai. Itu urusan pekerjaan Yuuji, pikirannya.
Gojou akhirnya berhenti mengoceh dan sadar bahwa Megumi sama sekali tidak mendengarkannya. Ia menyandarkan tubuhnya di sofa dan relaks.
Yuuji masih dengan pihak lain di telpon, "Oke, deal!" ucapnya lalu ia menutup telpon dan menaruh handphone-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
【BL】SUKI or KIRAI
Romance! JJK Fanfiction (AU) ! ⟨ Gojou x Yuuji & Sukuna x Megumi ⟩ ❖ Genre : Sweet, Slice of life, Shounen-ai, Romance - - - Itadori Yuuji dan Ryomen Sukuna. Saudara kembar yang memiliki karakter bertolak belakang. Marga mereka yang tak sama juga membuktik...