14

234 9 0
                                    

Alhamdulillah akhirnya kami mendapat kontrakan yang jaraknya dekat dengan pondok tempat suamiku mengajar. Letaknya justru dekat dengan pondok putri

Rumahnya besar, malah cukup besar untuk dihuni dua orang saja. Ada tiga kamar, satu ruang tamu, satu dapur, satu kamar mandi, dan satu ruang keluarga. Pemilik rumah ini berada diTangerang sehingga kami yang sekarang menghuni.. Sudah cukup lama rumah ini kosong dari hunian insan, berdebu, sebagian temboknya ad yang retak, entah karena gempa bantul dulu atau bagaimana. Rumah ini terletak dipelosok, samping kanan dan kiri rumah kami adalah kebun yang tak terawat, untuk warga sendiri pun masih berjauh jauhan letaknya bahkan sinyal saja kadang jual mahal untuk kudapat. Tapi satu hal yang kusyukuri, rumah ini nyaman karena udaranya sejuk dingin gimana gimana gitu.

Saat orang tuaku berkunjung kekontrakan kami, bapak sibuk membenahi listrik dan air untuk keseharian, alhamdulillah ada beberapa warga yang juga ikut serta dalam membantu membenahi listrik dan air. Air sini masih ikut dengan pondok putri karena memang tak ada sumur, dan kalau ada pun sumur tetangga yang sering kering. Sedangkan untuk air minum dan air masak warga sini mengandalkan air galon yg diperjual belikan pondok.

Alhamdulillah ala kulli haal, kami dimudahkan dalam segalanya, sebenarnya ada rumah yang pondok pinjami untuk kami, rumah tua yang terbangun dari kayu, banyak lubangan dan sudah suami tebak pasti tak nyaman untuk kami tempati. Ada lagi bekas tk yang juga sudah lama tak ditempati dan sekarang jadi gudang padi.. Konon katanya angker.. Aku nda kuat kamu aja..

.
.
.

Kulihat betapa sayangnya ibu dan bapakku, bahkan saat aku sudah menikahpun mereka masih memperdulikanku, masih menganggap bahwa aku putri kecilnya yang perlu segala perapian.

Mereka memang orang luar biasa, sebuah anugerah bagiku ketika Allah menempatkanku pada orang tua yang betul betul menjalankan amanahnya sebagai orang tua. Namun sampai sini yg terbesit dalam fikiranku adalah, sudahkah aku menjadi anak yang mereka banggakan?

Impianku adalah ketika orang tuaku dan orang tua suamiku tua nanti, aku ingin bersama dengan mereka, menjaga serta merawat seperti halnya mereka merawat kami, membahagiakan kami serta menjaga kami.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Buat kalian yang mungkin berada di perantauan, mau setinggi apapun ilmu kalian, sehebat apapun kalian dan sekaya apapun kalian, sempatkan waktu untuk pulang, karena syurga kalian ada dirumah. Iya orang tua, karena sebesar apapun hal yang kita beri kepada mereka sama sekali tak bisa membalas semua hal yang mereka beri untuk kita.

Orang tuaku membelikan kami alat alat rumah tangga, agar kami tak kesusahan saat tinggal disana.

Kalau ibu baca ini.. Makasi banyak ya bu, bilangin bapak juga, karna ayu tau bapak ga bakal buka wp mesti bapak updatenya di fb.. Makasih banyak buat kalian berdua, makasih untuk semuanya.. Panjang umur untuk kalian berdua..

Juga untuk umi abi mertuaku, terimakasih banyak karena telah menerima ayu yang belum Bisa apa apa, yang perlu banyak arahan. Panjang umur untuk kalian berdua...

.
.
.

Hari pertama kami berdua tinggal dikontrakan baru. Tepat pukul tiga kami berdua telah sampai dikontrakan ditemani oleh rombongan keluarga dari suamiku, namun sayangnya mereka hanya sebentar, lalu lanjut ke podok qq untuk mendaftarkan anak perempuan om.

Kata suami besok ahad kita harus kemasjid saat subuh untuk mengikuti pengajian dari ustadz Tengku Azhar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dalam Satu AamiinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang