19

280 8 1
                                    

Dalam sebuah pasutri pasti menginginkan kehadiran sesosok malaikat kecil untuk melengkapi rumah tangga, siapapun itu. Bahkan sampai adapula yang pergi ke panti asuhan demi mengadopsi anak anak yang tak memiliki orang tua. Padahal diluar sana banyak kasus bayi bayi yang di telantarkan atau malah dibunuh karna kehadirannya tak diharapkan atau karena terlahir atas dasar kesalahan.

Ada yang ketika menikah langsung Allah beri hadiah malaikat kecil, ada yang harus berobat kesana kemari demi hadiah malaikat kecil bahkan ada yang hingga bertahun tahun menikah baru memiliki malaikat kecil maka tak bisa di salahkan seorang wanitanya karna anak merupakan rizky dari Allah, pemberian berupa amanah dari Allah yang Allah titipkan melalui rahim rahim wanita, salah besar jika dengan pdnya kita menanyakan "sudah isi belum" mungkin bagi sebagian wanita no problem tapi bagi wanita yang pemikir, yang segala hal sampai hal remehpun dibawa pikir pasti akan merusak mentalnya, membuat down sampai stres merasa bersalah pada diri sendiri hingga yang lebih parah lagi merasa gagal menjadi wanita sejati.

Kurasa pernikahan kami belum lengkap jika belum ada malaikat kecil yang hadir dipertengahan keluarga kecil kami berdua, maka dari itu setiap aku datang bulan tak pernah luput kata maaf dari mulutku kepada suamiku, ia terus berkhusnudzon dan memberiku dukungan bahwasannya jika Allah tak memberi apa yang kita mau pasti Allah memberi apa yang kita butuhkan. Dan mungkin Allah ingin kita saling mengenal lebih dan menikmati masa masa berdua sebelum datangnya masa kerepotan mengurus anak.

Hari berjalan begitu cepat kami nikmati tiap prosesnya yang berlalu dengan berbagai rasa. Ada pahit ada manis ada hambar yups semua kita lalui bersama, namanya juga masih masa adaptasi jadi banyak sekali hal baru yang kami berdua rasakan. Setiap hari kami memanjatkan doa meminta dengan penuh keyakinan bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa hambaNya. Lagipula suatu hal diluar logika kita, suatu hal diluar nalar kita pun mudah bagi Allah untuk mengabulkannya, intinya hanya kita harus yakin dan terus berdoa, karna doa bisa merubah taqdir

Ada satu kalimat yang kudapat hari ini
A boy asked his mom
" if everithing is already written in Luh-Mahfudz, then why should i wish??"
She answered,
" maybe on some pages Allah has written, 'As you wish'.

Karna dengan doa semua yang kita harapkan itu Allah akan mewujudkan. Bukanny Allah itu Maha tau? Allah uda tau dong mau kita apa? Kenapa harus ada doa?.. Allah tau apa yang kita minta, lantas kenapa kita sebagai hamba harus berdoa? Karna Allah mau tau seberapa besar usaha kita untuk meminta kepadaNya.

Pagi itu tepat pada tanggal 3 April 2021. Hawa dingin masuk melalui celah celah ventilasi yang berada dalam rumah kami membuatku terbangun dari tidur karena terpaan hawa dingin yang menusuk nusuk tubuhku. Aku teringat hari ini adalah hari ke 4 aku terlambat menstruasi, jadi dengan penuh semangat ku ambil tesk pack didalam almari. Ini bukan percobaan yang pertama kalinya melainkan percobaan yang kedua, bulan lalu aku telah mencobanya dengan tesk pack yang lumayan mahal yaitu seharga 25k karna saat itu kami sama sama bingung, dan dari pengalaman itu akhirnya kami tau bahwa ada banyak testpack yang berharga sangat murah dibanding yang kami beli dahulu. Percobaan pertama masih belum berhasil masih memperlihatkan satu garis merah saja.. Aku meminta maaf pada suamiku dan apa responnya? Lagi lagi dia adalah sesosok yang MashaAllah untukku, ia memelukku dengan erat memberiku keyakinan bahwa akan ada saatnya kita diberi amanah itu. Dari situ aku semakin serius berdoa, bahkan tiap berpergian aku banyak beristigfar dan juga meminta doa tentunya dengan penuh keyakinan bahwa ga ada yang mustahil bagi Allah.

Pagi itu percobaan kedua.. Aku tak berani membuka mata untuk melihat berapa garis yang ditampakkan oleh testpack yang berharga 4k itu. La hawla wala quwwata illa billah.. Maa qodarulloh khoir. Aku terkejut bukan main.. Dua garis merah menjadi hadiah bagi pernikahan kami yang berjalan tiga bulan itu. Sesegera kuberlari menghampiri suamiku yang terduduk dikasur menunggu jawaban atas percobaan ku yang kedua..

" Mas, Barakallah calon ayah" ujarku dengan senyuman, matanya berkaca kaca menatapku tak menyangka bahwa hadiah pagi ini benar benar sangat indah.
" ade hamil?" tanyanya masih dalam keraguan
" iyaa.."
Serontak ia memelukku dengan erat, sangat erat bahkan.. Tak henti hentinya kami berdua bersyukur atas kebesaran nikmat pagi ini.

Hari ini rencana kami adalah pergi ke sebuah waterboom yang berada di Jogja kebetulan karna ada promo jadi sangat murah harga tiketnya untuk kolam semegah Jogja Bay. Kami sudah memesan tiket sejak sore kemarin jadi sampai sana sudah bisa langsung masuk dengan menyerahkan bukti saja.

Sudah lama sekali aku tidak berenang padahal semasa sdku dulu aku hampir setiap harinya aku pasti berenang karna mengikuti les disore harinya. Kali ini berbeda cara berenangnya bahkan dari segi pakaian yang dulu menggunakan baju renang ketat dengan tubuh sekarang harus tetap bergamis berjilbab besar dan berkaos kaki bahkan bercadar.. Cuaca tak terlalu mendukung karna mendung juga rerintikan hujan mulai turun membasahi Jogja.

Ramai sekali rupanya, mereka terlihat sangat menikmati weekend ini, berenang kesana kemari, menaiki pelosotan, menikmati berbagai menu makanan, dan ada pula yang hanya berdiam ditempat mengawasi anak anaknya berenang. Setelah suamiku berganti celana, ia langsung menggandengku untuk mencari ban. Alhamdulilah sekali disaat promo harga 25k, ada free ban pula.. Oleh karena itu kami berdua harus mencari ban yang tidak berpenghuni.

Yey dapat! Satu ban yang berisikan dua orang sudah kami dapatkan. Kuajak suamiku untuk pergi menuju arum jeram, arum jeramnya sangat panjang karna tempat ini sangatlah luas dan besar. Kami berdua duduk diatas ban menikmati jalannya arus yang membawa ban ban memutarinya, ditemani dengan gerimis kecil yang membuat suasana semakin syahdu.

" dede suka kan berenang disini.. "
Ujar mas afif dengan mengelus perutku
" suka ayah.."
Jawabku dengan tersenyum, ia mengelus kepalaku dengan lembut..
" makasih mas udah ngajak kesini"
" sama sama sayang".











Dalam Satu AamiinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang