【BL】SUKI or KIRAI

19 ➤ Reuni dan pengakuan

Waktu terus berjalan dan hari demi hari berlalu. Begitu banyak perubahan pada kehidupan mereka sebagai sepasang kekasih yang tengah di hujani hamburan bunga musim semi.

Yuuji sedang duduk di sofa dengan seorang tamu yang tidak di undang dan dia juga tidak ada niatan untuk menyambutnya.

Yuuji, "Ngapain kau kesini?"

Alis Sukuna berkedut, "Sama kakak sendiri galak amat"

Yuuji tiba-tiba judes, naik darah, "Kau suka bawa masalah! skip! skip! aku lagi cuti"

Sukuna mengerutkan keningnya, semakin ia tumbuh besar, semakin menyebalkan. Begitu juga dirinya (mungkin juga sebagian besar orang) semakin besar dirinya, semakin banyak beban pikiran.

Ia berbalik dan membuka tas kerjanya, mengambil beberapa lembar dokumen.

Sukuna melempar dokumen itu pada Yuuji, "Tanda tangan"

Yuuji, "Apa lagi nih?"

Sukuna, "Baca sendiri"

Yuuji membaca dokumen itu dengan wajah masam. Kakaknya selaku tamu tak diundang ini menghancurkan hari-hari santainya yang begitu bahagia.

Sukuna bersandar pada sofa, ia menaruh kakinya di atas meja dengan santainya, menganggap rumah ini sebagai rumahnya sendiri tanpa perlu di izinkan oleh pemiliknya.

Lagi pula pemiliknya sedang tidak ada di rumah.

Yuuji melirik kakaknya dengan sinis, sosok yang tidak memiliki akhlak ini sudah semakin biabab. Yuuji memukul kaki Sukuna yang ada di atas meja dengan kertas dokumen di tangannya.

"Woy! jangan di gituin! kalo sobek males ngetik lagi bangsat!" Sukuna ngegas, ia langsung menurunkan kakinya dari meja.

Yuuji makin naik darah, "Salah sendiri! sopan dikit kek di rumah orang!"

Sukuna, "Emang ini rumahmu?"

Yuuji, "Ya lah rumah ku, buktinya aku juga ikut bayar PLN sama PDAM"

'BRAAKK'

Pintu terbuka dengan sedikit berlebihan. Akhirnya pria tinggi dengan surai putih yang juga pemilik rumah itu kembali.

Gojou, "Yuuji~ aku pulang bawa anak—" Ia baru sadar ada Sukuna di sana "Eh! ada Sukuna. Udah balik toh..."

Di tangan pria tinggi itu ada kardus berukuran sedang yang terlihat cukup usang.

Sukuna kaget sekaligus terheran-heran, "Anak?"

"HAH!! ANAK?!" Yuuji lebih terkejut. Gimana gak kaget? kekasihmu pulang dan tiba-tiba bilang dia bawa anak. . .

Gojou berjalan mendekat ke arah mereka dengan senyuman ceria. Ia menaruh kardus usang itu di atas meja.

Di kepala Sukuna langsung terlihat pikiran gak jelas, "Anak dalam kardus.... anak pungut?!"

Dan Yuuji, di pikiran terus berputar, "Anak apa? anak apa? anak apa? anak.... anak.... anak...."

Gojou membuka kardus usang itu, "Yap! anak...." ia mengeluarkan sesuatu dari sana, makhluk hidup yang mengeong cukup keras, berbulu putih, bertubuh kecil seperti gumpalan bola berbulu, "....Anak kucing!"

Semua pikiran aneh di kepala Yuuji hilang seketika. Melihat anak kucing putih kecil yang mirip dengan bola bulu itu, Yuuji menjadi gemas dengannya.

"Meong...."

Gojou temukan kucing itu di pinggir jalan di dalam kardus usang itu. Setelah di lihat-lihat kucing ini mirip dengan gantungan kunci kucing yang Yuuji berikan padanya dan Yuuji anggap kucing itu mirip dirinya.