11

284 12 0
                                    

Pernah ga si kena bully?
Pernah ga si kena ledek berturut turut?
Pernah ga si kentut diledekin terus? Rasanya gimana? Serius nanya dah :*
Apalagi kalau yang ngebully itu lawan jenis :|
...

Part ini ga faedah banget sebetulnya, tapi kenapa aku up? Karena aku menemukam hal yang ga sempat terlintas dalam benakku, my mean aku tu ga pernh mikir sampe sedalem itu saat sebelum nikah 😀 aku yakin kalian pun pasti ga bakal kepikir hal ini dong..

Namanya pengantin baru, jadi pasti ada aja hal hal baru yang kita dapatkan dari pasangan. Contoh kecilnya kaya kentut... Kentut.. Hal kecil yang keliatan unfaedah banget ga sii gaes.. Aku pun ga tau kenapa aku mau bahas di part kali ini..

Kalau kata suamiku kentut itu fitnah, ga tau itu filosofi dari mana. Saat aku tanya kenapa bisa dikata fitnah? Dengan santai ia menjawab " ya karena kan kalau kentut banyak yang ga mau ngaku" ujarnya dengan wajah penuh senyum kemenangan karena telah mencetuskan satu filosofi rekor dunia.

Sejauh ini kita masih saling buly membuli jika salah satu kita ada yang mengeluarkan gas beracun itu, puas ketika aku berhasil membuly habis habisan seperti seorang pemenang dalam perlombaan kelas dunia.. Hebat bukan 👏

Ketika giliran dia yang terbuly, bisa bisa sepanjang rel kereta api mulutku tak henti henti mengoceh, sedangkan jika giliranku yang akan terbully sebelumnya aku sudah berinisiatip untuk bilang, seperti " mas sebentar lagi bakal ada fitnah besar besaran, atau mas ade mau kentut wkwkw" dengan santai ia menjawab, " sana kentut aja, santai aja," atau " yaela ga perlu bilang kali.. Kentut ya tinggal kentut"

" ga gitu kan persiapan akan dibuly"

" santai mas ga bakal buly kaya ade"

" yaudah.. Alhamdulilah kalau gitu.. Aman bun"

Tapi..
Apa yang terjadi?
Dia malah terus membullyku dengan berbagai macam gaya. Aku mendengus kesal dan menampakkan wajah cemberut berlipat lipat

" katanya ga bakal bully!"

" tapi bo ong.. Wkwkwk"

" awas sampe mas kentut tak bully gantian!"

" kayanya tiap mas yg kentut kamu bullynya habis habisan.. - _-"

" au ah!"

.
.
.
Hayoo yang baca sambil mesam mesem.. Wajar kalau kaya gitu karena kita masih berada pada masa adaptasi
.
.
.
Btw aku pernah bilang kan kalau aku engga bisa masak.. Tapi beberapa hari sebelum pernikahan berkali kali kucoba memasak ceker pedas manis and and hasilnya beuh mantab! Mungkin bapak menurunkan skil jago memasaknya padaku.

Disukoharjo aku mencoba memasak ceker, pagi itu kami berdua pergi berbelanja ke pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, aku yang belum pernah sama sekali ikut berbelanja pun masih kebingungan dengan bagaimana atau ukuran berapa dan masalah tawar menawar atau lain sebagainya.

" Apa aja yang mau di beli?"

" ceker, cabe keriting ama rawit, bawang brambang, tomat,lada bubuk, lengkuas, laos sama kecap bangao mas"

" yauda yok mulai beli"

Kami berdua berjalan sembari menengok nengok para penjual yang nenawarkan dagangannya, pasar ini besar, namun pedagang pagi hanya berada di emperan pasar saja yang kukunjungi. Wajah wajah mereka tampak lesu sepertinya karena dagangan mereka belum laku sedangkan sedari tadi rintikam hujan ikut serta dalam kehadiran pagi.

Setelah kami membeli ceker, selanjutnya kami membeli cabe dan tomat serta teman temannya yang lain. Aku bingung harus beli berapa.. Malah aku seperti anak kecil yang membuntuti orang tuanya

" bu beli seperempat cabe rawit ya bu" ujar suamiku

Wanita paruh baya itu langsung dengan sigap mengambil gerombolan cabe dengan kedua tangannya untuk diangkat ketimbngan,

" mas.. Banyak bgt cabenya.. Kita kan butuh dikit"

" iya juga si.."

" mas kalao kita beli cuma beberapa butir bole ga si? Nek sisa kan mubadzir nanti busuk gimana" ujarku masih dengan suara membisik

" iya juga ya.. Coba geh ade bilng"

" tapi kayanya ga etis kalo beli beberapa butir.. Bisa bisa kita di buly ga pernah pasar nanti yang.. Nek ga gini aja seperempat itu di campur cabe kriting ama cabe rawit sama tomat" aku bersemangat, mulai menyombongkan diri karena bagiku keputusanku adalah keputusan bijak wkwkwkw

" engga sekalian lada bubuknya juga ikut disana, lengkuas, laos sama cekernya aja gitu biar bayar dikit"

" wkwkwk ga gitu yank konsepnya.. Dikick dari pasar bisa bisa kita"

" yauda cobe deh sana bilang"

" maaf bu kalau seperempat tadi kebanyakan.. Bisa ga kalau seperempat itu dicampur cabe merah sekalian tomatnya juga"

" kalau cabe ya cabe neng ga bisa tomat ikutan masuk dalam takaran"

" loh apa susahnya kan tinggal dimasukin" aku berkompromi dengan batinku sendiri.

" yauda kalau gitu cabe aja bu sama mau beli lada sama bumbu dapur ada yg sepaket dua ribu uda lengkap jahe dkk bu?"

" ou kalau yang kaya gitu ga ada mba. Adanya satuan disini"

" Yauda cabe aja bu.."

Padahal dipasar purworejo bumbu dapur biasanya sudah ada satu paket lengkap begitu, but here nothing!

Akhirnya kami pulang dengan berharap semoga dirumah ada bumbu yang tak kami beli tadi dipasar.

Pernah lagi kami memasak cilok bersama karena sisuami tetiba mengidam cilok setelah menonton sw temanya di handphone. Terakhir aku memasak kangkung saos tiram, ini tantangan sih bagiku karena sebelumnya belum pernah kucoba dirumah. But alhamdulillah berhasil dengan rasa yang enak! Sejak itu hobi memasakku muncul.. Alhamdulilah..

.
.
.

" Besok bunda sama bapak mau ke kontrakannya mau bener benerin lampu sama listrik sama beliin barang barang buat kalian"

Hah.. Secepat itu ternyata, sebenarnya kabar akan kami mengontrak sudah cukup lama namun belum menentukan tanggal pastinya karena pondok pun masih belum memulai kegiatan KBM nya.

Namun Qodarulloh, suami mendapat pesan bahwa besok senin mulai mengajar. Itu tandanya sangat pas dengan rencana kita jumat ingin berkunjung ke kontrakan.

Alhamdulillah Allah memudahkan segalanya. Bahkan tanpa diduga kamipun mendapat kontrakan rumah yang besar tiga kamar dengan senilai 3 jt per tahunnya.. Semenjak kami menikah aku merasakan banyak sekali keberkahan yang kami dapatkan,tak hanya itu rezeki pun tak disangka sangka datangnya bahkan dari celah yang tidak kami sangka. La hawla wala quwwata illa biilah...

Pernikahan itu bukan hanya soal harta.. Tapi soal keberkahan yang memang harus kita raih, karena jika berkah pasti kita akan selalu merasa kaya,selalu merasa bahagia dan serba kecukupan.

Gimana cara mendapat keberkahan itu? Banyak.. Jika kamu seorang istri maka taatilah suamimu selama dalam kebenaran, dia yang berhak mengatur kamu karena dia pemimpin, dia berhak menentukan bagaimana kamu karena dialah yang memegang tanggung jawab atasmu, hal lain yang membawa keberkahan adalah banyak shodaqoh. Sholat dhuha, serta tahajud. InshaAllah Allah akan menurunkan keberkahan secara cuma cuma untuk pasangan yang selalu berada dalam jalanNya.

Dalam Satu AamiinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang